10. Pengintaian

225 32 2
                                    

Berbekal kaca mata hitam, topi serta masker tak lupa kamera kecil ditangannya. Anan mengikuti kendaraan sang suami yang tengah melaju ke arah mall didekat kantornya

" Cihh mau selingkuh kok di deket kantor. Gak takut apa kalau digrebek
karyawannya  "

Anan memarkirkan kendaraannya berjarak tiga mobil dari milik sang suami. Jaga-jaga saja agar suaminya tidak melihat mobilnya.

" Candra kita beli baju dulu ya ? " Ujar si wanita menggelayut manja di lengan Candra.

Candra mengangguk, " Iya terserah kamu aja " balasnya.

Hati Anan teramat sakit melihat pemandangan didepan nya ini. Sang suami yang terlihat seperti sedang kasmaran dengan wanita asing itu.

Tapi mau bagaimanapun pengintaian ini harus tetap dilanjutkan. Anan harus pulang dengan membawa bukti yang bisa membuat suaminya mengaku.

Berjarak beberapa toko, pria kelahiran Maret itu memegang kameranya merekam kegiatan yang dilakukan sang suami dan wanita asing itu,  dari kamera itu terlihat bagaimana perhatiannya Candra membantu sang wanita memilih pakaian.

Setelah selesai berbelanja pakaian, wanita asing tadi terlihat mengajak Candra untuk makan di salah satu Restoran yang ada di dalam mall itu.

Saat melihat sang suami dan wanita itu sudah berjalan jauh , Anan baru mengikuti langkah mereka dengan mengendap-endap. Disaat kakinya akan memasuki area restoran, terlihat seseorang yang mengenali Renata

" ANAN! " teriak orang itu.

Anan yang panik takut ketahuan, dengan segera memberi kode orang itu untuk jangan memanggilnya lagi. Dengan langkah tergesa-gesa, pria manis itu menghampiri orang yang tadi memanggilnya.

" Nan, kamu ngapain pake kacamata sama masker gini ,terus bawa-bawa kamera lagi udah kaya Intel aja. "

" Aku lagi mengintai seseorang
Rafa, "Anan menarik orang itu agar duduk di kursinya.

Seseorang yang dipanggil Rafa itu bertepuk tangan antusias, " Siapa? aku ikut ya ? "

" Iya, tapi janji jangan berisik okey? "

" Siap nan. "

Saat mereka sudah mendapat meja tidak jauh dari tempat duduk , Rafa terlihat terkejut menyadari siapa yang sedang Anan ikuti.

" Lahhh i-tu kan suami kamu, jangan bilang kamu lagi mengintai suami kamu sama selingkuhannya ? "

" Iya itu mas Candra. Aku lagi mengumpulkan bukti Raf, supaya suamiku itu mau ngaku. "

" ehh tunggu, aku kaya gak asing sama si wanita itu deh—"

" Aku baru inget nan. Dia itu tetangga aku , anaknya om Hartono yang baru balik itu. "

" Beneran? "

" Iya Anan aku inget banget , orang rumahnya di sebelah aku kok. "

Mendengar ucapan Rafa, Anan langsung terpikirkan sebuah ide. Dirinya membisikkan suatu rencana ditelinga Rafa, dia berharap semoga rencananya kali ini berhasil. Ya semoga saja.

" Aku suka dengan rencananya kamu nan, aku siap membantu kamu, " Rafa mengacungkan dua jempol kearah Anan. " Kapan kita jalankan rencananya? " tanya nya antusias.

" Secepatnya Raf! " gumam Anan memandang tajam kearah Candra yang masih terlihat mesra dengan wanita asing itu.









𝙱𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑? (𝙲𝙷𝙰𝙽𝙹𝙸𝙽)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang