Tadi, selepas isha, saat Alice turun kelantai bawah untuk makan malam ia dibuat kaget dengan kehadiran Jeka yang sudah duduk santai di sofa ruang tengah rumah nya itu sambil menonton tv.
Memang, Jeka sudah lumayan sering mampir kerumah Alice. Sudah bertemu dan akrab dengan kedua orang tua Alice, juga Bi Yani. Jadi mereka pasti dengan mudah mengizinkan Jeka masuk, bahkan pemuda itu sudah seperti dirumah sendiri.
Kini kedua nya, Alice dan Jeka sedang nonton bersama, dengan memakan cemilan yang disiapkan Bi Yani tadi.
Sedari tadi keduanya hanya diam. Alice bingung ingin mengatakan apa, dan Jeka tampak tak ingin mengucapkan apapun. Pemuda itu asik sendiri dengan tv.
Lalu apa sebenarnya tujuan Jeka kesini? Hanya untuk numpang nonton dirumah Alice?
"Gue kesini buat jelasin sesuatu."
Alice sedikit tersentak. Kaget, Jeka seperti membaca isi pikiran nya.
Maka Alice memiringkan tubuh, menatap Jeka dari samping. Menunggu pemuda itu melanjutkan ucapannya.
"Gue rasa Jefri udah ngasih tau kalo gue sama Rosa berduaan di RR. Gue juga udah denger dari Kiming, Lo di racun racunin ama Vicky."
Alice hanya mengangguk, membenarkan ucapan Jeka.
"Lo percaya gue, Al?"
Alice diam, bukan nya mengabaikan, namun ia sendiri bingung. Sebenarnya ia percaya pada Jeka atau tidak, mengingat ia yang sering over thinking tentang pemuda itu.
"Jawabannya ga, ya kan?" Lanjut Jeka, mengerti dengan keterdiaman Alice.
Lagi Alice mengangguk, tak bisa berbohong. Jeka tampak menghembuskan nafas berat, menarik sebelah tangan Alice lalu memainkan jari-jari itu dan berucap,
"Mau jadi cewek gue?"
"Jangan bercanda kak. Gue lagi laper, bawaan nya kesel."
"Gue serius, Alice."
Alice mengerutkan dahi bingung. Sama sekali tak percaya dengan apa yang Jeka ucapkan.
"Selama ini lo ga pernah ngasih sinyal buat lanjut ke yang lebih begini kak. Jadi gue susah banget bedain lo lagi bercanda apa emang serius."
Baru saja Jeka akan kembali berucap, Alice memotongnya.
"Kan ga lucu kalo gue udah jawab i will ternyata lo nya prank, kak."
Jeka terkekeh, bagaimana bisa Alice berfikir sejauh itu? Tentu saja Jeka serius dengan ucapan nya.
"Gue ga pernah ngajak cewek kerumah terus nemuin nyokap. Lo satu-satunya. Itu juga tanda gue emang seserius itu sih sama lo."
•••
Sudah dua hari Alice tidak melihat keberadaan Rosa. Entah itu dikampus, atau cafe yang biasa Rosa singgahi.
Alice juga sudah mencoba menanyakan kabar nya dari sosial media. Tapi tak ada balasan.
Ia tidak lupa tentang Rosa dan Jeka yang mojok di RR. Ia mencari Rosa untuk menanyakan hal tersebut. Jujur, ia merasa di khianati.
Ditambah lagi dengan kak pacar nya yang enggan menjelaskan apapun. Alice jadi semakin negative thinking.
"Ini, dia bales."
Alice langsung menoleh, merampas ponsel Jeka dan melihat isi ponsel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK JEK! | Lizkook
RomantizmPecel lele langganan kak Jeka dan Alice tak kan bisa tergantikan oleh apapun. Jadi, jika kak Vicky bilang akan menanggung apapun biaya Alice, gadis itu menolak. Ia ingat betul kata-kata kak Jek, "Gue mau jadi apa adanya, bukan ada apanya." Yang ber...