Broken

9

Oke, jadi ini akan bakal jadi chapter terakhir yang bakal aku post untuk tahun ini. Yap dikit lagi tahun baru & UAS buat aku. Why!!!!! 😭😭😭😭. Buat kalian anak kuliah, pasti tau lah. Tapi yang pasti Happy New Year!!! Semoga tahun 2021, akan menjadi tahun yang lebih baik, AMIIN!!!

Kemungkinan bakal update lagi sekitar akhir Januari karna aku UAS di bulan Januari juga. Aku butuh belajar di liburan akhir tahun ini. Gak enak banget. Ngisi liburan akhir tahun pake belajar. Produktif banget gak tuh?? 😅😅😅Tungguin aja updatenya oke??👍👍.

Oh ya ada yang punya ide untuk rekomendasi film yang agak thriller gitu? Soalnya buat bahan biar bikin Tay agak triller juga. Atau nontonin kasus-kasus pembunuhan di YouTube aja kali ya?
Menurut kalian bagaimana? Di tunggu comment nya. Selamat membaca 🥰🥰🥰

Pagi menyingsing. Sinar & hangatnya matahari pagi memasuki kamar tersebut. Kagura sudah terbangun dari tidurnya. Dirinya sedang melihat Tay yang masih tertidur pulas. Karna kecelakaan yang terjadi semalam, Tay ketakutan & tidak bisa ditinggal. Tadinya pria itu tiba-tiba tertidur & Kagura langsung mengembalikannya ke kamarnya tapi Tay terbangun & kembali menangis. Pria itu sampai histeris ketika Kagura ingin meninggalkannya. Dengan terpaksa, ia pun tinggal di kamar Tay.

Mata Kagura menatap Tay yang masih tertidur. Senyum menghiasi wajah lembutnya. Kagura menatapnya dengan pandangan rumit. Ia merasa bahwa ia baru saja dekat dengan orang yang auranya menyeramkan tapi tidak punya hawa jahat muncul darinya. Ini sudah ia rasakan nya lebih dari beberapa hari yang lalu setelah ia menjadi dokter yang mengurusi Tay. Aura yang ia rasakan dari Tay berubah drastis. Kagura merasakan keposesifan yang sama seperti saat ia bersama Mitsuhide.

Tapi itulah yang mendasari keanehan yang dialami Kagura. Tay bukanlah orang yang posesif. Ia termasuk pria netral yang memang sangat baik. Dia adalah pria hangat yang bisa membuat orang nyaman & ikut tersenyum saat ia tersenyum. Dia seperti matahari, yang bisa memberikan kehangatan bagi semua orang. Kagura juga merasakan hawa seperti itu saat pertama kali bertemu dengannya.

Walaupun mereka hanya pernah bertemu sekali, Kagura yang pada dasarnya punya tingkat kepekaan tinggi, bisa merasakan semua itu. Auranya mirip Mitsuhide tapi sedikit lebih baik & hangat dari kakak sepupunya tersebut.

Tapi setelah kejadian muntah darah yang terjadi beberapa hari yang lalu, Tay menunjukkan sikap yang aneh. Ia seakan-akan berubah 180 derajat. Tay tidak suka dikunjungi orang luar atau orang yang tidak biasa ia lihat. Hingga akhirnya cuma Kagura & suster suruhannya yang bisa mengunjunginya.

Tay juga manja padanya & menjadi begitu pendiam jika berbicara dengan orang yang ia tidak kenal. Bahkan selama di rumah sakit pun, Kagura yang mengenal Tay sebagai pria yang ramah & juga murah senyum, tidak pernah menunjukkan sifatnya tersebut kepada orang lain. Kecuali pada ia & suster suruhannya. Bahkan ia lebih sering menatap orang sinis ketika mereka mendekatinya.

Tay juga tidak pernah menghubungi siapapun. Dia hanya menghubungi Off. Itu pun tidak sering & juga durasinya tidak lama. Karna itulah ia meminta nomor Off pada Krist, menelponnya & memintanya untuk datang mengunjungi Tay di rumah sakit.

Ia juga meminta Off untuk mengabari keluarga Tay akan kondisi Tay tersebut karna pria itu merahasiakan kondisinya dari keluarganya. Kagura curiga kalau ini adalah kebiasaannya selama ini. Karena dilihat dari sifatnya, Tay bukan tipe pria yang mau membuka hati & dirinya begitu saja. Walaupun ia publik figur, Ia termasuk tertutup & tidak mau merepotkan orang lain

Manik matanya melihat tangannya yang sedang digenggam oleh Tay. Pria itu menggenggamnya erat sekali. Kagura tersenyum miris. Pria yang lebih tua darinya tersebut sekarang mirip anak kecil. Ini sudah menjadi kebiasaan Tay selama di rumah sakit untuk menggenggam tangannya saat tidur. Seperti takut ditinggal. Ia bahkan tidak akan bisa terjadi tidur jika tidak memegang tangannya. Tangan Kagura balas menggenggam balik tangan Tay. Senyum semakin melebar di bibir tipis milik Tay.