03. Kebahagiaan mereka

270 41 11
                                    

" Mas, sini bawa dasi nya, biar Anan yang pasangin. "

Di saat Anan sudah berdiri didepannya, Candra dengan sukarela menundukkan kepalanya sedikit agar sang suami tak kesusahan memakaikannya dasi. Sepasang lengan kekar milik Candra memeluk mesra pinggang ramping milik Anan, lalu menariknya agar jarak diantara mereka semakin terkikis hingga tubuh mereka menempel satu sama lain.

" nah, sudah selesai " ujar Anan, dengan nada ceria khasnya.

" terima kasih, suami mas yang paling cantik "

" sama-sama suamiku. "

" Sayang aku berangkat kerja dulu ya , kamu nanti kalau mau pergi, jangan lupa kabarin. "

" Iya mas , kamu hati-hati ya. "

Anan mencium tangan suaminya, tak lupa Candra juga mebubuhkan kecupan pada dahi dan kedua pipi Anan, suami yang sangat dia cintai.

Anan yang hendak menutup pintu, setelah memastikan Candra sudah menuju kendaraannya, dibuat bingung ketika melihat Anan berbalik arah dan tak lama suaminya itu malah kembali lagi ke dalam rumah. 

" loh, kenapa mas ada yang ketinggalan? "

Bukan jawaban yang Anan dapatkan, tetapi malah Pria tampan itu langsung memeluk erat tubuh suami cantiknya, setelah 3 menit berlalu Candra baru mau melepaskan pelukannya.

" Biar nanti aku gak kangen sama kamu sayang , jadinya aku peluk sekarang sampe puas "

" Ada-ada aja, kamu Mas Can " ujar Anan tertawa geli melihat tingkah laku suaminya.

Terhitung sudah tiga tahun usia pernikahan Candra dan Anan.  Setelah pertemuan kedua mereka saat peristiwa pengejaran itu, hubungan keduanya kian dekat . Di tahun ke-dua hubungan mereka , kedua pihak keluarga sudah mendesak agar Candra dan Anan segera menikah.

Sejak menikah, Anan sudah berhenti dari pekerjaannya di kantor , dia sekarang hanya mengurus kafe yang dia bangun dengan hasil keringat nya.

Anan yang akan menyambangi kafe miliknya , langsung menghubungi Candra berniat memberitahu sang suami kalau dia akan pergi ke kafe hari ini , namun setelah menunggu lebih dari satu menit tidak kunjung diangkat oleh Candra.

" mungkin Mas Candra lagi sibuk meeting kali ya? " begitu pikir Anan.

Di lain tempat, seorang wanita muda tengah berjalan dengan angkuh menarik perhatian orang disekelilingnya karena bunyi berisik dari high heel yang dipakai bergesekan dengan lantai bandara.

" Finally aku balik ke Indonesia lagi.  " ujar wanita cantik yang kerap disapa Irene itu.

Saat jelaga cantik milik Irene menatap sekeliling jalanan di ibukota , dia terkesima karena semuanya telah berubah setelah kepindahannya ke negeri Paman Sam.
Melihat ada sebuah kafe yang tengah ramai pengunjung, Irene meminta supir nya untuk berhenti sejenak.

Ketika memasuki kafe, semua atensi mengarah pada Irene. Semua pengunjung seperti terkesima dengan kecantikan dari wanita cantik itu, ketukan high heel miliknya seakan memanggil orang-orang untuk melihat kearahnya termasuk Anan sang pemilik kafe yang kebetulan sedang berada di kasir.

" Mas, saya pesen chicken katsu sama minumannya jus strawberry ya, gak pake lama! " ujar Irene dengan angkuh.

" By the way, Mas dari tadi kenapa ngeliatin saya terus? saya tau saya cantik, " Ucap Irene saat akan membayar pesanannya.

" Saya cuman iseng aja " balas Anan seadanya.

Irene menjatuhkan pandangan meremehkan kearah Anan, lalu setelahnya melenggang pergi berjalan bak seorang model papan atas.


















" Rupa wanita itu memang cantik , namun entah kenapa aku merasa hatinya tidak secantik rupa nya. " batin Anan.



















Nah lohhhh siapa itu ? 

Haii apa kabar para reader kesayangannya aku??? Baik pasti kan

Tetep jaga kesehatan ya, semangat beraktivitas 😘

𝙱𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑? (𝙲𝙷𝙰𝙽𝙹𝙸𝙽)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang