33

39 4 0
                                    

Tay Pov

Mata gue berbinar melihat deretan bayi di dalam ruang tersebut. Di samping gue, Kagura terlihat sangat senang. Salah satu pasiennya baru saja melahirkan anak kembar.

Yaah sesuai janji, Kagura membawa gue ke ruang para bayi di kumpulkan. Setelah selesai checkup rutin, gue langsung dibawa Kagura kesini.

"Ayo masuk, P'" Kagura menggenggam tangan gue. Gue gugup banget. Sama saat pertama kali Ray, keponakan gue lahir.

Kagura membawa gue ke sepasang anak kembar. Mata gue membulat begitu melihat salah satu dari mereka tersenyum.

"Ih mereka senyum ke P', Ra. Manis banget" Kagura mengangguk. Ia kemudian menggendong yang laki-laki & membawanya ke hadapan gue.

"Haloo, Om Tay" Kagura membahasakan bayi tersebut. Bayi itu langsung tersenyum ke gue. Mau nangis rasanya. Dia manis banget.

"P' mau gendong?" Gue langsung diam lebih tepatnya gugup. Kagura terlihat ingin tertawa.

"E-Emang boleh? Kan P' bukan siapa-siapa nya" Tanya gue takut.

"Boleh kok. Ra udah bilang ke orang tuanya. Mereka bilang boleh. Katanya malah bersyukur banget kalo P'Tay mau gendong mereka" Kagura menyodorkan bayi laki-laki ke gue. Gue dengan gugup menerimanya.

Saat bayi sampai di tangan gue, ia terlihat tidak tenang. Gue langsung panik tapi untunglah Kagura menenangkan gue.

"Eh liat dia senyum. Seneng ya digendong om Tay, nak?" Gue melirik bayi di dalam gendongan gue. Benar ia tersenyum. Air mata gue langsung menetes.

"Ugh kamu lucu banget si, nak. Om kagum banget deh sama kamu" Gue mengajaknya berbicara. Ia kembali tersenyum membuat gue & Kagura jadi tertawa.

"Dokter, pasien ingin melihat anaknya" Ucap suster suruhan Kagura itu. Kagura mengangguk.

"Yang orangtua si kembar kan? Iya saya segera kesana" Suster itu mengangguk. Ia melirik gue dengan senyum jahil di wajahnya.

"Khun Tay, latihan jadi bapak ya?" Tanyanya sambil senyum-senyum. Gue langsung kelabakan.

"Ya ampun. P', emang apa salahnya saya bawa kesini? Tukang godain orang aja"
Kagura segera menghampiri gue & mengambil alih bayi laki-laki tersebut. Duh baru sebentar, udah kangen lagi.

"Yaah ampun dok. Saya kan cuma bercanda"

"Lagian mukanya jadi mencurigakan gitu. Saya malah jadi ikutan curiga" Balas Kagura sambil tertawa. Suster tersebut ikut tertawa.

"Tapi gak apa-apa lah ya? Biar nanti kalo punya anak gak kagok" Gue hanya bisa mengangguk. Kagura terlihat tersenyum tipis.

"Iya sekalian latihan" Tambahnya. Ia lalu menyerahkan bayi perempuan-salah satu si kembar kepada gue. Gue bingung.

"Kasian P' gantian. Dia pasti juga mau digendong sama P'" Gue mengangguk. Si suster tersebut diserahkan bayi laki-laki.

"Ya ampun dok. Dia gak nyaman kayaknya sama saya" Kagura langsung menghampiri. Ia langsung mengambil alih bayi tersebut.

"Cup, cup, sayang. Nanti lagi sama om Tay nya ya? Sama dokter Ra dulu ya?" Kagura berusaha menenangkan bayi tersebut. Ajaib dia langsung diam.

"Ibu dokter udah cocok ni buat punya anak" Kagura langsung cemberut di goda seperti itu. Gue ikut tersenyum melihatnya.

"Udah ah. Ayo cepetan kita ke orangtuanya" Suster itu langsung ngibrit mengambil clipboard Kagura & membuka pintu tersebut.

"Ya ampun hari ini di godain mulu" Keluhnya. Gue hanya tertawa bersama suster tersebut.

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang