Chapter 7

8.1K 545 4
                                    

Part GALAU !!!!

Aku duduk di bangku halaman sekolah menatap sekeliling. Ramai.

Sekarang ini rasanya aku ingin sekali menyendiri. Aku berjalan ke sebuah taman di belakang sekolah. Disini cukup sepi hanya ada dua tiga orang anak di tempat ini.

Aku duduk dan mataku menerawang jauh ke langit mendung. Mulutku bersenandung kecil aku tak bisa menyembunyikan kegalauan hatiku saat ini pikiranku seperti otomatis mem-flashback saat saat kebersamaan aku dengan Ali.

Aku merindukannya. Sudah 3 hari aku tak bertemu dengannya. Tak ada kabar apapun darinya. Setiap aku punya waktu melihat ke kelasnya dia selalu tak ada. Bahkan aku tidak tau dia masuk sekolah atau tidak.

Aku tak mengerti kenapa Ali tak ada kabar ? Apa karena aku yang tidak datang saat dia bilang aku harus ke danau malam itu. Tapi bagaimana dia menungguku kalo aku sendiri melihat dia berduaan di taman dengan pacarnya.

Aku menundukan kepalaku rasa pening menjalar disana. Mungkin karena aku terlalu banyak pikiran kurasa. Aku menarik nafas dalam lalu beranjak dari tempat dudukku untuk kembali ke kelas.

Li. Lo apa kabar. Kita berada di tempat yang sama tapi gue sama sekali tak bisa menemukan elo disini. Gue kangen sama lo. Semoga lo tau.

Batinku.

___________________________________

Gritte memandangku iba. Seperti dia tau perasaanku sekarang. "Ada apa sebenernya ?" Tanyanya padaku.

"Tidak ada apa apa . Sudahlah gue gak mau ngebahasnya sekarang." Ucapku.

"Ya udah kalo gitu. Jangan sedih dong. " dia memelukku.

"Prill... ke kantin yuk" ajak sultan.

Aku mengangguk "ayok" kuajak juga gritte yang juga mengangguk. Kita bertiga sama sama kekantin.

Di kantin sultan menceritakan hal hal lucu yang membuatku tertawa dan sejenak melupakan masalahku sekarang.

Tapi seketika tawaku berhenti saat ku lihat Ali bersama ghina dan citra duduk bersebelahan dengan meja kami.

Aku melihatnya sekilas. Dia sedang tertunduk. Lalu ku putuskan untuk menghampirinya.

"Li." Panggilku.

"Mm" jawabnya masih tertunduk.

Sedangkan ghina dan citra menatapku sinis.

"Gue bisa ngomong bentar ?" tanyaku memberanikan diri.

"Ngomong apa ? Ngomong aja, " ucapnya sekarang melihat ke arahku.

"Gak disini. Gue pengen ngobrol berdua sama lo. Gue janji gak lama. Ada hal yang harus gue omongin sama lo." Ucapku lagi.

"Sorry prill. Gue punya pacar. Jadi kalo mau ngomong sama gue ya sama pacar gue juga biar gak salah paham. Lo kalo mau ngomong ya disini aja. Tapi kalo buat berduaan gak bisa gue harus jaga perasaan cewe gue." Ucapnya tanpa melihat ke arahku.

Aku dibuat terdiam dengan kata katanya. Aku merasa aku sedang di dorong jatuh ke jurang. Kata katanya sangat menyakitkan hatiku. Sekarang juga aku ingin menteskan air mataku. Tapi aku menahannya sekuat aku bisa. Dulu ali tak pernah menolakku, tapi sekarang dia jelas jelas menolakku di depan pacarnya. Tidak tidak aku memang harus tau diri. Ku putuskan untuk mundur.

Aku menganggukan kepalaku. "Ohh ya udah gak penting juga. Sorry ya ganggu."

Aku lalu melangkah pergi meninggalkan kantin. Kini air mataku sudah menetes bahkan sudah sangat deras. Aku kembali ke halaman belakang sekolah.aku menutup wajahku dengan kedua tanganku menangis.

I LOVE YOU MY BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang