Bab kedua-Empat| Pakaian Sakura

1.1K 131 20
                                    

Pada siang harinya karena kondisi perasaan sakura yang tidak menentu, Sasuke mengajaknya untuk berkeliling desa Konoha. Benar kata Shikamaru, wanita hamil  itu lebih merepotkan. Mereka terlalu banyak maunya dan tentu saja sifat Sasuke yang bertolak belakang dengan si Dobe, cukup sedikit beruntung meskipun tomat kesukaannya adalah korban yang tidak bersalah

Oh, Tidak. Tentu saja, Sasuke salah mengingat dibandingkan dengan istri Naruto yang meminta makanan aneh seperti roti yang isinya ada sayuran dan daging panggang, Istrinya lebih memusingkan sampai ngidam untuk bertemu dengan dirinya yang masih genin.

Sasuke kan tidak bisa seperti Naruto yang bisa merubah wujudnya, siap memang kenapa dulu dia tidak pernah mempelaajarinya dengan tekun. Bukan hanya fokus pada mata dan kekuatannya saja.

“Cherry, apakah kau sudah selesai?”

“Anata, sebenarnya kau ingin membawa aku kemana?”

“Aku ingat, kata Sai Ibu hamil harus banyak menghirup udara segar. Selama kita disini, kau selalu di rumah, apakah kau tidak bosan?”

“Uhm, aku rasa tidak. Bayinya seperti hanya ingin diam di rumah.”

Uhuk!
Sasuke batuk.

“Ayo pergi, cuaca sedang baik sekarang, jangan lupa gunakan baju hangat mu.”

“Tapi bayinya tidak ingin keluar rumah!!!"

“Huft, lalu apa yang dia ingin kan sekarang?"

Sakura dengan walah polos menatap sasuke dengan senyum secerah matahari pagi yang bersemangat, “Bagaimana jika...Anata kau gunakan pakaianku untuk satu hari ini? ah, tidak. ayo ganti pakaianmu dan kita pergi keluar. ”

“Tidak!” Tolak Sasuke.

Gila saja, menggunakan pakaian Sakura? Bagaimana jadinya, tubuhnya bahkan lebih besar dari tubuh Sakura, sekalipun ia memakainya, pasti langsung sobek.

“Hwaah...Suami kau jahat! Kau tidak cinta aku lagi, Hiks...”

“Hei, jangan menangis. Aku menolak karena permintaanmu semakin menjadi-jadi, kau lebih. Baik meminta aku mencarikan mu makanan aneh seperti yang di lakukan Hinata  dari pa....”

Belum selesai Sasuke berbicara, tangisan Sakura semakin menjadi-jadi, kali ini wajahnya semakin memerah dan tersedu-sedu.

“Suami, kau benar-benar tidak cinta aku kan? Hiks... Kau ternyata mencintai Hinata, Hiks kau memilih aku karena Hinata hanya mencintai Naruto, dan kebetulan hanya aku yang mengemis cinta padamu selama belasan tahun... Hiks... ”

Cup!

Sasuke menarik Sakura, memeluknya lalu menjatuhkan bibir mereka dengan Sasuke yang memimpin, semua beban pikirannya ia salurkan melalui buah cerry kecil sakura.

“Uhmpt...”

Sasuke tidak bisa marah, sekalipun ia lelah dengan sikap Sakura dan hendak ingin protes, tapi Sakura sedang dalam kehamilan pertamanya. Tidak tahu dari mana pikiran acak di kepala merah muda Sakura berasal.

“Dengar chery, dari mana kau menyimpulkan aku mencintai Hinata? Sementara sejak berasal di Akademi saja, kami tidak pernah mengobrol.”

“Tapi kau... ”

“Ssstt... Jika kau sedang tidak mengandung, aku pasti akan menghukum mu. Lima ronde aku rasa cukup.”

Blush!!!

Rona merah di wajah Sakura mulai bermunculan, betapa malunya itu. Ia menundukkan kepalanya lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang Sasuke sambil tangannya memeluk tubuh Sasuke.

Setelah beberapa saat, Sakura mengangkat kepalanya lalu menatap wajah suaminya. Lalu bibir Sakura bertemu dengan Sasuke, mereka melakukan kegiatan itu kurang lebih 15 menit.

“Sayang, ganti pakaianmu yah ayo buktikan bahwa kau memang cinta aku.. ”

Sasuke merasa seperti baru saja ditipu. Ia berpikir Sakura tidak akan memintanya untuk melakukan itu tapi ternyata dirinya salah. Dirinya mungkin tidak mendapatkan restu dari dewi kelinci, atau mungkin saja ini akibat dirinya pernah bersumpah pada seseorang namun Sasuke termakan rumahnya sendiri.

Entahlah, ia jadi sedikit lupa.

“Tapi pakaianmu tidak cukup dengan ukuran ku, jadi... ”

“Itu cocok, aku membawa semua ukuran karena tahu bahwa aku pasti akan membesar seiring berjalannya waktu.”

“Chery, kau keterlaluan menyiksa aku terus.”

“Pakai, jika kau tidak mau anak kita ileran."

Dengan hati yang berat dan tidak ada niat sama sekali, Sasuke masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaiannya. Ia memperhatikan beberapa ukuran pakaian Sakura, memang benar hampir semua ukuran ada.

“Kenapa tidak sekalian suru aku menggunakan polesan di wajahku?”

“Sayang kau ingin memakai milikku? Kurasa aku juga membawa beberapa... ”

Tidak Terima kasih.

Sasuke menghela napas ketika akan melangkah ke luar rumah. Wajahnya jadi datar, di setiap jalan Sasuke merasakan ia menjadi pusat perhatian, namun Sasuke mencoba untuk menutupi semuanya, mengabaikan pandangan mata yang mengarah padanya.

Mereka berjalan hingga mencapai tempat latihan tim tujuh. Di dalam pikirannya Sasuke mulai mengutuk anak-anak tersebut yang sudah melihat dia dengan mata bulat besar milik akamaru.

“Paman mata satu , apa yang terjadi padamu? Kau menggunakan pakaian Bibi gulali? itu sangat tidak cocok. ”

“Benar, paman ketampananmu menghilang seketika, ” Sakura kecil menambahkan.

“Sangat tidak laki-laki, ” Sasuke kecil juga ikut menambahkan.

Sakura dewasa yang ada di samping, mendekat ke telinga Sasuke lalu berbisik; “Jangan bawa ke hati, itu hanya omongan anak kecil.”

“Hmm, ” gumam Sasuke dewasa, hatinya sebenarnya sudah memberikan banyak sumpah serapah pada Kaguya yang telah mereka segel beberapa tahun lalu.

“Hei, bibi. Kami akan segera siap, tidak lama lagi,” Naruto berucap dengan semangat, bagaimanapun juga dia memiliki rencana untuk berlatih.

Sakura dan Sasuke dewasa mengangguk, dengan Sasuke dewasa yang diam-diam bersorak gembira dalam hatinya. Sementara itu, ada dua pandangan yang berbeda dari Sakura dan Sasuke kecil.

Bagus, akhirnya aku akan segera pergi dari desa ini.’

‘Apa aku bisa mencegah kepergianmu kali ini, Sasuke-kun?’

•••

Aku gak yakin masih ada yang nungguin cerita ini gak yah?

Maaf lama banget baru bisa update lagi, aku pikir Juli ini udah bisa ujian, ternyata ujian aku diundur ke jadwal selanjutnya hiks, mau dapat gelar ternyata gak semudah yang di pikirkan yah.

Aku juga masih ada proyek program yang belum selesai hiks, pusing aku tuh

Terima kasih sudah membaca

Time Travel Mr&Mrs UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang