Hubungan gelap krist dan singto sudah memasuki 3 bulan, selama berpacaran dengan singto, krist berubah drastis, dia jarang menggoda istrinya dan lebih sering menggombal untuk singto, perhatian krist ke anak dan istrinya juga berkurang, rumah tangga yang semulanya sangat harmonis mulai retak seiring berjalannya waktu bahkan krist sudah jarang memberi nafkah batin untuk fah.
Fah tentu saja heran dengan perubahan sikap krist, krist tak pernah begitu sebelumnya, krist bahkan tak pernah mengabaikannya namun sekarang dirinya di abaikan, krist lebih sering menginap di kantor dengan alasan lembur, padahal dulu sesibuk apapun krist dia pasti akan tetap pulang ke rumahnya.
Seperti malam ini, krist mengatakan lembur dan tidur di kantor lagi, padahal yang terjadi krist tengah berada di rumah singto dan melakukan pergulatan panas, singto mendesah hebat dibawah kukungan krist.
"Nghhhh.... Aagghhh"
"Phiii..... Fuckkkhh"
"Kamu cantik, sing" Ucap krist di sela-sela genjotannya.
Yup.... Semenjak singto mulai memberikan tubuhnya krist sudah tak pernah lagi menyentuh istrinya, singto seakan mempengaruhi krist, singto melarang krist menyentuh istrinya sendiri, singto sering mengancam krist dengan mengatakan akan putus jika krist lebih memperhatikan istrinya di banding dirinya, singto seakan berubah menjadi egois dan menginginkan krist hanya untuk dirinya sendiri.
Singto sangat mencintai krist, jadi dia akan merebut krist dari istrinya, tolong... Biarkan singto bersikap egois untuk kesenangannya sendiri :')
Hampir 30 menit bermain akhirnya mereka mengeluarkan cairan kental mereka, krist merebahkan tubuhnya disamping tubuh polos singto dan mencium keningnya. Singto menenggelamkan wajahnya ke dada bidang krist dan mulai terlelap.
****
Keesokan paginya singto terbangun terlebih dahulu, dilihatnya krist masih betah memejamkan matanya, singto beranjak pergi dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, mereka ada meeting di luar nanti.Singto memang sudah berkerja di kantor krist menjadi sekertaris pribadi krist. Setelah mandi singto berkutat di dapur membuat sarapan pagi untuk mereka. Singto hanya membuat nasi goreng dan kopi untuk pacar tersayangnya itu.
Tak lama ada lengan kekar melingkar di perutnya dan mencium tengkuk lehernya.
"Selamat pagi kesayangan phi" bisik krist.
"Pagi juga phi sayang, ayo sarapan" ucap singto.
"Morning kiss dulu" ucap krist manja.
Singto menangkup wajah krist menatapnya penuh cinta dan mengecup pelan bibirnya."Kenapa phi menggunakan warna jas yang sama dengan ku? Nanti orang lain akan mencurigai kita, phi" ucap singto.
"Katakan saja hanya kebetulan" ucap krist.
"Nanti pulang bekerja phi akan langsung pulang ke rumah. Sudah 2 hari phi tak pulang, takut fah curiga nanti" ucap krist.
Wajah yang semula tersenyum berubah menjadi muram, singto sangat tak suka jika krist pulang ke rumahnya padahal mereka setiap hari selalu bertemu di kantor. Hanya saja singto berubah menjadi sedikit posesif kali ini, dia menginginkan krist hanya untuk dirinya.
"Jangan menyentuh istri, phi" ucap singto.
"Tidak sayang" ucap krist.
"Awas saja.... Lebih baik kita putus jika phi menyentuhnya" ucap singto.
Itu selalu menjadi ancaman singto untuk krist, karna jika sudah mencintai seseorang krist akan menjadi bodoh dan sangat patuh pada orang yang di cintainya, rasa cintanya untuk fah perlahan menghilang dan menjadi lebih besar terhadap singto sekarang.
Krist bahkan memanggil dirinya sendiri phi kepada singto, agar terdengar lebih romantis katanya namun jika di dengar oleh telinga normal itu akan terdengar sangat aneh dan menjijikan.
"Jangan pernah mengatakan putus sing, aku sangat mencintaimu" ucap krist.
"Hmm, ayo sarapan" ucap singto.
Mereka memakan nasi goreng yang di masak singto. Setelah itu mereka berangkat ke kantor bersama.
Krist dan singto keluar bersamaan di parkiran kantor, sontak saja mereka menjadi perhatian karyawan yang berada disana, kenapa sekertaris bisa berangkat bersama bos mereka? Ada hubungan apa mereka? Itu yang berada di dalam pikiran karyawan krist.
Singto dan krist berjalan beriringan dan memasuki sebuah lift khusus CEO selama ini lift itu hanya khusus krist bahkan sekertaris lama krist tak pernah memasuki lift tersebut karna memang hanya untuk krist seorang namun sekarang singto selalu menggunakan lift itu, jujur saja banyak karyawan mulai iri dan tentu saja berpikir negative tentang keduanya.
"Kenapa wajahmu.... Ayo tersenyum" ucap krist.
Karna sedari tadi wajah singto tampak kesal, dia mengingat krist yang akan pulang ke rumah istrinya.
"Aku marah.... Phi tak sayang aku" ucap singto.
"Phi bahkan nencintai mu sing, kenapa lagi" ucap krist.
"Kenapa phi ingin pulang ke rumah istri phi" tanya singto.
"Phi hanya tak mau fah curiga sayang, malam besok phi akan menginap di rumah mu lagi" ucap krist.
Krist mengecup pelan bibir singto agar singto tak marah lagi padanya.
"Jangan marah" ucap krist.
"Hmm"
Setelah itu lift terbuka dan mereka masuk keruangan mereka, ruangan singto berada di depan ruangan krist.
Tak lama fah datang menghampiri singto dan menanyakan keberadaan krist, singto terpaksa harus berakting ramah dan tersenyum manis lalu mengatakan krist ada di ruangangannya.
Hampir 1 jam fah diruangan krist namun fah belum juga keluar, singto sudah kesal sedari tadi, dia beranjak dari tempatnya dan mengetuk pintu ruangan krist.
"30 menit lagi kita ada meeting, phi" ucap singto.
"Hmm... Kamu persiapkan semuanya" ucap krist.
Singto berbohong, krist tahu itu, mereka akan melakukan meeting jam 2 sore nanti bahkan sekarang masih jam 9 pagi, krist tahu singto cemburu karna fah sedari tadi tak keluar dari ruangannya.
"Aku kembali ke butik" ucap fah.
"Hati-hati, maaf tak bisa mengantar mu" ucap krist.
"Iyaa, jaga kesehatan, krist. Apa kamu jadi pulang nanti?" Ucap fah.
"Ya, aku akan pulang nanti" ucap krist.
Setelah itu fah keluar dari ruangan krist.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Simpanan ✓
FanfictionKisah seorang pria muda sederhana yang jatuh cinta dengan seorang pria dewasa yang sudah memiliki istri. *Top Krist, Bot Sing, Mpreg.