Bab kedua-Tujuh||Tidak tahan lagi

789 77 2
                                    

Sasuke mulai merasa bosan dengan situasi yang sedang dia alami. Bukannya apa, belakangan ini Sakura sama sekali tidak merepotkannya lagi. Istrinya kali ini lebih banyak tenang, dan hanya bersantai di rumah.

Dia merasa jika seperti ini terus, seharusnya dia pergi dan memaksa tim tujuh untuk melakukan tarian mereka.  Sasuke baru saja menyadari bahwa itu seharusnya sudah mereka lakukan sejak awal.

Apa susahnya hanya menari saja?

Dia bosan berada di masa ini, meskipun dia bisa melihat Konoha di masa lalu, dia masih memiliki misi yang harus dia lakukan.

Juga kandungan sakura, Sasuke tidak tahu sudah berapa lama waktu yang berlalu. Tapi seharusnya usianya baru memasuki satu bulan.

“Apa kau tidak menginginkan sesuatu, Cherry?” Sasuke bertanya

Sakura menggeleng, “Aku hanya ingin tidur...nyanyikan aku sebuah lagu...aku sangat ngantuk... Hoam...”

Bukankah kau berkata hanya ingin tidur, kenapa memintaku menyanyi?’ Pikir Sasuke.

“Ayo cepat, nyanyikan aku sebuah lagu...” Sakura memeluk lengannya dan menatapnya dengan tatapan memaksa.

“Tapi...”

Aku tidak bisa menyanyi...

Sasuke sepertinya ingin mengutuk lagi, kenapa dari semua hal dia harus melakukan sesuatu yang tidak pernah dia lakukan? dia jadi pusing sendiri.

Seumur hidupnya dia tidak melakukan itu, dia tidak pernah menyanyi, jangankan menyanyi dia saja tidak pernah mendengar lagu yang bagus di telinganya.

Sasuke lebih baik diminta untuk mencari makanan dari pada yang satu ini, benar-benar merepotkan. Sasuke berbalik menatap Sakura, tatapannya adalah pertahanan dengan mata yang menyedihkan...

“Ck, tidak asik...kalau anak kita ileran... Itu salahmu anata!” Sakura membuang wajahnya dari Sasuke.

Sakura ngambek...

Sasuke menghela napas dan tangannya meraba perut Sakura, “Nak, jangan menyusahkan ayahmu yah, ayah sudah tersiksa disini....”

“Wuhua...Anata... Kau sangat jahat hiks...ternyata kau tidak pernah bahagia dengan ku...lalu kenapa kau menikah dengan ku...hiks...jahat...” Sakura tiba-tiba menangis sampai membuat Sasuke terkejut.

“Chery... Aku tidak bermaksud begitu...”

Sial, dia tanpa sadar mengutarakan isi hatinya tadi. Sekarang, Sakura jadi salah paham dan menangis lagi. Sasuke menghapus air mata sakura dan mencium bibirnya agar Istrinya itu berhenti menangis.

“Dengar, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya sedikit lelah jadi butuh istirahat...” Ucap Sasuke.

“Tapi apa maksudnya tersiksa? Apa kau menyiksamu?” Sakura bertanya.

“Tidak, kau tidak... Aku hanya kesal karena kau tidak membiarkan aku makan tomat, kau bahkan memberikan semua tomat itu pada anak-anak..”

“Benarkah?” Sakura menatap Sasuke dengan sedikit ragu.

Tidak tahu kenapa, dia jadi malas melihat wajah Sasuke. Dia berpikir itu membosankan, padahal Sasuke dulu banyak di gilai oleh gadis-gadis, termasuk dirinya.

Untuk sekarang dirinya justru lebih mengagumi Naruto, jika mengingat kembali seperti apa perjuangan teman satu timnya itu.  Ah, mengingat Naruto. sakura jadi tiba-tiba mengingat Hinata.

Temannya itu juga sekarang sedang mengandung, dia jadi membayangkan seperti apa kehidupan pernikahan temannya itu, dan seperti apa Naruto yang ceroboh mengatasi ngidam Hinata.

Terakhir kali, Sakura mendengar kalau Hinata ngidam mau makan  roti dengan isian daging dan sayuran atau mungkin sejenisnya. Dan Naruto berjuang menemukan makanan itu.

SAkura melirik Sasuke lagi, dan wajahnya menjadi tidak baik ketika melihat wajah Sasuke, suaminya ini sama sekali tidak peka dan tidak pengertian.

Meskipun berwajah tampan, suaminya kaku seperti dinding, dingin seperti es, dan tidak mengetahui perasaan wanita. Sakura jadi kesal sendiri jadinya, kenapa mereka bisa menjadi suami istri?

Sasuke yang memperhatikan gerak-gerik Sakura, hanya mengomeli dalam hatinya; “Kali ini hal apa lagi yang di dipikirkannya?”

“Baik, sudah aku putuskan. Anata pilihlah, nyanyikan aku sebuah lagu atau Carikan aku makanan yang bahan dasarnya Teh hitam,” Ucap Sakura.

Sasuke mengernyit dan menatapnya, “Bahan dasar teh hitam? Babi rebus teh hitam?”

“Aku tidak mau babi, sebaiknya kau carikan aku Bebek panggang saus tiram rasa teh hitam.”

Dengan demikian, wajah Sasuke berubah menjadi super masam, tidak bersemangat, ingin memukul seseorang atau mengajak si Dobe bertarung lagi daripada melakukan ini.

Teh hitam dominan digunakan untuk minuman, itu sudah jelas dan yang Sasuke dengar juga di gunakan sebagai campuran babi rebus teh hitam m, dia tidak pernah mendengar itu di gunakan untuk daging panggang!

Apa lagi, bebek panggang saus tiram rasa teh hitam! Dimana dia bisa menemukan makanan itu! Terlebih lagi itu adalah bebek, bukan burung.

Sasuke dengan ragu bertanya, “Apa kau tidak mau soup tomat saja? Atau ramen mungkin?”

Uhuk...

Hoekkk....

“Jangan pernah katakan tentang tomat padaku, Anata aku jadi mual dan pusing mendengarnya...” Sakura menahan misalnya dan memijat kepalanya yang menjadi sedikit pusing.

“...Bebek panggang saus tiram rasa teh hitam atau nyanyikan sebuah lagu untukku?” Tanya Sakura.

Sasuke kemudian menatap sakura dengan mata anak anjing yang memintah pengampunan, dia tidak bisa nyanyi dan tidak tahu lagu apapun. Juga jika itu adalah mencari makanan, dimana bisa mendapatkan bebek dan saus tiram!

“Oh, benar sekali. Dimana ayam karetku, Anata?” Lagi-lagi, sakura bertanya tanpa menunggu jawaban Sasuke.

Sasuke menghela napas, dan berpikir lagi memang merepotkan mengurus wanita hamil dan Bagaimana dia bisa mewujudkan keinginan Sakura?

Sial, dia benar-benar harus memaksa bocah-bocah itu untuk melakukan permintaan Sakura, karena Dia sudah tidak tahan tinggal di masa ini. Dia ingin kembali dan segera menyelesaikan misinya, lalu pulang dan mengambil cuti agar dia bisa menemani Sakura selama masa kehamilannya.

TBC

Maaf lama, author benar-benar sedang kesulitan mendapatkan inspirasi untuk menulis setelah lama vakum karena ngejar gelar sarjana.

Time Travel Mr&Mrs UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang