07.00 Pagi
Shani baru benar-benar bangun dari tidurnya, rasa nyeri pada tangan kirinya jelas masih terasa. Dia mengerjapkan matanya lalu melihat kasur di sebelahnya telah kosong, kening Shani mengerut, padahal beberapa jam yang lalu gadis yang dia selamatkan masih ada di sebelahnya.
Shani bangkit dari kasurnya lalu berjalan menuju dapur, siapa tau gadis itu ada di sana, tapi ternyata tak ada siapa pun.
Shani berjalan menuju kamar mandi karena mungkin gadis itu sedang mandi namun sama saja hasilnya nihil, gadis itu tidak ada di sana.“Gila ya orang jaman sekarang gak tau sopan santun, udah di tolongin gak bilang makasih atau apa main pergi gitu aja, awas aja sampe ketemu lagi sama modelan orang kaya gitu, males banget gue buat nolongin.” gumam Shani kesal karena gadis itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih atau hanya sekedar menulis pesan, “Mana pagi-pagi teriak-teriak gak jelas bikin kaget aja.” lanjutnya.
Shani segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, karena hari ini akan ada ospek untuk mahasiswa baru di kampusnya, dan Shani kini memasuki awal semester 5.
Sebenarnya dia malas menjadi panitia ospek tapi semua sahabatnya mendaftarkan diri menjadi panitia, mau tak mau Shani harus ikut karena bisa mati kutu dia sendirian lontang-lantung gak jelas tanpa sahabatnya itu.
Sekalian lah cuci mata, mana tau Shani dapet gebetan disitu, dan memang sahabat Shani ikut menjadi panitia juga untuk modus, terutama sahabat Shani yang bernama Beby. Ketika mereka masih menjadi maba saja, si Beby malah modusin kakak tingkat, banyak juga teman seangkatan yang di modusin oleh sahabat Shani itu, Beby adalah orang paling buaya di antara mereka berlima.
Tapi memang kata-kata manis dan gombalan-gombalan yang keluar dari mulut Beby mampu membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi baper, makanya banyak sekali yang menjadi korban php dari Beby, iya karena siapa-siapa di modusin gitu, bahkan dosen pun juga kena gombalan dari Beby.Skip bahas Beby nanti kalo ada waktu di bikin part sendiri, lanjut.
Setelah Shani selesai mandi dia segera menuju dapur untuk sarapan. Dia mengambil roti dan menaruh selai nanas di atas roti lalu memakannya, tak lupa juga dia meminum segelas susu yang diambilnya dari dalam kulkas.
Setelah ritual paginya selesai Shani segera meninggalkan apartemennya untuk menuju kampus, karena acara ospek akan di mulai jam 8 pagi, masih ada waktu 30 menit untuk Shani sampai di kampus yang tidak terlalu jauh dari apartemennya itu.
***
Gracia berlari keluar dari apartemen entah milik siapa itu dan mencari sebuah taksi. Tak lama ada sebuah taksi melintas, dengan segera Gracia menghentikan laju taksi itu, dia langsung saja masuk ke dalam taksi dan segera menuju ke rumahnya.
Dalam perjalanan sang sopir taksi memperhatikan penampilan Gracia yang terlihat sedikit acak-acakan dari kaca spion tengah mobil taksi. Merasa di perhatikan terus menerus oleh sang sopir, Gracia pun bersuara.
“Kenapa pak lihatin mulu?” tanya Gracia dengan sedikit kesal.
“Eh enggak neng, cuma aneh aja kenapa penampilannya gitu.” ucap sang sopir.
“Ini lagi darurat pak, saya harus cepet sampe rumah, karena nenek saya sakit.” Jawab Gracia asal agar sang sopir tidak terus memperhatikan dirinya.
Setelah sampai di depan rumah dia langsung membayar tagihan taksi dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Gracia berjalan masuk dengan sangat hati-hati, untungnya kakaknya belum bangun jadi dia tidak akan kena omelan oleh sang kakak.
Gracia segera menuju kamarnya di lantai 2. Dia pun merebahkan dirinya di atas kasurnya yang di dominasi oleh warna ungu, karena semalam dia tidak tidur di kasur kesayangannya ini. Dia mencoba untuk memejamkan matanya sejenak karena sebenarnya dirinya masih mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kisah
Randomblue_featherr x tujuh_januari Menceritakan sebuah kisah tentang... Mau tau gimana kelanjutannya? Silahkan baca ☺️