15. What's This?

405 16 0
                                    

Hello, assalamualaikum semuanya!!

Gais aku mau tanya dong, ceritanya ngebosenin ngga sih? Feel nya dapet ngga?

Jawab yang jujur Yee😭😭 terimakasih.

Happy reading 🌹

***

Aurel tampak syok mendengar pernyataan Haidar. Apa kata mantan nya itu? Mantan nya sudah menikah? Kapan dia menikah? Apakah pria itu benar-benar telah melupakan nya?

"Ka-kamu udah nikah?" tanya Aurel memastikan.

Entah mengapa Haidar justru menundukkan kepalanya. Pria itu menganggukkan kepalanya sekali. "Iya, aku sudah menikah," jawab Haidar

"Kapan?"

"Bulan lalu."

"Secepat itu?" tanya Aurel tanpa sadar.

Haidar mendongak. Ia menatap Aurel dengan tatapan penuh tanda tanya. Maksud Aurel apa mengatakan hal itu? Dan apa nya yang cepat?

"Maksud kamu?" tanya Haidar

"A-- itu.." Aurel terbata. Ia sendiri tidak mengerti mengapa kalimat itu bisa ia katakan. Apakah ia harus jujur pada pria itu? Apakah ia harus mengatakan bahwa ia ingin mereka kembali? Tetapi mantannya sudah menikah.

"Ngga kok, ngga apa. Oh iya keadaan Mama kamu sudah better dari sebelumnya, mungkin sebentar lagi beliau akan sadar."

"Oh iya, makasih ya, Rel."

"Sama-sama, Far, kalau gitu aku pergi dulu ya. Oh iya, selamat ya atas pernikahan kamu dan maaf tadi aku peluk-peluk kamu, aku ngga tahu kalau kamu sudah nikah. Aku pikir kamu masih single kayak aku hehehehe." Aurel tersenyum miris. Jujur hatinya sangat sakit mengetahui bahwa Haidar ternyata sudah menikah.

Haidar bingung. Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya. Mengapa ia justru merasa bersalah saat ini? Apa kesalahan yang telah ia lakukan? Apa itu karena ia telah menyakiti hati wanita yang pernah sangat ia cintai?

"Rel," ucap Haidar menghentikan langkah Aurel

"Kenapa, Far?"

"Kamu kelihatan semakin cantik setelah berhijab," ucap Haidar berusaha menghibur Aurel. Bagaimanapun gadis itu telah membantu ia merawat ibunya kan? Jahat sekali jika Haidar justru membuatnya menangis

Aurel tersenyum pahit. "Terimakasih. Tapi apa gunanya, Far? Seseorang yang membuat aku berhijab ternyata sudah benar-benar pergi dariku."

"Maksud kamu?" tanya Haidar tak mengerti

"Kita tidak mungkin kembali kan?" tanya Aurel membuat Haidar membeku di tempat. Melihat Haidar yang hanya diam, Aurel memutuskan untuk pergi meninggalkan pria yang sangat ia cintai itu.

'Kenapa kamu ngga menunggu aku sebentar aja, Far? Kenapa kamu cepat lupain aku? Apa aku bener-bener ngga pernah ada di hati kamu?' batin Aurel tanpa sadar air mata nya sudah mengalir deras.

"Apa yang terjadi?" gumam Haidar yang masih seperti orang linglung. "Tuhan, mengapa hatiku terasa sakit mendengar nya mengatakan hal itu? Bukankah itu benar? Hamba dengan Aurel tidak mungkin bisa kembali?"

"Dar..."

Haidar menoleh. Ia mendapati Mia yang di sadarkan diri dan memanggil namanya. Haidar pun segera menghampiri Mama nya dan mencium telapak tangan wanita paruh baya itu berkali-kali. Air matanya sudah tak dapat lagi dibendung.

Haidar Al-Ghifari (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang