"Rin!"
Karina berbalik badan guna melihat siapa orang yang memanggilnya, dari arah berlawanan ada yoga yang sedang melambai dan berlari untuk menghampirinya.
"Eh, ga, ada apa ya?" Tanya langsung Karina, karena dia bukan tipe yang suka berbasa basi.
Mereka pun berjalan beriringan, yoga memegang tengkuk nya dengan senyum yang agak dipaksakan.
"Gini Rin, nanti kelar ngampus Lo ada jadwal gak?" Tanya Yoga.
Karina tidak langsung menjawab, setelah Diam cukup lama untuk berpikir Karina pun menjawab.
"Gak ada kok, kenapa emang?"
"Gue mau ajak Lo jalan, sekalian temenin gue beli kado." Ujar yoga.
"Oh, oke. Gue tunggu diparkiran jam 3 ya."
"Oke, kalo gitu gue duluan ya. Bye Rin." Pamit yoga dan langsung berlari meninggalkan Karina.
"Aneh ya Lo, giliran gue udah berat ke Aji, Lo malah Dateng. Bikin harapan gue ke Lo tuh gak bisa Berkurang, mau Lo gimana sih?" Monolog Karina.
Karina pun lanjut berjalan menuju ke kelasnya, disana sudah ada Lia yang sedang mencatat sesuatu di bukunya.
"Ya!" Sapa Karina yang langsung duduk disamping Lia.
"Anjir, apa sih ngagetin tau!" Kesal Lia.
Sebelum melanjutkan nulisnya Lia melihat Karina dengan seksama, Karina yang ditatap pun mulai risih.
"Apa sih?" Tanya Karina nyolot.
"Engga," jeda Lia sebentar. "Mas f, siapa Rin? Kok gue kek kenal ya?" Tanya Lia menggoda Karina, dan benar saja Karina langsung salah tingkah.
"Lo mending pura pura gak tau aja deh ya." Balas Karina sebal.
"Jadi kemaren ceritanya Lo abis ngedate?" Tanya Lia, kali ini nadanya sedikit serius.
Karina menghela napas, "engga ya, kemaren aji cuma nemenin gue belanja doang."
"Udah berapa kali Lo jalan sama aji?"
"Ya banyak, sering sih. Kenapa sih?" Tanya Karina sewot.
"Dan Lo masih suka sama orang berinisial yoga? Bodoh Lo."
Karina memejamkan mata sebentar, "ya, gue rasa Lo tau deh. Gue gak akan ngijinin cowok masuk di kehidupan gue karena Lo tau sendiri gimana gue, dan alesan gue ngijinin aji masuk karena dia beda, karena yang gue cari semua ada di dia, tapi perasaan gue masih bimbang ya."
"Karena Lo belum move on Rin, coba Lo move on dari dia."
Karina menggeleng, "gue gak bisa ya,"
Lia memalingkan wajahnya, "apa sih yang Lo harapin dari dia? Lo cuma berada di satu pihak Rin, tau kan sakitnya kek gimana? Apalagi Lo tau sendiri kalo dia bareng temen Lo kek gimana perlakuannya, dan Lo masih belum sadar liatnya."
"Gue cuma gak mau Lo sakit lagi Rin, gue cuma pengin Lo gak stuck disini bahagia liat orang yang Lo suka dari jauh, padahal Lo bisa lebih dari itu dengan orang lain." Lanjut Lia, dia yang paling khawatir dengan Karina, dia juga yang paling dekat dengan Karina.

KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI | KARINA
ChickLitft. Jihoon "mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi yang harus ku pendam dalam mengagumi dirimu, melihatmu genggam tangannya nyaman di dalam pelukannya yang mampu membuatku tersadar dan sedikit menepi."