🐇 - 𝟷𝟽

383 65 0
                                    

ᴋᴀʟɪᴀɴ ᴜᴅᴀʜ ᴍᴜʟᴀɪ ʙᴏꜱᴇɴ ʏᴀ ꜱᴀᴍᴀ ʟᴀᴘᴀᴋ ɪɴɪ? ᴍᴀᴀꜰ ʏᴀ, ᴋᴀʟᴏ ᴀʟᴜʀ ᴄᴇʀɪᴛᴀɴʏᴀ ɢᴀᴋ ᴊᴇʟᴀꜱ 🙏🏻

ɴᴀɴᴛɪ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴏɴꜰʟɪᴋ ɢᴀᴊᴇ ɪɴɪ ꜱᴇʟᴇꜱᴀɪ, ᴀᴋᴜ ᴍᴀᴜ ꜰᴏᴋᴜꜱɪɴ ᴋᴇ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢ ᴛᴇʀᴜꜱ, ᴅᴀɴ ᴍᴜɴɢᴋɪɴ ɴᴀɴᴛɪ ᴀᴅᴀ ꜱᴇᴅɪᴋɪᴛ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ᴍᴀꜱᴀ ʟᴀʟᴜɴʏᴀ ʏ/ɴ.

____






















Hendra mengerutkan keningnya, menatap kamu yang saat ini udah rapih banget, padahal udah malem.




"Mau kemana kak?"




"Gue mau ke alun-alun. Refreshing sejenak, sebelum gue bongkar semuanya."




"Kakak mau bongkar semuanya? Emang kakak udah dapetin buktinya?"




"Udah. Gue udah kantongi semua bukti. Gue juga bakal bawa saksi utamanya."




"Siapa?"




"Nanti gue ceritain kalo semuanya udah selesai. Gue berangkat ya, Dra. Jaga rumah. Mamah sama Papah nanti pulang, gue udah ijin sama Mamah mau keluar sebentar."




"Hati-hati kak!"




Kamu mengangguk, lalu pergi ke alun-alun kota. Kamu naik taksi.




25 menit kemudian, kamu sampai, dan ternyata di alun-alun lagi rame banget, gak kayak biasanya.




Kamu jalan-jalan, menikmati semilir angin malam yang menembus kulit-kulit kamu.




"Festival musik?" Pandangan kamu tiba-tiba tertuju pada sebuah festival.




Kamu mendekat, lalu mulai terbawa suasana. Tanpa kamu sadari, ternyata Doyoung juga berada di tempat yang sama dengan kamu.




Kamu memejamkan mata, sambil merasakan hembusan angin yang lama-kelamaan semakin kencang.




"Gue kangen sama lo, Doy." Gumam kamu.




Gak lama kemudian, kamu ngerasa ada seseorang yang dekat banget sama kamu. Kamu mulai celingukan.




"Apa cuma perasaan gue aja?" Kamu menghela nafas kasar, lalu pergi.




Kamu duduk di taman yang dekat alun-alun. Kebetulan disana gak terlalu rame, terus udah mulai gerimis kecil, dan lama-kelamaan jadi deras.




Disaat orang-orang berlarian cari tempat berteduh, lain dengan kamu yang masih terdiam.




Kedua kaki kamu mulai melemas, kamu pun duduk, dengan menundukkan kepala.




Tanpa aba-aba, air mata mengalir membasahi kedua pipi kamu, beriringan dengan suara rintikan hujan yang mulai semakin deras.




Kamu mendongak, menatap langit, "GUE SAYANG SAMA LO, DOYOUNG!"




🐇🐇




Disisi lain Doyoung terdiam. Dirinya seakan-akan seperti kehilangan sesuatu, tapi Doyoung gak tau apa itu.




Doyoung sendiri. Niatnya sama kayak kamu. Refreshing. Entah kenapa, dia tiba-tiba kepengen pergi ke alun-alun.




Pandangan Doyoung tertuju pada sepasang kekasih yang ada di depannya.













'Aku seneng deh, kita udah baikan kayak gini. Jujur, selama aku jauh dari kamu, aku kayak kehilangan sesuatu, dan aku sadar, aku kehilangan kamu.'



'Aku juga seneng banget. Maaf ya, aku udah salah faham sama kamu. Seharusnya aku lebih percaya sama kamu yang selalu ada disisi aku, bukan malah percaya sama orang lain. Maafin aku ya.'















Doyoung terdiam, menatap sepasang kekasih didepannya itu.




"Gue jadi kangen sama Y/n. Kenapa ya, dia tega sama gue? Salah gue apa?"




"Sakit, Y/n. Sakit rasanya setelah tau lo pura-pura baik sama gue cuma mau balas dendam ke Sejeong."




Doyoung pergi dari kerumunan orang-orang. Doyoung berjalan kearah taman. Terdiam sejenak, sebelum memutuskan untuk pulang kerumah.




Karena hujan deras Doyoung mencari tempat berteduh.




"Kayaknya hujannya juga gak bakal berhenti sekarang. Gue balik aja lah, biarin hujan-hujanan."




Doyoung udah bersiap mau berlari menerobos air hujan, menuju mobilnya. Tiba-tiba gak jadi, karena Doyoung samar-samar denger,




"GUE SAYANG SAMA LO, DOYOUNG!"




Deg!




"Y/n??"

nctzenns_12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
nctzenns_
12.19 WIB
Minggu, 12 Desember 2021

[ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ꜱᴇʀɪᴇꜱ] | ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang