Chapter 17

8.5K 539 8
                                    

Prilly Pov.

Hadiah ? Hadiah apa yang akan di kasih ibu padaku ? Entahlah aku bukan perempuan yang menyukai hadiah.

Aku berjalan mengiringi ibuku. "Kamu bisa liat hadiahnya di kamar tamu ?" Ucapnya padaku.

Aku mengerutkan keningku heran. Kenapa harus dikamar tamu ?

"Sebesar apa hadiahnya ?" Sindirku sembari berjalan ke arah tamu.

"Lihatlah dulu. Selamat bersenang - senang dengan Hadiahmu sayang. I love you" ucap ibuku mencium pipiku.

Perlahan aku memutar knop pintu dan ku buka. Aku menghembuskan napasku. Ibuku mengerjaiku ternyata tidak ada apa apa disini.

"Mama ngerjain aku ?" Tanyaku menoleh kebelakang. Tapi yang ku tanya ternyata sudah tidak ada di belakangku. Baiklah aku berbalik untuk menutup kembali pintu dan tiba tiba.

"Doorrr.."  seseorang mengagetkanku dan berhasil membuat jantungku seolah akan jatuh saking kagetnya.

Aku terdiam tak menyangka menatap orang di hadapanku ini.

"Hahaha jelek banget sih mukanya. Hahaha" ledeknya.

Wajahku memerah sekarang. Aku tertawa setengah menangis karena haru yang ku rasakan.

"Ini pasti mimpi" gumamku.

Dia masih tertawa melihatku. "A..Ali... ?" Tanyaku memastikan bahwa yang ku panggil adalah benar dia.

Dia mengangguk lalu tersenyum. Dia merentangkan tangannya kepadaku. Dan seketika itu aku langsung berlari memeluknya.

"Alii...ini beneran kamu ?"

"Iyaa sayang..." Ali melonggarkan pelukannya dan menatapku tersenyum.

"Maafin aku yaah.. aku kesini buat kamu. Kalo kamu gak bisa terus di samping aku. Maka aku yang akan terus disamping kamu. Sekarang aku disini. Dan ini buat kamu."

"Terus kuliah kamu gimana ?" Tanyaku mengkhawatirkan kuliahnya.

Ali tersenyum lagi padaku. Dia merogoh tas selepang kecilnya lalu memberikan amplop berisi surat. Dari amplop yang Ali kasih tertera lambang University Of Sydney.

"Ali kamu bercanda ?" Tanyaku menatapnya.

"Bukalah."

Aku membuka hati hati surat itu dan betapa terkejutnya aku melihat ali ternyata sudah di terima di Usyd fakultas Bisnis.

Aku menghembuskan napas pendek tak percaya.

"Kamu hebat sayang." Aku kembali menatapnya. Ali hanya menaikan satu Alisnya angkuh namun bercanda.

Aku menggelengkan kepalaku lalu kembali memeluknya.

"Makasih yaa. Kamu mau nyusul aku kesini."
Ucapku bersandar di dada bidangnya.

"Sama-sama sayang. Dan kamu tau aku juga akan tinggal di rumah kamu sebelum aku mendapatkan apartement yang cocok. Itupun kalo kamu bolehin aku disini. Kalo om sama tante sih seneng seneng aja. Mereka kan keliatan lebih sayang sama aku" ucapnya yang membuatku membelalakan mata berbinar.

"Benarkah ?"

Ali mengangguk. "Kamu setuju ?"

"Tentu saja. Bahkan lebih baik kamu gak usah cari apartement biar kamu disini terus."
"Hahahaha ada ada aja kamu. Jadi aku di maafin gak ?" Tanya Ali.

"Sebelum kamu minta aku udah maafin kamu." Ucapku. Kemudian ali memelukku lagi.

"Kangen banget nih sama cantiknya aku." Ucapnya yang membuatku semakin menenggelamkan kepalaku ke dadanya.

.

.

"Jadi gimana ceritanya kamu bisa kesini. ?" Tanya prilly pada Ali.

"Mmm panjang banget. Aku bisa kesini juga berkat bantuan seseorang."

"Siapa ?" Tanya prilly lagi

"Kesia. Dia baik banget. Kalo kita pulang aku bakal kenalin kamu sama dia."

"Woow aku jadi gak sabar." Ucap prilly bertepuk tangan namun raut wajahnya menandakan bahwa ia tak suka.

"Hahahaha. Aku cinta kamu." Ucap ali merangkul prilly. Membuat prilly kembali tersenyum.

"Ketemu dimana sama kesia ?"

"Di jalan, dia nolongin aku jatuh dari motor."

"Hmm.. enak banget ya di tolongin cewe.. di lap lap,diperhatiin sama cewek. Sedangkan ceweknya sendiri disini gak berhenti inget terus sama cowoknya yang ternyata lagi asyik sama cewek lain."

Ali terkekeh melihat prilly yang sedang ngambek. Baginya wajah prilly sekarang sangat menggemaskan. Ali mencubit pipi chubby prilly dan tertawa.

"Isshhh sakit tau." Teriak prilly kesal.

Ali hanya tersenyum menatap kekasihnya itu.  " yaelaaahhh gitu aja ngambek. Sini cium dulu." Ucap Ali menarik prilly cepat memegang dagu prilly lalu mencium bibir prilly berirama.

Ali melepaskan ciumannya menempelkan keningnya di kening prilly.

"Aku sayang kamu sayang." Ucap Ali lembut prilly menenggelamkan kepalanya di dada ali. Dan Ali mnegusap rambutnya lembut. Mereka berdua melihat hembusan angin yang menerpa wajah mereka masing masing.

.
.
.

"Pagi mam" sapa prilly mencium pipi ibunya yang sedang sarapan.

"Pagi sayang."

"Papa sama Ali mana ?" Tanya prilly

"Ali ngambil bukunya di kamar katanya. Kalo papa sih udah jalan duluan ada meeting."

Prilly membulatkan mulutnya. Tak lama Alipun datang. "Loh om mana tan ? Tadi masih ada."

"Om buru buru barusan dapet telpon katanya mau meeting." Ucap mama prilly.

"Hei kamu gak nyapa aku ?" Ucap prilly mengerucutkan bibirnya. Ali terkekeh.

"Tuh tantee punya anak gemesin banget sih." Ucap Ali menghampiri prilly. Mama prilly hanya terkekeh.

"Pagi cantik." Ucap ali mengacak ngacak rambut prilly lalu duduk di sampingnya..

"Iisshh Ali kusuutt tau. Mama Alinya nih."

"Hahaha udah ah mama duluan yaa. Mau ke butik. Oh iya sayang kamu berangkat bareng Ali. Li tante titip prilly yaa. Mobil kamu aja yang bawa prilly masih belum ngerti aturan disini dan dia belum punya sim disini ?" Ucap mama prilly yang mendapat anggukan dari Ali.

"Emang kamu udah punya sim Australia"

"Udaaa dongg. Aku uda urus semuanya." Ucap Ali angkuh.

"Ya udah tante beres semua. Tante hati2 yaah."

"Iyaa sayang. Kalian juga ya."

Mereka berdua serempak mengangguk.

.

.
_______________________

Maaf ya pendek lagi males. Hehehe aku bakal lanjut lagi kalo votenya sudah mencapai 50 yaa hehehe.

Hitung hitung lagi ngumpulin ide juga. Makasih

I LOVE YOU MY BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang