🐇 - 𝟷𝟼

382 66 0
                                    

[ᴅᴏᴜʙʟᴇ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ]
.
.
.










"Kenapa, Doy?"


Doyoung dateng-dateng langsung menghampiri kamu, yang lagi duduk di tempat duduk kamu.


"Gak usah sok baik deh, Y/n!" Kamu mengerutkan kening.


"Apa sih? Gue gak ngerti!" Doyoung tertawa sinis.


"Oke, kalo gak ngerti, gue kasih perjelas. Lo, itu baik sama gue cuma mau balas dendam aja kan? Lo mau buat gue supaya bener-bener jauh dari Sejeong. Lo tuh orang jahat yang pernah gue kenal. Bisa-bisanya lo ambil kebahagiaan orang lain, demi kebahagiaan diri lo sendiri! Gila!"


Kamu tersenyum tipis. Dugaan kamu ternyata bener.


"Doy, terserah lo mau bilang apa? Intinya gue bukan seperti yang lo pikirkan. Lo udah di butakan oleh semuanya. Lo gak bisa bedain mana yang tulus, mana yang hanya memanfaatkan keadaan."


Setelah itu, kamu langsung pergi dari kelas, meninggalkan Doyoung yang tengah menatap kepergian kamu.


Kamu pergi ke rooftop, pengen bolos sekali aja. Berselang setengah jam, Eunwoo dateng.


"Lo berantem?"


"Lo tau darimana gue ada disini?" Eunwoo tersenyum, lalu menepuk pundak kamu.


"Gue tau, kalo lo lagi ada masalah, pasti nenangin diri dengan duduk di rooftop. Sekarang jawab, lo abis berantem sama Doyoung?"


"Salah faham doang. Biasa ulahnya ular yang gak suka gue di deketin sama cowok-cowok yang udah jadi target dia."


"Gak boleh gitu!" Kamu tertawa, lantas menatap Eunwoo.


"Lo ngomong kayak gitu, karena lo juga suka kan sama Sejeong? Kalo lo gak suka gue ngomong kayak gini, mending lo pergi aja deh! Gue gapapa sendirian tanpa temen!"


Eunwoo menggeleng, "Maksud gue bukan kayak gitu, Y/n. Maksud gue, lo kalo ngomong di jaga. Lo cewek baik, gak boleh ngomong kotor kayak gitu. Gak enak di denger orang-orang."


"Terserah gue!" Kamu mengalihkan pandangan, lurus kedepan.


"Gimana kemarin?"


"Udah ketemu gue sama Sejeong. Mungkin ini balasan dia, biar orang-orang ngejauhin gue." Eunwoo merangkul kamu.


"Lo itu gak boleh nyerah hanya karena Sejeong itu cewek idaman Doyoung, ataupun cewek yang gue suka. Gue dukung lo. Sebab, Gara lebih butuh keadilan. Udah hampir 3 tahun yang lalu, kecelakaan yang melibatkan Gara masih buat gue bener-bener kaget, gak percaya. Secepat itu Gara pergi."


"Gue pun gitu. Gue ngerasa bersalah banget. Karena gue, Gara pergi selamanya."


Eunwoo memelukmu, "Nangis aja. Jangan lo tahan-tahan, nanti malah jadi sesak sendiri. Gue disini, gak akan ninggalin lo sedetikpun."



🐇🐇



Udah setengah jam yang lalu kelas dibubarkan, kamu baru keluar dari rooftop, ke kelas. Kamu liat Doyoung yang lagi berdiri didepan pintu kelas.


"Udah bolos, pacaran di rooftop, pelukan lagi. Wow!"


Kamu diam, melewatinya begitu aja. Kamu ambil tas kamu.


"Sadar gak sama apa yang lo lakuin itu salah?" Kamu menghela nafas pelan, lalu menatapnya.


"Gue gak pernah ngerasa bersalah atas apa yang udah gue perbuat ke Sejeong. Karena dia berhak dapetin itu! Dan asal lo tau, lo bukan yang pertama, lo itu dari puluhan cowok yang udah di butakan sama kata-kata sok manisnya itu anak. Gue udah paham, dan udah terbiasa."


"Bener-bener gila!"


"Gue gila? Oke, gue terima. Tapi lo lebih gila! Gue gila karena orang yang gue sayang butuh keadilan disini! Gue berharap, setelah semuanya terbukti lo dapat sadar. Tentang semuanya. Terlebih lagi, tentang siapa yang sebenernya lo cintai."

.
.
.
nctzenns_
14.42 WIB
Jum'at, 10 Desember 2021

[ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ꜱᴇʀɪᴇꜱ] | ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang