🐇 - 𝟷𝟺

434 80 0
                                    

"Kayaknya yang pertama aja deh, kak. Fotonya keliatan sad gitu, dan cocok sama caption nya."




"Yang pertama nih?" Hendra ngangguk. Kamu langsung posts.

"Udah sana, balik ke kamar lo! Gue mau istirahat, kepala gue pusing banget nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Udah sana, balik ke kamar lo! Gue mau istirahat, kepala gue pusing banget nih."




"Kakak sakit?" Kamu menggeleng, "Gue gapapa, cuma pusing sedikit aja. Paling juga ntar mendingan kalo gue bawa tidur."




"Yaudah, gue ke kamar ya, kak. Kalo ada apa-apa, langsung panggil gue!"




Kamu mengangguk. Hendra keluar dari kamar kamu.




"Gue yakin pasti dalangnya adek tirinya Gara. Karena dia gak suka kalo Gara menjadikan gue sebagai prioritas utama dia."




🐇🐇




Doyoung yang lagi scroll IG, kaget liat postingan kamu.




"Yang dimaksud sama Y/n apa? Apa ada sangkut pautnya sama Gara? Atau si Alex-Alex itu?"




Awalnya Doyoung coba buat gak kepikiran, tapi gak tau kenapa Doyoung malah jadi kepo.




Doyoung cobalah tuh cari akun IG-nya Alex, dan setelah ketemu Doyoung terdiam, menatap 1 postingan terakhir Alex.




"Loh, ini kan baju yang tadi dia pake? Dia mau ngapain ke bandara? Apa jangan-jangan, Y/n suka sama Alex, makannya dia jadi galau karena mau ditinggal pergi?"




Doyoung mengerutkan keningnya, sembari menatap langit-langit kamar.



"Kenapa gue jadi kepikiran ya? Gue gak ngerti lagi sama diri gue sendiri. Sebenernya itu gue beneran suka sama Y/n, apa gak? Gue bingung harus apa?"



Doyoung menghela nafasnya kasar, sembari mengacak rambutnya frustasi.




"Kalo pun gue suka sama lo, gue tetep gak bisa, karena Gara temen gue juga. Rasanya gak mungkin gue bisa sama lo. Gue gak enak sama Gara."




"Gue sadar, ternyata selama ini lo itu orangnya baik ya, Y/n. Gue seneng banget, rasanya gue juga nyaman banget kalo ada di deket lo."




"Jujur, gue masih bingung sama perasaan gue ke lo. Entah kenapa, gue gak suka kalo lo deket-deket sama cowok lain. Gue ngerasa cemburu, gue mau marah, tapi setelah itu gue sadar, gue gak bisa marah dan gak ada hak buat cemburu. Karena gue bukan siapa-siapanya lo."




"Dan satu lagi yang buat gue takut. Gue takut, lo itu cuma anggap gue teman, gak lebih dari itu. Maka dari itu, gue gak mau berharap lebih."




🐇🐇




Hendra mengerutkan kening, "Bang Eunwoo mau ngapain?"




"Y/n, mana?"




"Udah tidur. Dia lagi gak mau di ganggu sama siapapun. Gue aja diusir dari kamarnya. Katanya dia mau sendiri dulu."




Eunwoo duduk di sofa, mengacak-acak rambutnya.




"Gue khawatir sama kakak lo, Dra. Gue takut dia masih menyalahkan dirinya atas kepergian Gara."




Hendra menepuk pundak Eunwoo, "Memang sih awalnya begitu. Tapi semenjak kakak dekat sama bang Doyoung, itu udah gak lagi. Sekarang kakak lagi cari kebenaran dan keadilan buat bang Gara."




"Doyoung?"




"Iya. Kakak lagi deket sama bang Doyoung. Keliatannya kakak juga bahagia."




Eunwoo mengalihkan pandangannya kearah lain, "Oh. Terus gimana sekarang? Apa udah nemuin sesuatu?" Hendra menggeleng.




"Belum. Kita semua lagi sama-sama cari bukti dan petunjuk."




Eunwoo menatap Hendra, "Boleh gak sih kalo gue curiga sama adek tirinya Gara? Karena ya, Gara selalu menjadikan Y/n sebagai prioritas utamanya. Mungkin aja dia cemburu karena Gara selalu Y/n dan Y/n?"

.
.
.
nctzenns_
22.29 WIB
Senin, 06 Desember 2021

[ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ꜱᴇʀɪᴇꜱ] | ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang