Chapter 18 (Ending)

9K 488 9
                                    

5 tahun berlalu. Ali dan prilly telah sama sam menyelesaikan kuliahnya di australia. Dan mereka telah kembali ke jakarta. Ali bekerja di perusahaan milik ayahnya sebagai General Manager. Dengan  prilly sebagai sekertarisnya.

"Sayang. Ke ruangan aku sebentar yah" ucap ali pada prilly melalui telephone

"Oke"

Prillypun segera masuk ke ruangan Ali.

"Kenapa sayang." Tanya prilly saat sudah berada di ruangan Ali.

"Siniii" Ali melambaikan tangannya antusias.

Prilly menghampiri Ali dengan bingung.

"Kenapa sih sayaaang ?" Tanya prilly memegang lembut pipi Ali.

"Liat deh kamu suka yang mana ?" Tanya Ali sambil menunjukan gambar cincin kawin di laptopnya.

Prilly tersenyum. "Kirain apa? Hei kamu ada meeting loh sebentar lagi. Masih sempet aja ngurusin pernikahan kita ?"

Ali mencium singkat pipi prilly. "Yaiyalah. Ga ada alesan apapun buat aku gak ngurusin ini. Ayo ah mau pilih yang mana ?"

"Hmm iya iya. Kalo kamu suka yang mana ?"

"Aku nanya kamu sayang"

"Haha yang ini bagus li. Aku suka tapi harganya mahal banget. Jangan deh. Ini aja bagus juga"

"Hmm ya yaa."

"Okee ayok kamu harus meeting."

"Iyaa sayang iyaa" ali mendekatkan wajahnya ke wajah prilly dan melumat lembut bibir prilly.

"I love you." Ucapnya.

Prilly mengangguk "love you too." Lalu alipun keluar ruangannya. Di ikuti prilly dari belakang. Prilly tersenyum menyadari bahwa sebentar lagi dia akan menikah dengan Ali sahabat kecilnya.

Prilly pov

Aku bahagia. Bagaimana tidak. Pada akhirnya aku akan menikah dengan Ali sahabatku. Setelah kita sama sama berkomitmen untuk tidak saling mencintai, tapi tentunya takdir berkata lain. Kami saling mencinta dan kami tidak bisa berbuat apa apa lagi.

Ku lirik Ali di sebelahku yang sedang mengemudikan mobilnya tersenyum.

"Kenapa ?" Tanyanya tiba tiba

"Kenapa ? Kenapa apa ?"

"Kenapa kamu lirik lirik aku ?" Tanya Ali lagi.

"Pede banget sih..."

"Iya dong kan aku ganteng ?"

"Dih. Hahaha. Iya sih"

"Tuh kan kamu aja ngakuin aku ganteng."

Aku hanya tersenyum mendengar kepedean Calon suamiku ini.

"Sayang." Panggilnya.

"Mmm" aku menoleh.

"Makasih yaa."

"Buat ?"

"Buat cinta kamu selama ini sama aku. Buat selalu ada buat aku. Buat semuanya."

"Iyaa sama - sama, makasih juga"

.
.
.

Hari itupun tiba. Dimana sekarang aku menatap diriku di cermin. Dengan make up dan kebaya putih.
Aku meremas tanganku gugup.

"Gak usah tegang sayang." Ucap gritte

"Gue tegang banget."

"Ngga lo cantik. Lo sempurna hari ini. Yuk turun Ali udah selesai ijab qobul."
Ya. Sekarang aku sudah menjadi istrinya dan aku sangat bersyukur. Aku mengangguk sekarang waktunya untukku menemui suamiku. Aku menuruti gritte yang menggandeng tanganku membantuku berjalan.

Saat aku keluar kamar. Papaku sudah berada dihadapanku.

"Kamu cantik sayang." Ucapnya mencium keningku. Air mataku menetes terharu dengan semua ini.

Papa menggandeng tanganku menuruni tangga. Di bawah sana sudah ku lihat ali dengan toksedonya yang menungguku dengan tersenyum membuat aku semakin gugup.

"Jangan biarin aku jatuh pah" gumamku gugup. 

"Tidak akan pernah sayang."

Lantunan musik romantis mengiringiku hingga kini aku sudah tepat di hadapan Ali.

Aku tersenyum padanya begitupun dia. Dengan aba aba yang di perintahkan Ali mencium keningku sebagai tanda bahwa kita sudah sah sebagai suami istri setelah itu memasukan ali memasukan cincin di jari manisku dan juga sebaliknya. Riuh tepuk tangan bergema seisi ruangan, hingga pada akhirnya Ali mengangdengku menuju pelaminan. Dan satu satu orang mulai menyalami kami memberikan selamat.

.

"Lelah ?" Tanya Ali memelukku dari belakang.

Acara telah selesai dan sekarang kami berada di kamar hotel yang di sengaja di sewa kedua orang tua kami untuk aku dan Ali.

Aku mengangguk. "Tapi aku sangat bahagia." Ucapku tersenyum.

Ali mencium pundakku. Membuatku membalikan tubuhku mengahadapnya tanpa melepaskan tangannya dari pinggangku.

"I love you my wife" ucapnya lembut.

"I love you too my husband" balasku.

Kemudian ali mengusap pipiku lembut menyingkirkan rambutku dan mengaitkannya di telingaku. Kemudian wajahnya mendekat. Dengan satu tangannya di pipiku dan satunya lagi masih di pinggangku. Ali menariku menempelkannya ke tubuhku ketubuhnya kemudian melumat bibirku intens. Tak mau kalah aku melingkarkan kedua tanganku di lehernya membalas setiap pagutannya dan pada akhirnya menyatukan tubuh kami berdua.

END



HALLOO SEMUANYA APA KABAR ?

SELAMAT BERPUASA YA BAGI YANG MENJALANKANNYA.

AKHIRNYA CERITA INI SELESAI JUGA. MAAF YA KALO ENDINGNYA GAK SESUAI HARAPAN KALIAN. AKU UDAH GAK MOOD LANJUTIN INI.

MAKASIH YANG UDAH SETIA NUNGGUIN DAN NGASIH VOTE ATAU COMMENT. ITU SANGAT MENYENANGKAN.

OIA JUST INFO AKU BIKIN CERITA BARU JUDULNYA "DON'T LEAVE ME BABY !" MASIH SEPUTAR FANFIC APRIL. TAPI BLM TAU KAPAN DI PUBLIS.

OKE DEH FEEL FREE FOR VOMENT.

DAAAAHHHH

LOVE
RACELIA

MAAF TYPO DAN CAPS JEBOL HAHAHA

I LOVE YOU MY BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang