Hongkong...
Yoojung menyeret kopernya keluar dari bandara. Ia bahkan tidak bisa menyembunyikan senyumnya sedari tadi betapa bahagianya ia sekarang. Kali ini Yoojung benar benar nekat pergi ke Hongkong seorang diri tanpa izin Yeri. Ia memutuskan untuk pergi diam diam tanpa sepengetahuan wanita itu.
Sekali lagi maafkan aku Yeri. Aku terpaksa melakukan ini semua demi Jaehyun masa depanku. Doakan saja yang terbaik untukku. Batin Yoojung mengusap sedikit air yang keluar dari sudut matanya. Menangis terharu mendengar doanya tadi.
Setelah menghabiskan waktu lima belas menit akhirnya ia sampai dihotel tempat singgahnya selama tiga bulan penuh berada di Hongkong. Memang tidak selama itu ia akan tinggal disini pasalnya keuangannya pasti akan menipis seiring berjalannya waktu dan ia harus segera mencari hotel yang lebih murah dari hotel ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi lelah setelah perjalanan panjang membuat Yoojung memutuskan untuk tidur. Namun sebelum itu ia harus membersihkan tubuhnya dan melakukan beberapa ritual untuk wajahnya. Ia harus melakukan yang terbaik untuk menarik perhatian Jaehyun selama berada disini. Terlebih jika dibandingkan dengan gadis sombong itu wajahnya terlalu jelek dan tubuhnya terlalu mengecewakan.
"Setidaknya walaupun tidak bisa menyaingi kecantikannya wajahku tidak terlalu buruk." Ucapnya menenangkan diri sendiri sebelum beranjak menuju kamar mandi
...
"Jae apa kau yakin tidak akan menerima projek drama itu. Kau tau itu adalah drama yang digarap oleh penulis dan sutradara terkenal kau yakin akan membuang kesempatan emas ini?"
Jaehyun tersenyum menggeleng ia menarikkan gelas berisi wiskinya keatas "Aku sedang tidak memiliki minat untuk melakukan apapun saat ini. Aku ingin menikmati kehidupan normalku."
"Tapi ini kesempatan yang bagus untuk karirmu Jae kau bahkan akan lebih bersinar lagi jika menerima tawaran ini."
"Minsi kalau kau memang menyukai dramanya lakukanlah jangan memaksaku untuk melakukan itu. Aku tidak tertarik." Balas Jaehyun menutup pembicaraan
Sedangkan disisi lain Taeyong hanya duduk diam mengamati interaksi keduanya. Ia bukanlah seorang publik figur seperti mereka berdua melainkan seorang pebisnis. Baginya menjadi seorang publik figur bukanlah gayanya. Ya walaupun ia memiliki dua orang sahabat yang memiliki perkerjaan seperti itu.
"Jae ada apa denganmu apa kau terganggu dengan berita kencan kita. Apa itu alasanmu tidak mau menerima tawaran itu. Kalau memang itu alasannya aku akan mengatakan pada media kalau tidak ada hubungan spesial diantara kita."
Taeyong terbatuk beberapa kali walaupun ia sudah mengetahui tentang gosip murahan ini tapi sekali lagi ia harus bereaksi berlebihan. Berbeda dengan Jaehyun yang masih duduk dengan santai menikmati wiskinya. Bahkan sepertinya pria itu tidak terganggu sama sekali.
"Minsi apa kau benar berkencan dengan Jaehyun?"
Go Minsi wanita itu tersenyum menggeleng "Tidak Tae bagaimana mungkin aku mengencani seseorang seperti Jae. Aku bukanlah tipenya."
"Apa maksudmu kau sangat cantik dan berbakat pria mana yang akan menolak berkencan denganmu." Lanjut Taeyong ia bahkan dengan sengaja melirik Jaehyun "Bagaimana menurutmu Jae bukankah Minsi kita ini cantik?"
"Iya cantik."
"Nah kau dengar sendiri kan kau itu cantik. Bahkan Jaehyun saja tau itu." Ujar Taeyong semangat membuat Minsi tidak bisa menutup senyum diwajahnya
Bukan apa melainkan jawaban singkat Jaehyun tadi telah memberikan kebahagiaan terdalam untuknya. Jaehyun memujinya cantik.
Disisi lain Taeyong tersenyum kecut melihat wajah cantik Minsi yang tidak pernah melepaskan pandangan dari Jaehyun bahkan setelah bertahun tahun lamanya wanita itu masih tidak bisa berpaling dari Jaehyun.
"Sudah aku putuskan kalau aku tidak akan menerima tawakan drama itu juga. Aku akan bergabung dengan kalian aku akan tinggal disini menikmati waktu normalku." Ujar Minsi setelahnya membuat Taeyong dan Jaehyun menatapnya sedikit terkejut
Bahkan mereka berdua tau bagaimana semangatnya seorang Go Minsi terhadap drama ini. Tapi kenapa tiba tiba ia melepaskannya begitu saja. Sangat aneh mengingat dia adalah aktris yang gila akan ketenarannya.
"Jangan lakukan itu karna aku."
"Tidak Jae, kau tau aku tidak bisa melakukan drama ini tanpamu setidaknya kita akan memulai lagi karir kita bersama sama. Aku tidak mau pamorku menjadi lebih tinggi darimu karna ini." Ucapnya yang kemudian terkekeh pelan namun tidak ada yang tertawa mengenai itu
Jaehyun terdiam sesaat "Terserahmu saja, jangan sampai kau menyesal. Aku mengatakan ini karna aku menyayangimu sebagai adikku. Kalau begitu aku pergi dulu ini sudah terlalu malam." Setelah mengatakan itu Jaehyun berlalu meninggalkan Taeyong dan Minsi yang masih terdiam tidak bergeming
Minsi tau apa arti ucapan Jaehyun barusan. Pria itu menegaskan kalau tidak ada rasa spesial untuknya melainkan perasaan seorang kakak yang menyayangi adiknya. Bahkan disaat perasaannya yang sudah terlalu dalam untuk Jaehyun pria itu masih tidak bisa menerima perasaan tulusnya.
"Kalau begitu aku juga permisi ini sudah sangat malam. Sampai jumpa Tae." Pamitnya yang berjalan keluar menyusul kepergian Jaehyun
Setelah kepergian Jaehyun dan Minsi, Taeyong hanya bisa tersenyum kecut bahkan disaat semua yang terjadi ia hanyalah figuran terhadap kisah cinta dua insan itu. Menyedihkan memang terlebih kau hanya diperlukan saat dibutuhkan saja. Taeyong tidak pernah menjadi prioritas Minsi tapi ia selalu menjadikan wanita itu prioritasnya. Karna ia tau wanita itu butuh kehadirannya saat sosok pria yang dia cintai tidak bisa memberi kehangatan itu.
"Tidak bisakah sekali saja kau berpaling kepadaku. Aku sudah mencintaimu bertahun tahun apa sesulit itu untuk mencintaiku Minsi-yaa." Guman Taeyong pada dirinya sendiri
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stalker ✓
Fanfic"Seperti dugaanku kau memang seorang penguntit." ••• Bermula saat Kim Yoojung seorang gadis yang nekat mengikuti idolanya Jung Jaehyun ke Hongkong hanya saja takdir mempertemukannya dengan pria gila nan menyebalkan bernama Lee Taeyong. Romantic | Co...