06. Pertengkaran

298 36 4
                                    

Kata-kata penenang tak henti-hentinya keluar dari bibir Candra agar sang suami bisa tenang, tidak lagi menyakiti fisiknya sendiri.

20 menit berlalu, Candra baru bisa bernafas lega setelah melihat Anan sudah duduk tenang diatas sofa.

Anan memutar posisinya menghadap ke arah Candra, " Mas Can, aku mau tanya sesuatu, boleh ? "

" boleh sayang , emangnya kamu mau tanya apa hm? "

" tadi mas ketemu sama siapa aja?"

" ya sama klien nya mas, Pak Hartono. Kenapa emangnya sayang? "

Anan mendekat ke arah keranjang cucian kotor mengambil kemeja milik suaminya yang belum sempat ia cuci. Anan sempat menghela nafasnya sebentar, sebelum ia menghampiri suaminya.

" Pak Hartono itu rambutnya panjang terus blonde ya mas? " Kening Candra berkerut pertanda bingung dengan ucapan Anan.

" Maksud kamu apa nan ? Pak Hartono ya rambutnya pendek, enggak mungkin panjang. "

" Terus ini rambut siapa yang ada di lengan kemeja kamu ? " Anan menatap mata suaminya menunggu jawaban yang tak kunjung keluar dari kedua bilah bibir Candra.

" Y-ya mas emang sempet ketemu sama anaknya pak Hartono, Irene. Dia  temen aku pas SMA. "

" Jadi itu rambut punya dia ? " Desak Anan.

" ya bisa jadi , tapi aku berani sumpah sayang,  mas enggak tahu itu punya siapa. "

" Mas, kenapa? kok bisa rambutnya ada di lengan kemeja nya kamu?"

" Anan, mas kan udah bilang, gak ada ngapa-ngapain sama Irene kamu jangan mikir aneh-aneh ya, " ujar Candra dengan nada penuh penekanan.

" gimana aku gak mikir macem-macem kak , kalau melihat di lengan suamiku ada rambut panjang berwarna blonde, " lirih Anan  menatap sendu.

" Kamu itu gak bisa ya percaya sama suami kamu sendiri hah? suaminya sibuk kerja malah dituduh yang enggak-enggak "

" Aku gak ada nuduh mas ,aku cuma tanya apa yang sebenarnya terjadi "

" Halah memang dasarnya kamu suka negatif thinking. Jangan salahin aku kalau suatu saat, aku benar menghianati kamu kalau sikap kamu seperti ini."

Deg...

Anan tertegun mendengar ucapan dari suaminya. Jika benar Candra akan menghianati nya suatu saat nanti , lalu  bagaimana dengan pernikahan mereka?

" MAS KAMU MAU KEMANA ? " teriak Anan ketika melihat sang suami berjalan cepat meninggalkan kamar mereka

" TERSERAH AKU MAU PERGI KEMANA , AKU MUAK LIHAT KAMU. "






































Candra berdiri di depan bangunan tinggi yang berisi tulisan
" Luxury Hotel "

" Semoga pilihanku kali ini tidak salah" batin Candra.

𝙱𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑? (𝙲𝙷𝙰𝙽𝙹𝙸𝙽)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang