Bab11. Permulaan (3)

501 84 10
                                    

Hari keberangkatan tiba. Cale lah yang paling antusias. Sayangnya sehari sebelum keberangkatan Cale terserang demam ringan. Itu karena meski secara fisik Cale jelas lebih kuat dari Kim, fisiknya sebagai anak-anak lebih memilih menghianatinya. Cale masuk angin karena menolak untuk langsung mandi setelah latihan sorenya, yang pada akhirnya menyerah karena paksaan dari saudaranya juga pelayan mereka, itu pun setelah langit mulai menggelap.

Karena demamnya itulah pada akhirnya Cale tidak bisa ikut perjalanan tersebut. Kim pada awalnya bimbang apakah harus pergi sendiri atau menemani dongsaengnya yang keras kepala karena sakit. Namun Kim juga tidak bisa membiarkan Jour pergi sendiri, dia perlu tahu penyebeb kematian ibunya dimasa depan. Tidak, dia harus mencegah kematian itu. Kim tidak bisa melihat pemakaman keluarganya lagi. Tidak secepat itu.

Entah karena ikatan persaudaraan mereka atau hanya insting, Cale disisi lain memaksa Kim untuk tetap ikut dalam perjalanan itu. Kim sekilas menangkap sesuatu dari mata saudaranya. Hanya sekilas, seakan itu tidak pernah ada.

________________________

_________

Hari itu Jour dan Kim berangkat ke desa Harris. Cale ikut melepaskan keberangkatan mereka dalam gendongan Deruth.

"uuhh, aku ingin ikut.." Cale tampak merajuk, namun kilatan metenya seperti terakhir kali saat ia meminta Kim untuk ikut. Dan Kim yang cukup peka terhadap sekitar, dapat menengkap kilatan itu.

Aww, apakah dongsaengnya tau bagaimana berakting. Kim sadar bahwa mungkin Cale juga memiliki sesuatu yang hanya dia simpan untuk dirinya sendiri, seperti halnya Kim. Kim sendiri tidak mempermasalhkan itu, dia tahu bahwa Cale Henituse pada dasarnya tidak sesederhana penjahat kecil dalam novel yang terakhir dia baca.

Mengingat bahwa wanita yang saat ini menjadi ibunya juga memiliki sebuah rahasia kecil yang hanya dia ketahui, serta kematiannya yang hanya sedikit di sebutkan pada awal perkenalan novel itu. Sesuatu yang lebih besar, dan mungkin tidak sesederhana itu. Cukup menyebalkan untuk mengetahuinya. Nemun demi kehidupan pemalasnya, itu mungkin tidak banyak. Ia hanya harus menghindari hal-hal merepotkan dan biarkan Cale atau duo Molan yang menyelesaikannya.

"hey nak, kau masih memiliki ayah di sini, oke?" Deruth menawarkan dirinya. Mereka tampak memiliki raut wajah yang hampir sama.

"oh sayang, ibu tidak akan lama. Atau haruskah Kim tinggal saja agar kau tidak kesepian?" Jour terkikik kecil melihat suami dan putranya. Ah, dia ingin dapat melihat itu lebih lama. Namun waktunya terbatas.

"uhh, tidak.. jika Kim tinggal, ibu akan sendirian. Hanya cepetlah Kembali." Cale masih tampak merajuk, namun juga tampak memohon pada saat besamaan. "hyuung, jangan lupa oleh-oleh untukku." Beralih pada Kim, kini ekspresinya seperti anjing yang ditendang.

"haahh.. tentu." Kim membalas dengan sedikit malas tapi tidak dapat menolak Cale.

"nah, nah.. kita harus berangkat sekarang agar tidak terlalu malam kita tiba di Desa Harris." Jour segera menggendong Kim dan masuk ke dalam kereta. Segera kereta mereka berangkat, Kim dan Jour melambai ke orang-orang yang melepas kepergian mereka. Cale, Deruth dan beberapa pelayan di dekat mereka membalas lambaian tangan pasangan merah dalam kereta.

Kereta menjauh dengan cepat hingga mengilang sama sekali dari pandangan mereka, barulah mereka pergi dan kembali ke urusan masing-masing. Cale kembali bersama Ron karena Deruth harus kembali bekerja. Yah, tentu saja dokumen di atas mejanya tidak pernah lebih perhatian untuk memberinya waktu libur bahkan saat kepergian istri dan putranya untuk kunjungan wilayah.

Cale menjadi lebih pendiam sejak kereta keduanya mulai menghilang dari pandangan. Orang-orang yang tidak tahu mungkin menganggap sakitnyalah yang membuatnya lebih pendiam. Namun kenyataannya bukan itu, dan sesuai dengan tebakan Kim. Cale Henituse tidak pernah sesederhana penjahat kecil dalam novel munckin gila dimana segala sesuatunya dapat berkembang menjadi lebih buruk atau baik atau bahkan kacau sama sekali.

The Sun and Moon of The Henituse HouseholdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang