Ch. 7 - Memancing Ikan

45 9 0
                                    

***

"Apa!? Yang benar saja." Rezuene membalas lesu, mengingat tujuan kesini adalah untuk bersantai.

***

Diikuti wajah konyol, diapun pergi berbekal satu tongkat pancing utuh.

Dia berjalan menyusuri hutan, yang terletak dibalik bangunan Blacksmith.

Sesampai disana, Rezuene berjumpa seekor monyet berbulu cokelat.

... Nampak jelas monyet itu sedang berjalan, ke tempat yang tidak diketahui oleh Rezuene.

Karena penasaran, Rezuene mengikut si monyet yang masih berjalan entah kemana.

Yang tidak disangka-sangka adalah, monyet itu berhenti tepat di tepi sungai kecil.

Segera Rezuene duduk di bongkahan batu, dan memasang umpan ke kail pancing.

Si monyet mematung dalam diam, ketika melihat kegiatan Rezuene yang nampak akrab.

***

Tak terasa waktu siang telah berganti senja, ikan yang didapat pun nampak banyak.

Detik itu pula si monyet pergi kedalam hutan, hilang seperti ditelan kegelapan.

Melihat itu Rezuene tidak merasa kesepian, mengingat itu hanyalah monyet biasa.

***

Ketika kembali di bangunan Blacksmith, monyet muncul lagi di bahu Kakek berjanggut.

"Monyet, kau..." Rezuene nampak sedikit kebingungan.

"Hehe." Kakek itupun menjelaskan, jika monyet ini adalah mata ke tiga dia.

"Bawa ikan itu kemari." Dia melirik ember, yang sedang dibawa Rezuene.

"Kakek, ikan ini akan diapakan?" Rezuene bertanya, karena penasaran.

Mendengar itu, Kakek berjenggot mendadak serius. "Apa kau ingin tahu?"

Belum sempat bersuara, Kakek itu langsung menjelaskan. "... Untuk teman bercinta~!"

"EHHHHHHHHH...!!?" Rezuene melotot kesal, penyesalan memang selalu datang diakhir.

Ringtopia OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang