part 9

1.5K 117 15
                                    

Jam bekerja sudah selesai, singto membereskan berkas-berkas miliknya, tak lama krist keluar dari ruangannya.

"Phi tak ikut pulang bersama ku?" Tanya singto.

"Maaf sing... Phi tak bisa"

"Tapi phi harus berjanji dulu, jangan menyentuh istri phi" ucap singto.

"Iya sayang..... Phi hanya ingin bertemu vika di rumah" ucap krist.

Mereka berjalan bersama menuju tempat parkir, mobil mereka juga terparkir bersebelahan, sebelum masuk ke mobilnya krist mencium bibir singto dan melumatnya sebentar.

Mereka sudah semakin gila sekarang bahkan singto dan krist kerap memperlihatkan keromantisan mereka di depan karyawan di sana. Bukankah semuanya sudah tahu sejak krist membuat pengumuman, apa lagi singto yang mencium bibirnya di depan mereka semua.

"Jika mereka melaporkan apa yang kita lakukan kepada istri phi bagaimana" tanya singto.

"Kamu tenang saja sayang, phi akan melindungi kamu, jaga anak kita baik-baik, phi pulang dulu" ucap krist.

Mereka masuk ke dalam mobil masing-masing dan mulai menjalankannya pergi dari area parkir kantor.








***
"Aku mendengar kamu memecat puluhan karyawan krist" ucap fah saat melihat kedatangan sang suami di kamar mereka.

"Hmm" gumam krist.

"Kenapa?" Tanya fah, sebenarnya fah sudah tahu alasannya tapi ia sengaja berpura-pura tak tahu.

"Aku hanya tak suka mereka membicarakan singto" ucap krist.

"Bukankah benar apa yang mereka bicarakan" ucap fah.

"Aku lelah fah, jangan bahas ini" ucap krist.

Fah pergi ke kamar mandi dan memakai baju dinas malamnya yang sudah lama tak di pakainya, tentunya sejak krist selingkuh dengan singto, sudah hampir 8 bulan.

"Krist....." Ucap fah sambil tersenyum menggoda, ia berjalan secara sensual dan juga sexy bermaksud untuk menggoda krist.

Dulunya krist tak akan tahan jika melihat fah berpakaian seperti itu namun sekarang dia sudah tak tertarik, krist memilih untuk memejamkan matanya dari pada harus melihat fah.

"KRIST!!!" Teriak fah kesal.

"Hmm"

"Kamu sudah lama tak menyentuhku" ucap fah.

"Aku lelah fah" ucap krist malas.

"Itu artinya benar, kamu selingkuh 'kan?" Ucap fah.

"Apa hubungannya dengan aku selingkuh?" Ucap krist.

"Kamu tak tertarik pada ku lagi?" Ucap fah.

"Aku benar-benar lelah sekarang" ucap krist.

Krist langsung tidur begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan fah di dekatnya.

Fah mengambil ponselnya dan mengirimi singto pesan.

"Hai, pria simpanan! Besok temui aku di kafe glora" isi pesan dari fah.

Singto hanya membaca pesan dari fah. Itu artinya fah sudah tahu tentang hubungannya dengan krist sekarang, singto tersenyum senang, itu artinya ia tak perlu bersusah payah memberitahu fah tentang hubungan mereka. Awalnya singto memang ingin memberitahu fah dan meminta fah agar bercerai dengan krist namun sekarang ia tak perlu melakukan itu.











****
"Antarkan aku ke butik, krist" ucap fah yang juga sudah siap untuk berangkat bekerja.

"Aku sibuk. Bukankah kamu punya mobil sendiri?" Ucap krist.

"Tapi kamu sudah lama tak mengantarkan ku ke butik" ucap fah.

"Aku tak ada waktu, fah. Aku pergi dulu" ucap krist sembari berjalan pergi dari sana.

Krist melajukan mobilnya menuju rumah singto, dia sengaja berangkat pagi hanya untuk sarapan bersama singto.

Krist masuk begitu saja ke dalam dan mencari singto ke dapur. Dia memeluk singto dari belakang dan mengusap perutnya.

"Selamat pagi, sayang" bisik krist.

"Tak biasanya phi pagi-pagi ke sini" ucap singto.

"Aku hanya ingin sarapan pagi bersama mu, sayang" ucap krist.

Singto membawa hasil masakannya ke meja makan, lalu mereka duduk di kursi meja makan.

Krist menyuapi singto makanan, tentunya singto dengan senang hati menerima suapan dari krist.

"Istri phi mengirimi aku pesan semalam" ucap singto di sela-sela kegiatan makannya.

"Huh, apa yang dia katakan?" Tanya krist.

"Dia mengatakan aku pria simpanan dan dia ingin bertemu dengan ku di kafe glora" ucap singto

"Jangan di temui dia, abaikan saja" ucap krist.

"Kapan phi menceraikannya?" Tanya singto.

"Tunggu sebentar lagi" ucap krist.

"Jika phi tak menceraikannya, lebih baik kita putus" ancam singto.

"Jangan ucapkan itu, sayang. Bagaimana nasib anak kita nanti" ucap krist.

"Ceraikan fah atau kita yang putus" ucap singto.

"Ayo kita berangkat, bukankah kita kedatangan tamu dari london pagi ini?" Ucap krist mengalihkan pembicaraan.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, phi!!" Ucap singto kesal.

"Daddy merindukan anak daddy di dalam perut papa, sudah lama daddy tak menjenguknya" ucap krist sambil mengusap perut singto.

"Apa daddy ingin menginap nanti?" Ucap singto dengan nada menggoda.

"Hmm. Daddy akan dapat apa jika daddy menginap?" Tanya krist.

"Sesuatu yang nikmat" bisik singto.

"Baiklah, daddy menginap nanti malam" ucap krist.

Krist dan singto beranjak keluar rumah dan berangkat ke kantor bersama menggunakan mobil krist, di sepanjang jalan singto meremas penis krist yang masih terbungkus celananya itu, krist sudah menegang sekarang.

"Sing... Bukankah nanti malam" ucap krist.

"Nanti malam atau sekarang phi?" Tanya singto menggoda.

"Shit... Jangan menggoda, phi"

"Blowjob....." Ucap singto sambil menggigit bibirnya.

Singto mulai melepas reksleting celana krist dan mengeluarkan penis besarnya, tangannya mengusap lembut ujung penis krist dan mulai menghisap dan menjilatnya, krist menikmati hisapan lembut dari singto, dia merasa tak tenang sekarang mengemudi sambil di hisap oleh singto.

"Sing.... Hentikan, nanti kita celaka" ucap krist.

"Hmm... Tidak ini enak, phi" ucap singto, tangannya mulai mengocok penis krist naik turun seirama hingga beberapa menit kemudian krist memuntahkan lahar panasnya di mulut singto dan mereka juga sampai di parkiran kantor.















Tbc.

Pria Simpanan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang