08. Pertemuan kita

224 30 14
                                    

Sepasang anak Adam yang sudah terikat janji suci pernikahan itu terlihat berbaring bersisian , mereka tidak saling menatap satu sama lain. Mereka seperti orang asing yang terjebak di satu ranjang yang sama.

"Mas, kamu kemarin pergi
kemana ? " Pria manis pemilik ranum tebal itu berbalik menghadap suaminya.

" aku menginap dirumah temanku," balas Candra tanpa mengalihkan tatapannya dari langit-langit kamar mereka.

" Kamu, tidur nyenyak semalam?"

" y-ya, aku tidur nyenyak kemarin. "

" Tapi aku nggak mas, " Anan menatap figur sang suami disebelahnya. " Aku tidak bisa tidur, karena memikirkan kemana kamu pergi. "

" Sudah tidak usah dibahas lagi Anan , sebaiknya kita tidur, ini sudah
malam."

Punggung tegap milik suaminya langsung menghadap ke sisi lain , memunggunginya. Sepasang mata indah itu memandang punggung suaminya. Dia bisa merasakan perubahan sikap suaminya.


















" Mas nanti aku ke kantor kamu ya? aku mau bawain makan siang."

" Gak usah sayang , aku nanti ada makan siang bareng client. Aku berangkat dulu ya."

Tak ada kecupan sayang di seluruh wajah seperti biasanya , hanya ada kecupan singkat di kening.

Anan memegang gagang pintu sembari menatap sendu kearah mobil sang suami yang sudah hilang dari pandangan nya, " Kenapa sikap kamu berubah mas? "

Seperti mengingat sesuatu , Anan melangkah dengan cepat menuju ke kamarnya. Pria manis itu memeriksa setelan pakaian yang dipakai Candra kemarin. Bukan bermaksud Tidak percaya , Anan hanya ingin memastikan.

Tangan Anan bergetar ketika menemukan sesuatu yang membuat kepercayaan nya kembali dipertanyakan.

" Hallo? "

" Hallo Anan, nanti bisa kita
ketemu? "

" Bisa Lix, tapi aku ada urusan dulu. "

" It's okay, sampai ketemu nanti
Anan. "

Setelah memutuskan sambungan telpon dari sahabatnya itu, Anan bergegas pergi ke tempat yang akan memberinya jawaban untuk pertanyaan yang mengganggu pikirannya.
















" Kamu kemarin kemana nan? "

" aku dirumah lix. Kemana lagi? "

Felix tampak menimbang apakah dia harus mengucapkan apa yang dilihatnya kemarin atau memilih menyembunyikannya dari sang sahabat.

" Kamu ngajak aku ketemuan cuma mau nanyain aku kemarin kemana— itu aja ? Kalau gitu mending aku pulang aj- "

" Aku kemarin melihat suami kamu di hotel bersama seorang wanita, " lugas Felix.

Anan terlihat terdiam sejenak, memejamkan mata nya untuk menenangkan hati yang terasa sesak setelah mendengar penuturan sang sahabat.

" B-berarti benar apa yang dikatakan oleh resepsionis tadi? " lirih pria pemilik ranum tebal itu.

" Maksud kamu Anan? "

" Aku kemarin melihat kertas alamat hotel di saku celana suamiku. Tadi sebelum kesini,aku sempat datang kesana dan ya— resepsionis bilang kalau mas Candra kemarin menghabiskan malam bersama seorang wanita."

Felix terkejut mendengar penuturan Anan, dia mengira Candra kesana hanya untuk suatu urusan dengan wanita asing itu , namun ternyata mereka menghabiskan malam bersama.

" Kamu harus mastiin hal ini sama suami kamu dulu, mungkin aja ada alasannya dia bermalam disana."

" Alasan apa yang bisa membuat dia tega meninggalkan suaminya sendiri dan memilih bermalam dengan wanita lain Felix? " tanya Anan sarat akan kesedihan.

Felix yang merasa iba mendengar penuturan sang sahabat dengan perlahan memberi pelukan penenang untuk Anan. Dia bisa merasakan bagaimana tersiksa nya batin dan hati Anan mengetahui kenyataan ini.

" Kamu yang sabar ya nan," Felix  memegang erat jari jemari Anan mencoba menguatkan.

" kamu tanya baik-baik suami kamu. Kamu jangan gegabah , aku pasti akan bantuin kamu," imbuh Felix.

" Makasih ya lix," Anan tersenyum tipis kearah sang sahabat.

Saat tengah berpelukkan , Felix menyadari keberadaan Candra yang datang dengan seorang wanita.

" nan, itu suami kamu kan? " Ujar Felix mengguncang bahu Anan.

" Lihat kesana Anan! " Felix memaksa Anan agar mau menatap kearah pintu restoran.































Huhhhh cerita ini agak berat yaa ? Aku gk kuat klo liat chan nyari pelakor buat Hyunjin

Tapi gapapa kita liat sekuat apa cinta mereka buat satu sama lain





𝙱𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑? (𝙲𝙷𝙰𝙽𝙹𝙸𝙽)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang