Sudah satu minggu krist tak pernah lagi menginap di rumah singto, jika dia menginap terus takut fah akan curiga padanya, lagi pula krist selalu bertemu singto di kantor.
Saat ini krist tengah menemani vika bermain di ruang bermain miliknya, tak lama ponsel krist berdering menampilkan nama singto di sana.
Baru saja krist mengangkat panggilannya teriakan singto dari sebrang sana membuatnya langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Phi bohong!!" Teriak singto, krist memang berjanji akan ke rumahnya hari ini, namun ternyata krist malah melupakan itu, singto sudah menunggu sedari tadi siang bahkan singto sudah memasak banyak makanan favorite krist.
Krist melihat fah menghampiri mereka, jadi krist mematikan panggilan singto dan menonaktifkan ponselnya agar singto tak menghubunginya lagi.
"Anak mommy main apa?" Tanya fah kepada vika.
"Ini mom. Daddy yang membuatnya" ucap vika.
Sedangkan krist? Fokusnya saat ini tengah terbang ke tempat lain, ia memikirkan singto yang pasti sangat marah besar padanya karna dia berbohong dan juga mematikan panggilan tadi secara sepihak. Fah yang melihat krist termenung akhirnya bertanya.
"Krist, kamu kenapa?" Tanya fah.
"Huh... T-tidak.... Aku hanya memikirkan pekerjaan kantor" lirih krist.
Setelahnya krist kembali seperti semula, seolah tak mempunyai beban pikiran, fah dan krist menemani anak mereka bermain.
****
Keesokan harinya krist pergi ke kantor seperti biasa, saat dia melewati ruangan singto, singto bahkan tak menyapanya, karna krist yang terlalu sibuk hari ini memilih untuk mengabaikannya, nanti baru dia akan bicara dengan singto.Seharian ini tak ada komunikasi antara krist dan singto, krist benar-benar sibuk berkutat dengan berkas-berkas penting miliknya membuat singto semakin kesal kepada krist sekarang, krist bahkan tak berniat untuk membujuknya.
Krist melihat jam yang ternyata sudah jam 5 sore, krist berjalan keluar dari ruangannya namun ia tak melihat singto lagi di ruangannya, mungkin singto sudah pulang terlebih dahulu tadi.
Krist langsung keluar kantor terburu-buru dan melajukan mobilnya membelah jalanan hingga hanya membutuhkan 20 menit akhirnya krist tiba di depan rumah singto.
Krist langsung masuk begitu saja dan menghampiri singto di kamarnya.
"Sayang...." Ucap krist lembut.
"Kenapa phi ke sini?" Tanya singto dengan nada kesal.
"Maafkan phi" ucap krist.
"Pergi!!" Ucap singto.
"Phi minta maaf, kemarin ada fah, itu sebabnya telponnya phi matikan sepihak" ucap krist.
"Hmm"
"Mau ikut phi ke suatu tempat?" Ucap krist.
"Tidak"
"Ayo... Phi memaksa"
"Ckkk"
"Jangan cemberut"
Krist dan singto beranjak pergi menuju suatu tempat, mereka memasuki kawasan perumahan elit dan krist menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah.
"Ini rumah siapa phi?" Tanya singto.
"Rumah baru kita" ucap krist.
Ya, krist memang membeli rumah baru untuk dia dan singto agar lebih leluasa selingkuh :v
"M-maksud phi?"
"Mulai sekarang kamu tinggal disini" ucap krist.
Krist membawa singto masuk, singto sampai terheran-heran melihatnya karna rumahnya benar-benar bagus dan tampak elegan. Krist membawa singto ke kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Simpanan ✓
FanfictionKisah seorang pria muda sederhana yang jatuh cinta dengan seorang pria dewasa yang sudah memiliki istri. *Top Krist, Bot Sing, Mpreg.