07. Luxury hotel

295 31 1
                                    

Candra menghela nafasnya, menatap kearah bangunan yang berisi tulisan luxury hotel. Dia berpikir apakah keputusan nya itu sudah benar atau tidak. Pusing memikirkan keputusannya, Candra mengacak pelan rambutnya lalu memutuskan untuk segera masuk ke bangunan itu.

Jika masalah pekerjaan Candra akan berpikir panjang tentang kontrak kerja sama yang dijalinnya dengan rekan bisnisnya, lalu kenapa malah keputusan untuk hidupnya yang jauh lebih penting malah ia sepelekan?

" Saya pesan satu kamar untuk malam ini, " ujar Candra Saat sudah berdiri di depan resepsionis.

" Tidak perlu, dia akan satu kamar dengan saya. " Candra bingung dengan tindakan wanita yang sangat dia kenali itu, yang entah datang darimana.













Tangan lentik wanita yang tampak anggun mengenakan dress pendek itu terlihat mengaduk-aduk minuman yang dipesannya tadi, namun pandangannya tak lepas menatap pria yang berada didepannya.

" Irene,kenapa minumannya diaduk terus ? "

" Aku hanya bingung mau memulai topik pembicaraan kita darimana."

Irene terus menatap intens ke arah pria didepannya ini. Pria yang mengaku sudah bersuami. Yang membuat Irene heran, mengapa seorang pria yang katanya sudah memiliki suami malah memilih menghabiskan malamnya di sebuah hotel .

" Kamu ke hotel ini untuk
menginap? " Ujar Irene berusaha memulai topik.

" I-iya aku ada sedikit masalah dirumah. "

" Kenapa kamu memilih lari dari masalah dan berakhir terjebak dengan wanita lain di hotel? " Terlihat senyum miring menghiasi wajah cantik milik Irene.

" aku hanya berusaha untuk meredam emosi ku."

" Jika kamu lari kesini , bukannya malah menambah emosi suamimu dirumah ? "

" Entahlah."

" Jika memang kamu tidak berniat pulang , mari habiskan malam bersamaku Candra. " Tangan Candra terlihat ditarik oleh Irene menuju kamar pesanannya.

Dari kejauhan terlihat orang yang memandang intens ke arah Candra dan Irene, " Itu bukannya Candra? dan siapa wanita itu ? "

Tangan Irene dengan tidak sopan nya menyentuh tangan milik Candra yang berada di pinggir sofa. Sebenarnya pria tampan itu agak risih, namun apa daya dia tidak bisa menolak kehadiran Irene.

" Kamu kalau lagi ada masalah dengan suamimu,kamu bisa berbagi dengan ku. "

" A-aku hanya tidak habis pikir bagaimana bisa dia menuduhku berselingkuh darinya. "

" Tapi kamu tidak pernah berselingkuh ?"

" Iya, bagaimana bisa aku berpaling dari Anan. "

" Ternyata suamimu itu tidak percaya pada suaminya sendiri , jika aku menjadi dia, aku akan berusaha selalu mempercayaimu. "

Dari gerakan tubuhnya, Candra terlihat mulai labil dengan pemikiran nya , Irene yang menyadari itu tentu memanfaatkan kesempatan dengan mempengaruhi Candra lagi.

" Jika kamu lelah dengan kelakuan suamimu , ingat ada aku yang akan selalu siap sedia menemanimu. "

Malam itu berakhir dengan Irene dan Candra yang tertidur dengan posisi saling memeluk , menikmati eksistensi masing-masing .

Seorang suami yang sedang mengalami masalah dengan pasangannya. Kemudian datang seorang wanita yang dengan suka rela memberikan sepenuh raga jiwanya untuk lelaki milik pria lain. Apakah itu pantas ?


















𝙱𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑? (𝙲𝙷𝙰𝙽𝙹𝙸𝙽)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang