Hari setelah hari akhirnya sana melewati dengan sendiri,dia mencoba melamar pekerjaan lagi,semua di mulai dari Nol lagi,dia kehilangan orang yg di cintai nya.
Awalnya Dahyun dan Tzuyu,sana akhirnya sadar bahwa dia juga mencintai Tzuyu.
kabar tentang pernikahan Dahyun dan momo saat dia pulang dari pekerjaan barunya,dia mendapati sebuah kertas undangan yang di selipkan di bawah pintu kamarnya.
Dan hatinya kembali terasa perih.
Terkadang dia mampir agak jauh dari sekolah tzuyu.
Tzuyu terlihat bahagia,dia melihat setiap kali dirinya dengan Mina dan tertawa,apa benar dia telah melupakan sana? Itu selalu yg dia pikirkan.
Dan itu juga yg membuatnya jadi termotivasi untuk merebut nya kembali.
Siang itu dia menunggu nya lagi,Mina sedang menceritakan sesuatu yang seru yang membuat Tzuyu tersenyum sambil mendengarkan nya,lalu sana menghadang mereka berdua saat itu.
"Chewie,bisakah kita bicara?" Tanya nya saat berhadapan langsung dengan nya.
Tzuyu terkejut melihat orang telah menghancurkan hatinya berkeping keping muncul mendadak di hadapan nya.
Dia sudah bertekad untuk melupakan sana dia sudah merasa jera.
"Mina Eonnie, seperti aku mendengar suara" kata Tzuyu pada Mina berpura-pura mendengar suara tapi tidak memandang orang nya.
Sana mendekatinya meraih tangan nya,tapi Tzuyu menepisnya.
"Lepaskan" tepis nya lalu mendorong sana sampai dia terjungkal kebelakang.
Mina menarik Tzuyu agar berdiri kebelakangnya menghadapi sana yang jauh lebih tua darinya,tapi dia tidak takut padanya,wajahnya menatap galak padanya melindungi Tzuyu.
"Kau tidak malu? Datang kesini memohon maaf." Cengir Mina menyindir nya.
"Itu bukan urusanmu" kata sana melangkah mendekati nya.
Mina membuat ancang-ancang akan menyerang.
"Aku bersumpah selangkah saja,dan jangan buat aku benar benar melakukan nya" gertak Mina.
"Melakukan apa?" Tanya sana menantang balik.
"Coba saja" kata Mina.
"Eonnie...ayo kita pergi,jangan biarkan tenaga mu habis menghadapi orang macam dia" kata Tzuyu pada Mina.
Sana menatap Tzuyu memelas.
"Sebentar saja" kata sana.
"Cari saja pacar mu,jangan lupa salam dari ku" kata Tzuyu sambil meraih lengan Mina agar mereka pergi.
****
Sana menghabiskan sisa 1 Minggu ke depan dengan minum minum menghabis hampir seluruh uang tabungan nya sampai mau habis tidak tersisa.
Dia belum juga dapat pekerjaan.
Banyak sekali perusahaan yang menolaknya karena reputasi buruk dari tempat kerja sebelumnya,wajar saja banyak sekali relasi dari cabang kantor nya dimana mana di Korea.
Dia merasa tidak berguna lagi.
"Hey cantik" panggil seorang pemuda di sebelahnya saat dia duduk di meja bar.
Sana menoleh lalu tidak menggubrisnya.
"Hey berapa semua? Aku mau bayar" kata sana pada bartender nya.
"400rb" jawab sang bartender.
Sana mengeluarkan dompetnya dan membayar sambil menghitung sisa uangnya.
Dia mendengus karena dia telah bangkrut.
"Ini biar saja aku yang bayar" kata sang pemuda.
Sana memandang pemuda itu mengeluarkan black card miliknya dan membayar tagihan nya.
" Simpan uang mu" kata pemuda itu kini duduk semakin dekat dengan nya.
" Kau mau minum lagi? Ambil saja aku yang bayar"
Sana mengangguk lalu memesan lagi minuman nya.
" Kau sangat cantik,aku bisa membayar mu berapa pun yang kau,kalau kau mau tidur dengan ku malam ini" kata pemuda itu.
"Kau takan sanggup" ejek sana.
" Sebutkan saja" kata pemuda itu.
"10 juta 1 malam" kata sana samb menggelengkan kepalanya,dia memang sudah tidak bisa berpikir jernih.
"Aku beri kau 15,temani aku sampai pagi" kata pemuda itu.
Sana tercengang mendengarnya.
"Aku bayar 5juta di muka sisanya di hotel,bagaimana,kalau kau mau ikuti aku" kata sang pemuda sambil membayar tagihan terakhir sana dan mengeluarkan uang 5 juta di pisah untuk nya nanti.
Sana berpikir beberapa detik,kalau saja dia masih mempunyai pekerjaan nya,dia pasti sudah menendang pemuda itu tapi sekarang dia malah berjalan mengikuti nya sampai pintu depan dan menerima uang mukanya.
Dan menikutinya menaiki mobilnya.
TBC
100 vote for next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke Me First {SaiDaTzu}
FanfictionSana Tzuyu Dahyun Sana terlibat cinta segita dan pada akhirnya dia harus rela kehilangan cinta sejatinya