Sudah satu minggu berlalu sejak insiden memalukan Yoojung saat mabuk, saat ini kembali seperti aktifitas biasa Yoojung yang kini duduk seorang diri hanya bisa memandang jenuh kearah kolam renang yang diisi oleh berbagai bentuk manusia. Siapa lagi kalau bukan pengunjung hotel mewah milik si tengik Lee Taeyong.
Dan selama satu minggu juga Yoojung sangat jarang bertemu dengan Taeyong. Pria itu sangat sibuk hingga jika ingin untuk melihat batang hidungnya Yoojung harus memutuskan bergadang. Karna Taeyong selalu pergi pagi pagi sekali dan pulang larut malam. Taeyong benar benar sibuk, bahkan beberapa kali pria itu mengabaikannya. Ia merasa kesepian.
Bagaimana tidak kesepian, saat ini ia hanya bisa menghabiskan waktu seorang diri tanpa ada yang menemani. Taeyong yang sibuk dengan kantornya dan Jaehyun. Ah sial, memikirkan Jaehyun membuat Yoojung geram si wanita sombong itu selalu saja merebut perhatian Jaehyun darinya. Pernah sekali Jaehyun mengajaknya kembali berjalan jalan namun digagalkan oleh Minsi yang tiba tiba sakit. Yoojung sangatlah tau jika wanita itu sedang berakting. Dirinya tidaklah bodoh untuk tidak tau apa yang sedang dilakukan lawannya. Bahkan Yoojung masih mengingat senyum penuh kemenangan diwajah menyebalkan Minsi saat Jaehyun meminta maaf padanya karna harus membatalkan acara mereka padahal saat itu Yoojung benar benar telah siap dengan penampilan terbaiknya.
"Uhh menyebalkan!" Gerutu Yoojung pada dirinya sendiri
Yoojung benar benar bosan jika biasanya ada Mark yang menemaninya namun kali ini tidak pria itu sedang pulang ke Korea mengunjungi orang tuanya. Membahas korea membuat Yoojung merindukan Yeri dan Lucas sahabatnya yang sudah sebulan penuh ia abaikan.
Bukan maksud Yoojung mengabaikan kedua sahabatnya itu, hanya saja Yoojung telah melakukan hal yang berakibat fatal karna telah nekal pergi ke Hongkong seorang diri. Ia bahkan memblokir nomor kedua sahabatnya. Hanya untuk sementara karna saat ia telah berhasil ia akan membuka kembali blokiran itu dan kembali membawa berita yang sangat baik kepada kedua sahabatnya.
Drrtt drrtt
Yoojung menyernyit saat ponselnya berbunyi ia melihat sekilas siapa yang telah menelponnya dan nama Taeyong tertera dilayar ponselnya membuat Yoojung dengan cepat mengangkatnya.
"Tumben kau menelponku, biasanya kau selalu mengabaikan telpon dariku." Serunya acuh
Terdengar kekehan dari sebrang sana membuat Yoojung mendengus sebal.
"Aku telah menyuruh seseorang menjemputmu, bersiaplah lalu turun kelobi. Suruhanku itu telah menunggumu."
Dahi Yoojung semakin berkerut bingung "Kenapa? Tumben sekali? Memangnya apa yang terjadi bukannya kau sibuk kenapa tiba tiba menyuruh seseorang menjemputku?"
"Berhentilah bertanya Jung, cepat bersiap aku menunggumu."
Setelah mengatakan itu Taeyong langsung mematikan panggilan secara sepihak membuat Yoojung mendengus. Ia kesal karna Taeyong dengan seenaknya menyuruhnya tanpa mengatakan kemana namun walaupun begitu ada sedikit rasa senang mengingat Taeyong yang selama ini sibuk meluangkan waktu untuknya. Eh, Yoojung benar kan?
Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi dengan cepat Yoojung bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian. Dirinya sudah mandi jadi ia hanya butuh memakai pakaian karna orang suruhan Taeyong telah menunggunya.
Tidak membutuhkan waktu lama karna lima belas menit setelahnya Yoojung telah siap. Ia melihat pria berjas hitam membungkuk sopan kearahnya.
"Nona Kim Yoojung?" Tanyanya yang diangguki Yoojung "Tuan sudah menunggu anda nona, ayo."
Yoojung mengangguk saat pria di depannya dengan sopan membuka pintu mobil mewah untuknya. Yoojung tidak tau kemana ia akan pergi karna Taeyong tidak memberitahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stalker ✓
Fanfiction"Seperti dugaanku kau memang seorang penguntit." ••• Bermula saat Kim Yoojung seorang gadis yang nekat mengikuti idolanya Jung Jaehyun ke Hongkong hanya saja takdir mempertemukannya dengan pria gila nan menyebalkan bernama Lee Taeyong. Romantic | Co...