🐇 - 𝟸𝟶

448 57 0
                                    

"Eh? Bentar! Ini, gak salah liat kan? Lo sama Y/n gandengan tangan?"




"Lebay lo semua! Udah ah, kita ke kelas aja yuk, sayang.."




"ANJIR SAYANG!"




Jujur aja kamu malu diliatin banyak orang kayak gini hanya karena Doyoung gandeng tangan kamu.




Tadi pagi-pagi banget, Doyoung dateng kerumah, jemput kamu. Dia ngajak kamu berangkat ke sekolah bareng.




Terus pas sampe di sekolah, dia gandeng tangan kamu. Awalnya kamu nolak, tapi dia bilang,'Gue gak mau ada yang nyakitin lo, makannya gue gandeng lo.'




Karena banyak yang merhatiin, kamu menarik tangan kamu.




"Kok dilepas?"




"Lebay tau, Doy."




"Biarin aja. Biar mereka tau, kita beneran udah resmi pacaran."




"Pacaran? Kata siapa?"




"Kata aku. Kan kemarin kamu sendiri yang bilang ke aku, 'Teruntuk Doyoung, kalo ngebucin itu inget tempat ya, sayang.' tuh. Sayang. Berarti kita pacaran."




"Heh, Dugong! Kemarin lo minta respon, ya gue kasih. Terus pacaran? Emang lo nembak gue?"




"Oh, jadi ngode minta di tembak?"




"Doy, lapangan yuk!"




"Lapangan? Oh, mau gue tembak di lapangan aja, biar semuanya tau?"




Kamu ancang-ancang mau nampol dia. Doyoung langsung lari sambil ketawa puas, karena berhasil buat kamu kesel.




"I LOVE YOU, Y/N! SAMPE KETEMU DIKELAS YA, SAYANG!"




"DOYOUNG! ENYAH AJA SANA LO!"




🐇🐇


"Mau kemana sih?"




"Gue mau ajak lo jalan-jalan, kan udah lama kita gak jalan-jalan."




"Ya, jalan-jalannya kemana?"




"Rahasia."




Kamu merotasi bolamata malas. Doyoung terkekeh kecil, lalu mengusak gemas rambut kamu.




Seketika jantung kamu berdebar lebih cepat dari biasanya.




"Kenapa?"




"Gue udah gak waras kayaknya." Doyoung ketawa.




"Lo baper ya?" Kamu diem, sambil natap dia.




"Kalo baper gapapa. Gue seneng. Jadi, gue bisa tanggung jawab."




"Heh!"




"Lah? Bener kan? Gue bakal tanggung jawab karena buat lo baper."




"Caranya?"




"Jadi pacar gue, yuk! Jangan bilang gue bercanda! Gue serius. Mau gak lo jadi pacar gue?" Kamu masih diem.




"Oke." Kamu langsung mengerutkan kening, "Oke apa, Doy?"




"Gue tau, mungkin susah buat lo untuk lupain masa lalu. Gue gak maksa lo buat lupain itu kok. Gue sadar diri, gue cuma cowok biasa, yang sukanya buat lo sakit hati, buat lo nangis, buat lo kesel. Gue juga sadar diri kok, kalo gue sama Gara itu beda jauh. Beda jauh banget malah. Tapi, bisakan lo ikhlasin Gara biar dia istirahat dengan tenang? Lo harus bisa buka lembaran baru. Masa depan lo masih panjang Y/n."




[ʙᴏʏꜰʀɪᴇɴᴅ ꜱᴇʀɪᴇꜱ] | ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang