Duabelas

259 12 3
                                    

"Jun, jangan terlalu keatas!" Geram Lia.

Ajun tak menghiraukan ucapan Lia, nafasnya memburu tak karuan, ruangan gelap nan sempit ini sangat mendukung melakukan aktifitas diluar batas🌚

Diangkatnya tubuh Lia lalu Ajun Pepet kan Kedinding ruangan tersebut tanpa melepaskan kecupannya dileher Lia.

Lia yang menjadi objek mengalungkan tangannya kebahu Ajun, jemarinya meremas rambut Ajun kala merasakan kenikmatan sentuhan bibir Ajun.

"Hmm-mmh...." Geram Lia berusaha mengubur suara laknat itu.

"Keluarin aja suaranya." Bisik Ajun tepat ditelinga Lia.

Setelah mengatakan itu langsung saja Ajun menyantap daun telinga Lia, tidak lupa juga meniup telinga Lia. Tangannya yang sedari tadi dipinggang Lia kini sudah berpindah ke bokong sintal milik Lia.

"Junhh" desah Lia, kepalanya mendongak memberi akses Ajun untuk menjelajahi area leher.

Tangan kanan Ajun merambat naik ke perut, lalu dielus dengan gerakan sangat lembut. Kecupannya mulai menurun hingga tepat berada di belahan dada Lia.

"I want you anymore." Bisik Ajun.

Tanpa menunggu tanggapan dari lawannya tangan kanan Ajun kini sudah berada di dada sebelah kiri Lia, kecupannya menjelajahi dada sebelah Lia.

Tangan Lia pun terulur untuk membuka kemeja yang ia pakai beserta dengan bra-nya, setelah bagian atasnya terlepas Lia pun mulai membuka satu persatu kancing yang ada di kemeja Ajun.

Tidak sampai disitu saja, setelah berhasil melepas kemeja Ajun kini jemari Lia terulur kebawah menyapa kepunyaan Ajun dari luar.

Ajun yang sedang mengempeng langsung dilepaskan.

"Shit, Lia your hand." Geram Ajun, Lia diam-diam menyeringai.

Akibat kejailan Lia, kini Ajun dengan brutal membuka rok yang Lia gunakan, kecupannya merambat kebawah hingga tepat dihadapan aset Lia.

Ajun memandangi kepunyaan Lia dengan Lamat, sambil sesekali meniup niup tipis.

Lia mengalihkan pandangannya, "lanjut Jun, kenapa sih diliatin sampe segitunya, biasanya aja langsung brutal."

Ajun terkekeh pelan, diturunkan celana dalam Lia lalu langsung saja ajun melahapnya. Tangan Ajun berusaha membuka pengait celananya, lalu berdiri untuk melepaskan celananya.

Ajun kembali memandangi tubuh Lia, karyanya tercetak jelas di setiap bagian tubuh Lia, ia tersenyum bangga.

"Jun." Panggil Lia.

Ajun menghampiri Lia, "indah banget sih tubuhnya." Ucap Ajun sebelum menyatukan bibirnya dengan bibir Lia.

Tangan kanan Ajun sudah berada dikepunyannya untuk mengocok sebelum masuk ke bagian inti. Tangan kirinya menopang badannya didinding, jemarinya bersinggah di leher bagian belakang Lia untuk mendorong agar memperdalam ciumannya.

"Lia, I love you." Ungkapnya.

Diangkatnya kaki kiri Lia lalu diharapkannya kepunyaan Ajun ke lubang senggamanya.

Bless

"Ahh junhh, penuh banget." Racau Lia.

"Tahan ya, fuck sempit banget."

Ajun yang tidak sabar langsung saja mendorong masuk dan mulai bergerak perlahan-lahan.

"Fasterhh dadhhh ahh." Desah Lia.

Ajun yang mendapat perintah itu langsung saja menurutinya, saking brutalnya Ajun hingga ruangan kini didominasi oleh suara pertemuan kulit mereka.

Lia dan Ajun lebih suka ciuman disaat seperti ini, karena mendapat 2 kenikmatan sekaligus.

Digenggamnya tangan kanan Lia diatas kepala dan memperkuat genggaman nya di dada sebelah kiri Lia, ciumannya menjadi intens akibat dorongan Ajun yang menuju puncak.

"Arghh sabar sebentar lagi ya." Ricau Ajun.

Plok

Plok

Plok!

Plokk!

"Ahhhhh mnhhh." Desah ajun setelah mencapai puncaknya.






🔞🔞🔞🔞
Maaf yah besti aku kasih bonusnya plus plus banget, kira kira kalo aji Karin dibuat genre ini bagus gak ya?
Aku ngetik ini sampe harus bolak balik liat Poto predebut Ajun huhuhu, gak tega sih bayi aku dikasih peran kek gini:)

Masih ada satu chapter lagi, ditunggu yaaa!
Bye🌼

MENEPI | KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang