1. See You Again

3.8K 198 258
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Nazra Hilya Al-abqari, mahasiswi tingkat akhir di salah satu  Universitas Islam Negeri (UIN) di kota tempat tinggalnya. Nazra merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ia tidak memiliki Kakak, melainkan Abang yang bernama lengkap Alzam Al-abqari atau yang kerap dipanggilnya dengan sebutan 'Bang Zam-zam.'

Alzam empat tahun lebih tua dari Nazra. Artinya, Alzam kini sudah berusia 25 tahun, usia yang sebenarnya sudah layak untuk menikah dan membina rumah tangga. Namun, jangankan menikah, pacar saja Alzam tidak punya. Bukannya tidak laku, namun Alzam masih asyik dengan dirinya dan juga karirnya serta menemani Nazra, adiknya yang begitu manja.

Bukannya marah dan berusaha membantu Sang Abang mendapatkan pujaan hatinya, Nazra justru begitu bersyukur dan mendukung Abangnya untuk terus menjadi jomblo. Bahkan pernah, dengan sengaja Nazra melabrak gadis yang berani menelpon Abangnya dan berusaha mendekati Abangnya. Dengan bodohnya, saat itu Nazra mengaku bahwa ia adalah pacar dari Alzam.

Alzam tidak mengetahuinya? Ah bodoh sekali. Pastilah dia mengetahuinya. Namun, bukannya marah ia justru senang dan bangga akan hasil kerja adiknya itu. Karena setelah itu, gadis itu tidak lagi menghubungi Alzam. Walaupun mendukung status jomblo Abangnya 100%, percayalah tidak jarang Nazra sering meledek Alzam karena kejombloan nya itu.

***

Seorang gadis duduk di halte yang berada tidak jauh dari kampusnya. Ia sengaja memang menunggu Abangnya di luar kampus, karena kampusnya yang sering ramai jika di jam seperti ini. Lagipula, ia tidak mau jika ketampanan Abangnya menjadi sorotan publik dan banyak kaum hawa yang mendekatinya agar bisa dekat dengan abangnya. Oh tidak!! Nazra belum siap ditinggal Abang tercintanya itu.

Nazra merasa lehernya pegal, gadis itupun mengalihkan pandangannya dari handphone. Ia mendongak dan merenggangkan otot lehernya yang terasa pegal. Nazra terbelalak melihat seorang wanita paruh baya yang tampaknya sedang merasa sesak dengan posisinya yang berada di tengah jalan.

Dengan sigap, Nazra langsung berdiri dan berlari ke arah wanita paruh baya itu. Nazra membawa wanita itu kembali ke halte tempat ia menunggu sang Abang sebelumya. "Tante, Tante kenapa?" tanya Nazra begitu lembut.

Bukannya menjawab, wanita paruh baya itu masih terus memegangi dadanya. Nazra yang memang bukan dokter bingung harus melakukan apa. Ia pun segera memberhentikan taksi yang kebetulan lewat.

"Tante, kita ke rumah sakit ya?" tanya Nazra yang dibalas anggukan oleh wanita paruh baya itu. Nazra pun langsung memapah wanita paruh baya itu menuju taksi dan membukakan pintu untuknya. Nazra pun ikut masuk ke dalam. Taksi melaju menuju rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit Pelita Husada, Nazra kembali memapah wanita paruh baya itu sembari meneriaki Dokter dan Suster agar segera membantunya. Untunglah pelayanan pihak rumah sakit yang memang sangat baik. Wanita paruh baya itu pun langsung ditangani oleh dokter.

Haidar Al-Ghifari (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang