Ep 20. I Loved You

33 5 0
                                    

BGM : Beautiful Pain - BTOB

•••••••••••••••••••••

Anjir, masa hoodie gue gak ada yang cukup tebel? Koleksi hoodie gue emang banyak, tapi itu semua buat cuaca Jakarta yang panas, bukan musim gugurnya Venice. Masa iya pake double? Berat anjir.

Gue gak percaya kalau gue gak punya hoodie atau jaket yang lebih tebel. Gue membongkar lemari lagi. Ih ada jaket! Tebel juga. Gue beli di mana ya ini? Hm .... Oh ... ini punya Adimas.

"Katanya mau diambil waktu kurusan." Gue mendecih.

Udah berbulan-bulan kok dia gak kurus-kurus? Makan terus pasti. Dasar tukang makan! Pantes badannya gede, orang isinya lemak semua. Pasti ... pasti empuk, enak dipeluk.

Wangi samar marshmellow dapat tercium waktu gue meluk jaketnya. It's been sitting in my closet for too long, baunya hampir gak ada. Hati gue rasanya kayak diremes.

[ini udah ada di lemari gue terlalu lama]

It's been days, why does it still hurts so much? Sakitnya kayak ... persis kayak waktu gue mengakhiri hubungan kita, mungkin lebih parah. Gue mengeratkan pelukan pada jaketnya waktu air mata gue mengalir.

[ini udah berhari-hari, kenapa masih sakit banget?]

Fuck, I miss him. I miss his smile, his laugh. Gue kangen chat-chatnya yang gak guna, yang kebanyakan TMI. I ... I'm not supposed to miss him. I shouldn't miss him if I want to move on, right?

[gue ... gue gak seharusnya kangen dia. Gue gak boleh kangen dia kalau mau move on, 'kan?]

Adimas sialan. Kenapa lo harus banget bikin gue jatuh sedalam ini sih? With all of that support. MacBook, tablet, semua masakan homemade itu. Why are you always there when I need you?

[dengan semua dukungan ini]
[kenapa lo selalu ada waktu gue butuh lo?]

I hate him. I hate him. I hate him so much. Gue menghapus air mata, lalu melempar jaket itu kembali ke lemari. Enggak, gue gak boleh begini. Ini bayaran yang harus gue terima demi ngelindungin orang-orang yang gue sayang. It's worth it ... isn't it?

[ini sepadan ... iya 'kan?]

Gue menutup lemari rapat-rapat lalu melanjutkan packing barang-barang lain. I need ... distraction. I don't want to think about him. I wanna move on.

[gue butuh ... pengalihan. Gue gak mau mikirin dia. Gue mau move on.]

Ah, gue besok harus keluar buat beli jaket.

"Lo ngapain beli baju tebel gitu? Jakarta 'kan panas."

Gue melirik sinis lewat ujung mata karena gue tau itu siapa. Si unggas warna-warni ini nge-stalk gue?

"Ngapain juga gue pake di Jakarta," kata gue, sinis.

"Mau kemana lo? Lembang? Lembang doang beli beginian."

Apaan sih dia tuh? Rese banget. "Venice. Gue mau ke Venice."

Ayam melongo. "Venice as in Venice Film Festival?"

Gue memutar mata. Rasanya males banget ngomong sama ini anak, jadi gue anggukin aja biar dia puas. Setelah itu, gue pindah ke rak lain.

"Wow, gua gak ngira lo bakal lari sejauh itu dari Adimas." Ayam mengekori gue. "Sumpah kalian tuh kenapa sih?"

Marsmellow Isi Cabai |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang