Setelah dokter keluar Tidak lama kemudian Ali masuk ke kamar melihat Prilly yg duduk lemah menyandar bantal.
"GWS?" ujar Ali yg terdengar seperti pertanyaan
"Makasih" balas Prilly dengan suaranya yg masih serak ia berusaha tersenyum semanis mungkin.
"Dih kok makasih?"
"Lah emaang harus apa lagi diamana2 orang ucapin GWS itu kan emang harus ucapin makasih masa iya di sambit" balas Prilly bingung
"Emang loe tahu GWS apa?" tanya Ali
"Get well soon kan?"
"Dih salah!"
"Lalu?"
"Gak Wafat Sekalian?"
"Asem loe!" Prilly melempar bantal pada Ali yg masih terdiri di dekat ranjang.
"Lagian kurang kerjaan amat loe pagi2 sok2an bantu2 pekerjaan orang, udah tahu gak bisa berenang masih aja nekat!" ujar Ali ia nampak begitu kesal membuat Prilly hanya terdiam mendengarkan.
Ali melangkah keluar meninggalkan Prilly yg masih terdiam mengingat kejadian tadi sambil sesekali memegangi bibirnya yg terasa Sakit "apa bibirku terbentur sesuatu saat aku pingsan tadi?" batin nya bertanya2
Ali dengan susah payah membuka pintu kamar dan masuk membawa nampan berisi obat dan segelas air putih.
"Kok obatnya banyak?" tanya Prilly sedikit ngeri melihat jumlah jenis obat-obat yg harus ia minum.
"Gak tau yg jelas ini harus loe minum" jelas Ali sambil duduk dikursi samping tempat tidur dan menaruh nampan itu di pahanya.
"Gak mau!" tolak Prilly sambil menutup mulut menggunakan kedua tangannya, saat Ali menyodorkan 4 jenis obat tablet yg sudah ia buka.
"Loe harus minum dodol! Atau mau gue paksa?!" ketus Ali sedikit kesal melihat tingkah gadis imut di hadapan nya.
"Gak mau! Lagian gue itu gak apa2 masa harus minum obat sebanyak itu!" Protes Prilly
"Emang loe dokter! Minum gak! Klau gak gue yg repot!" ketusnya lagi.
"Gak perlu minum obat juga bisa sembuh kok" ketus Prilly dan kembali menutup mulut rapat2.
Ali menghembuskan nafas berat dan terdiam cukup lama, tidak lama kemudian dia menatap Prilly sayu..
"Sebenarnya gue berencana buat ngerahasiaan ini dari loe tapi karena loe bersikeras gak mau minum obat gue terpaksa harus bilang" kini ekspresi Ali berubah menjadi serius membuat Prilly nampak bingung "kata Dokter banyak air yg masuk ke paru2 loe dan kini loe di Vonis terkena penyakit langka phoexlencia hidup loe gak bakal lama dan obat2 ini bener2 mahal untuk memperpanjang hidup loe jadi please minumlah" Jelasnya, membuat wajah Prilly berubah menjadi pucat pasi Prilly menatap Ali dengan mata yg mulai berkaca-kaca
"Please.." Ali kembali menyodorkan obat tanpa babibu lagi Prilly segera menelan semua obat yg dikasih Ali.
"Aku harus gimana.. Aku belum mau mati, aku bahkan belum sempat membahagiakan Ayah dan Ibuku" prilly mulai terisak
"Loe gak bakal mati kok paling besok udah sembuh" ujar Ali mengejutkan Prilly
"Lah kata loe tadi gue kena Phoexlensia?"
"Oh itu gue hanya lagi akting kok lagian tu penyakit mana Ada gue hanya asal beri nama lagian loe masih kayak anak kecil takut minum obat eh sekali di desak malah minum secepat kilat" balas Ali enteng sambil terkekeh tanpa merasa bersalah
Plettakk!
"Au..duh..! Sakit dodol!" protes Ali saat mendapat jitakan panas di jidatnya
"Loe keterlaluan!" teriak Prilly tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aargh! Mr.Arrogant!
Fanfictionbercerita tentang Prilly Latuconsina yg terjebak dalam perjodohkan dengan laki2 Sombong sekaligus Pewaris Sebuah Perusahaan besar, laki2 Yg bernama Aliando Syarief. mereka dinikahkan dikarena perbuatan mereka sendiri yg salah di artikan oleh orang t...