Chap 16: Penyerangan

204 28 4
                                    


Ruang tahta yang mewah membukakan pintunya pada seorang lelaki dan perempuan muda cantik.

Dua orang itu tengah menghadap pada seorang baginda Raja pemimpin negeri yang mereka tempati sekarang.  Mereka berdua berlutut dihadapan raja, dengan penuh rasa hormat dan rendah diri.

"Apa perintah anda, yang mulia?" Ucap lelaki yang memiliki rambut hitam pekat.

Raja yang sebelumnya duduk, kini mulai berdiri dan mengambil tongkat sihir miliknya. Dia kemudian membuka sebuah gambaran peperangan di suatu tempat yang sudah kacau balau.

"Ini adalah misi pertama untuk kalian, para pahlawan sekalian, kalian pergilah ke desa vearen dan basmi semua iblis yang menyerang desa itu. Misi selanjutnya akan aku sampaikan kembali setelah kalian menyelesaikan misi pertama." Jelas Raja.

"Apa kalian keberatan?" Tanya Raja pada mereka yang hanya diam saja.

"Tidak sama sekali tuanku, saya yakin kami dapat menyelesaikan misi ini dengan mudah setelah diberi pelatihan keras selama beberapa bulan." Ucap si pahlawan lelaki, yang diketahui namanya adalah Ryo Takeru, dan teman perempuannya Maname Yukihara.

Mereka berdua terlihat percaya diri dengan kemampuan mereka.

Aku bahkan sudah dijuluki sebagai Petualangan terkuat... Iblis keroco semacam itu, pasti bakal mudah kukalahkan.
Batin Ryou sombong.

"Jika kalian berpikir dapat mengalahkan iblis dengan mudah. Maka kalian salah. Iblis bukanlah monster biasa yang dapat kalian kalahkan dengan begitu saja... Mereka jauh lebih pintar dan juga licik. Jadi jangan sekali kali kalian merasa angkuh seperti itu... Karena yang akan kalian hadapi saat ini adalah.... Kematian." Ucap Raja, menekankan.

Mereka berdua terlihat meneguk ludah mereka sendiri dan menelan semua pikiran mereka yang sebelumnya.

Benar, iblis dan monster biasa adalah kedua mahkluk yang berbeda. Dari segi kekuatan, keduanya berada pada tingkatan berbeda-beda ada yang lemah adapula yang kuat. Namun iblis memiliki kepintaran yang hampir setara dengan manusia, dan bahkan lebih.
Jadi jangan harap menang dari iblis jika hanya bermodalkan kekuatan saja.

"Baik... Tapi sebelum itu yang mulia, saya ingin mengatakan sesuatu" Ucap Ryou.

"Apa itu?"

"Apakah nona Teressa juga akan ikut? Akhir-akhir ini dia terlihat sering berhubungan dengan Demon yang dipanggilnya. Saya mengusulkan pada anda ,tolong jauhkan nona Teressa dari Demon itu karena itu dapat membahayakan Nyawa Nona Teressa.

Atau... Tolong perintahkan kami untuk membunuh Demon itu, demi keamanan kerajaan ini." Ucap Ryou.

Raja membuang napas lelah dan pergi berjalan menuju sebuah ruangan rahasia yang berada di balik kursi tahtanya.
"Kemarilah, kalian berdua." Ajak Raja pada dua pahlawan itu.

Mereka berdua mengikuti raja. Lalu Raja menunjukan pada mereka dua pedang emas yang memancarkan kekuatan cahaya.

"Aku juga sangat khawatir dengan anak itu yang sekarang sepertinya berteman dengan Demon itu... Aku juga sempat berpikir untuk mengutus seseorang untuk membunuh Demon itu tapi... Aku sudah lama sekali tidak melihat dia sesenang itu." Ucap Raja, tersenyum pahit. Berkata seakan ia bernostalgia.

"... Yang mulia, mana mungkin manusia dapat berteman dengan iblis walaupun itu adalah Demon." Ucap Ryou.

"Yahh kurasa itu memang sulit... Tapi aku percaya karena mendiang ayahku juga sama seperti Teressa... Kupikir Teressa telah membuat kontrak dengan Demon itu." Ucap Raja.

"Yang mulia...  Anda tahu kan, tak mudah membuat kontrak dengan demon, apalagi dia demon tidak tingkat tinggi, mungkin saja Demon itu merapalkan sihir pada nona dan bermaksud untuk memanfaatkannya..."

Demon Hero, but not a Hero (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang