Naruto, Sasuke dan Sakura genin sekarang berada di halaman luar kediaman Sasuke. Disana ada sebuah kursi dekat pohon, dibawah pohon tersebut Naruto dan sakura kecil sudah duduk dan bercerita dengan Wanita berambut soft pink.
Naruto, Sakura dan Sasuke kecil tentu saja jarang melakukan hal seperti ini. Semua ini terjadi karena keinginan Sakura dewasa yang sedang mengandung, ia ingin piknik dihalaman rumah dan menganggap tim 7 era sekarang sebagai anak-anaknya.
Sasuke dewasa tidak bisa berkata apa-apa lagi, terutama mengingat tempramen Sakura yang sedang tidak bisa diganggu, salah-salah justru ia sendiri yang akan kena imbasnya. Meskipun begitu, sendirinya Sasuke merasa tidak nyaman menganggap dirinya sendiri sebagai anaknya.
"Panggil aku mama," Sakura tersenyum manis pada Naruto yang sedang menggaruk-garuk tubuhnya karena terlalu lama berada dalam kostum kucingnya.
"Bibi, bisa aku lepaskan pakaian ini dulu? Badan ku sangat gatal -ttebayo."
"Hmm, bagaimana kalau kau panggil aku mama dulu baru aku akan membiarkanmu melepaskannya?"
"Tapi, bibi kau bukan mamaku. Aku juga tidak tahu siapa orang tuaku."
"Anggap saja aku mamamu dan pria mata satu itu kau bisa panggil dia papa. Kau sangat menggemaskan tahu."
Ya ampun, tidak lagi. Sekarang wanitanya menyuruh Naruto untuk menganggap mereka sebagai orang tuanya. Ya meskipun Sasuke tau kalau sejak kecil Naruto tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki orang tua tapi tetap saja ia merasa sangat aneh jika Naruto sampai memanggilnya Papa.
Tiba-tiba perut Naruto berbunyi, ia baru sadar kalau sejak tadi ia sama sekali belum mengisi perutnya. Naruto menunduk, wajahnya memerah. Tentu saja ini sedikit memalukan apa lagi di depan seorang gadis.
"Tunggu di sini. Aku akan segera kembali," ucap Sakura, ia berdiri lalu melangkah pergi menuju ruang makan.
"Ssttt... Sakura-chan...." Naruto berbisik.
Sasuke menatap tajam kearah Naruto, 'Tenang, Sasuke. Dia masih anak-anak," batinnya.
"Baiklah, sekarang ganti pakaianmu dengan kostum ayam itu."
"Ck, dasar pak Tua."
Sasuke kecil meninggalkan ketiganya lalu masuk kedalam kediamannya, menaiki anak tangga dan menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian. Sekali lagi ia memandangi kostum ayam berwarna kuning itu.
"Ini sangat mencolok."
Satu jam berlalu, barulah Sasuke kecil selesai menggunakan kostum tersebut. Sebenarnya waktu Sasuke terbuang lebih banyak untuk berpikir dan sisanya untuk menggunakan kostum tersebut.
Sasuke kecil berjalan dengan sangat pelan untuk menuruni anak tangga. Ruang makan sudah kosong, sepertinya wanita dewasa itu sudah selesai memasak dan sekarang sepertinya hanya tinggal menunggu dirinya saja.
"Oii... Sasuke. Cepatlah kemari, kalau tidak aku akan mati karena tidak makan -ttebayo."
"Sasuke-kun mengapa kau bersembunyi?"
"Kau lama."
'Sial mereka ini,' batin Sasuke kecil.
Dengan sedikit yakin Sasuke kecil akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya. Sakura kecil dan Sakura dewasa memandangi Sasuke kecil dengan kagum, sangat terlihat imut dalam balutan kostum kuning itu.
Sedangkan Sasuke tetap dengan wajah datarnya meskipun dahinya ikut mengkerut melihat penampilannya sendiri, Naruto justru masa bodoh ia tidak perduli sama sekali. Yang terpenting baginya sekarang adalah perutnya.
Sasuke kecil mengabaikan tatapan kagum dari Sakura, ia memilih untuk duduk di samping Naruto karena hanya tempat itu saja yang tersisa. Sasuke kecil lalu memandangi makanan yang sudah disusun rapi. Itu adalah Sup Ayam dengan campuran tomat merah kesukaannya.
"Silahkan makan, jangan di pandang terus. Ini tomat kerah kesukaanmu kan?"
"Dari mana kau tau?"
"Uhm, itu karena suami ku juga menyukainya."
Mengabaikan ucapan Sakura, Sasuke kecil mengambil mangkuknya lalu menuangkan sup ayam dengan tomat di atasnya. Lalu menikmati makanannya tanpa peduli dengan sekitarnya.
"Cherry, mengapa bagian ku sama sekali tidak ada tomat?"
"Aku belum mengizinkanmu makan tomat, sayang."
Tidak berkata apa-apa pun lagi, Sasuke memakan makanannya dengan wajah cemberut. Lama kelamaan rasa cemburunya pasti akan datang jika Sakuranya tetap seperti ini. Mengabaikan dirinya, dan memperhatikan orang-orang dari masa lalu mereka termasuk dirinya yang dulu.
"Bibi, apakah itu tidak apa-apa jika bibi membatasi makanan paman itu?" Sakura kecil bertanya.
"Tidak akan masalah, dia akan mengerti karena ini adalah keinginan si kecil kami."
"Si kecil?" tanya sakura kecil lagi.
Sakura membisikkan sesuatu pada dirinya yang dulu setelah itu terlihat dengan sangat jelas wajah Sakura kecil berseri-seri. Naruto dan Sasuke kecil melirik ke arah Sakura kecil yang langsung diam seketika.
"Maka dari itu, kalian membangunkan konsumen seperti ini karena keinginannya juga."
"Baiklah bibi, aku akan membantu mu meyakinkan Sasuke-kun dan Naruto."
"Hehehe, baiklah. Aku senang kau bisa membantuku."
"Hehehe, tentu saja bibi. Aku tidak mau jika sampai anak bibi suka iler nanti."
"Kau memang sangat pengertian Sakura."
Sakura kecil mendapatkan pelukan dari Sakura dewasa. Ketika mendengar bahwa wanita berambut soft pink, bermata emerald, dan nama yang sama dengannya sedang berbadan dua ia tiba-tiba bersemangat dan sangat senang. Sakura kecil merasa seperti memiliki tanggung jawab juga untuk memenuhi keinginan calon anak kedua orang dewasa ini.
TBC
Maaf yah author lama, baru dapat konsep lagi setelah masalah akun author kemaren.
Terima kasih sudah singgah di lapak SasuSaku
Semoga semuanya sehat selalu
Info tambahan:
Karena kesibukan dunia Real author masih belum tau kapan akan up lagi.
Kalau author cepat dapat konsep buat alurnya lagi pasti akan cepat, jikapun tidak author hanya bisa nyicil buat isi chapter-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Mr&Mrs Uchiha
Fanfic[FANFICTION SASUSAKU] SELURUH TOKOH DALAM CERITA MILIK MASASHI KISHIMOTO Yang sebelumnya kan FROM FUTURE kisahnya Sarada dan teman-temannya. Sekarang saya akan mencoba membuat kisah perjalan waktu Sasuke dan Sakura ke masa saat mereka genin. "Anat...