Bab9. Permulaan(1)

1.3K 183 15
                                    

satu bulan berlalu sejak peristiwa jatuhnya Kim ke sungai es. waktu berlalu dengan cepat. banyak yang terjadi setelah Kim bangun.

sehari setelah bangun dia mengalami demam dan flu tentu saja. dan Cale yang tetap tidak mau meninggalkan sisinya berakhir dengan demam dan flu juga pada hari berikutnya. yah.. pada akhirnya dia tetap tidak meninggalkan sisi saudara kembarnya.

setelah keduanya pulih, mereka memulai aktivitas seperti biasa. setidaknya untuk Cale. karena kaki Kim terkilir saat jatuh ke sungai beku itu, butuh waktu cukup lama untuknya agar dapat beraktivitas seperti biasa.

jadi selama itu Kim akan selalu ditemani Ron kemanapun. lebih tepatnya Ron akan menggendongnya kemanapun dia ingin pergi. tentu saja dia sempat keberatan dengan itu. tapi dengan senyum ramah Ron yang tampak semakin menyeramkan setiap harinya, Kim memilih untuk pasrah dan membuang rasa malunya untuk digendong diusianya yang sudah kepala tiga. dan lagi, setelah dia pikir kembali, itu tidak sepenuhnya buruk. dia tidak perlu banyak bergerak, jadi bukankah cita-citanya juga terwujud.

seperti saat ini..

itu adalah hari santai, jadi keluarga kecil itu akan menghabiskan waktu bersama. itu sudah memasuki akhir musim dingin, tapi udara di luar masih tetap sedingin biasanya.

si kembar kepala merah berjalan menyusuri koridor menuju ruang keluarga setelah kelas mereka selesai. lebih tepatnya, Cale yang berjalan sementara Kim digendong oleh Ron. perjalanan menuju ruang keluarga itu sesekali diselingi dengan nyanyian kecil Cale atau perdebatan kecil keduanya. Ron yang berada ditengah perdebatan kecil itu hanya tersenyum menyaksikan keduanya.

"hyung~ kukira kau tidak suka digendong~ seperti bayi- pfftt.."

itu adalah hobi baru Cale untuk mengganggu saudaranya sejak mereka demam dan menghabiskan hampir 24 jam di tempat tidur selama tiga hari penuh bersama. pada awalnya Cale banyak menangis. tapi kemudian karena ejekan Kim bahwa dia terus-terusan menangis seperti bayi. akhirnya dia berhenti.

walaupun demikian Kim masih memanggilnya cengeng yang membuat Cale sebal dan tidak terima. hingga setelah keduanya pulih, dan mulai kembali ke aktivitas mereka yang biasa. Kim masih tidak bisa berjalan dengan baik karena kakinya yang terkilir, dan itu masih sakit setiap digerakkan.

saat Ron menawarkan diri untuk menggendongnya dan mengantar kemampuan dia ingin pergi. Cale tidak bisa melewatkan kesempatan itu untuk membalas kakaknya yang selalu menyebutnya cengeng. dia pun mulai mengganggu Kim sejak saat itu. menggodanya atau mengejeknya seperti bayi.

Kim yang awalnya tidak peduli pada balas dendam kecil saudaranya, membiarkannya begitu saja. tapi lama kelamaan telinganya panas dan terjadi lah berbagai perdebatan kecil itu.

Kim sebenarnya cukup heran dari mana bocah tujuh tahun itu tahu banyak kosakata untuk mengejeknya dengan sangat fasih. di mana dia mempelajari itu? Kim tidak terlalu peduli. mungkin itu karena dia sudah bergaul dengannya selama tujuh tahun terakhir. atau.. karena mereka kembar? entah lah..

"diam."

Kim berusaha untuk mempertahankan wajah datarnya. tapi nada kesalnya mengkhianatinya.

"pfftt.. kau sekarang bayi besar, hyung~"

Cale tertawa terbahak-bahak. dan berbicara disela tawanya. dia benar-benar suka menggoda hyungnya itu. itu menyenangkan untuk membuatnya memiliki banyak ekspresi di wajahnya.

"diam kau bocah."

Kim terkadang benar-benar ingin memukul kepala bocah itu. karena setiap kali Cale memanggilnya hyung itu akan menjadi ejekan atau godaan dengan wajah pongah yang jelas tampak menyebalkan. untungnya Cale masihlah bocah berusia tujuh tahun sepertinya.

The Sun and Moon of The Henituse HouseholdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang