Ep 13,5. Tidur

54 13 5
                                    

BGM: Like a Fool - NIve ft. Sam Kim

Disclaimer: SIAPKAN DIABETASOL YA PEMBACA-PEMBACAKU TERSAYANG ❤️

••••••••••••••••••

Putri Gunawan

|7777

|Pwnya

|Oke, makasih yaa

|Mau sekalian dijemput?

|Naik gocar aj

|Oke deh kalau begitu

|Hati-hati yaa

•••

Pip, pip, pip, pip! Suara orang masukin password. Aku buru-buru berlari kecil ke pintu karena tau itu pasti Una.

"Selamat datang!" seruku begitu pintu terbuka.

"Wangi banget. Masak apa, Mas?" Kak Sunny nanya.

"Cuma sop ayam sama tempe goreng, buru-buru soalnya. Tapi tetep bergizi kok! Soalnya nasinya dicampur kacang-kacangan." Aku nyamperin Una buat ngambil barang bawaannya.

Una keliatan lemes banget, kantong matanya bahkan tambah item. Hatiku sakit liatnya. Dia bisa gak sih bikin aku gak khawatir sekali aja? Kan aku jadi gak fokus karena mikirin Una terus.

Ya ... dia gak bikin aku khawatir juga sama aja sih. Una selalu lari-lari di pikiranku, bikin gak fokus, tapi aku suka.

"Una pasti capek, istirahat dulu gih."

Una mengangguk. "Gue mau mandi, lo mau ikut gak?" tanyanya ke Kak Sunny.

"Iya, sekalian aja."

"Tunggu sebentar ya, Mas."

"Santai aja, Na."

Una mendorong Kak Sunny pergi. Aku kaget mereka masih biasa aja soal mandi bareng. Ternyata cewek-cewek juga ada yang begitu.

Mereka balik lagi setelah 20 menitan. "Ayo duduk."

"Gua sih udah duduk, tinggal Una."

"Kalau gue duduk, ngambil nasinya susah." Una membuka Magicom. "Disatuin 'kan sama nasinya?"

Setelah mendapat persetujuan dari Kak Sunny, Una mulai mengambil nasi.

"Kalau Una sukanya disatuin atau dipisah?"

"Dipisah," katanya sambil menyendok sop ke mangkuk Kak Sunny.

Aku mengangguk lalu mengambil nasi dan menaruhnya di depan Una. "Kebanyakan gak?"

Una terdiam, tatapannya bolak-balik antara aku dan piring. Dahinya berkerut. Una gak alergi sama nasi 'kan? Atau aku ngelakuin sesuatu yang salah?

"Cukup. Makasih." Una mengisi mangkuknya dengan sop sebelum duduk.

Kita bertiga berdoa sebelum mulai makan.

"Gimana?"

Kak Sunny mengangguk. "Masakan lu emang enak, Mas."

Aku menatap Una yang sibuk makan. Pipinya yang dipenuhi makanan bergerak pelan-pelan, bikin Una keliatan kayak tupai. Uuh, gemes banget, pengen toel.

Una menjengit karena disikut Kak Sunny. Dia otomatis memicing seolah ngomong, "Apaan sih, ganggu gue aja!"

"Itu ditanya Adimas juga. Enak apa enggak?"

Mata bulat Una menatapku lewat atas kacamatanya. "Boweh," katanya dengan mulut penuh kemudian kembali fokus makan.

Marsmellow Isi Cabai |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang