Part 3

285 10 2
                                    

Jangan lupa ninggalin jejak yah...

Selamat membaca...!!! ❤🥰🤗

****

"Jangan tatap Daddy seperti itu, Daddy merasa berhadapan dengan Hakim yang akan menjatuhkan hukuman mati untuk Daddy!" dengus Calvin menatap Olivia geli.

"Daddy!" teriak Olivia geram, mulai tak sabaran.

"Tidak usah teriak teriak juga, Daddy tidak tuli!" dengus Calvin mengusap usap telingannya yang panas akibat teriakan Olivia.

"Ia, mending suaranya merdu, ini cempreng kayak kaleng rombeng," cibir Nathan, akhirnya bersuara, karna ia tadi hanya menjadi pendengar yang baik.

"Yang tidak berkepentingan tidak usah ikut berceloteh!" sindir Olivia, menatap Nathan jengkel.

"Kau!" geram Nathan ingin menjitak kepala Olivia tapi dengan cepat di tahan oleh Calvin.

"Eets, no no no, kalian tidak boleh bertengkar, apa lagi berkelahi di hadapan Daddy, Daddy tidak suka!" ucap Calvin geleng geleng kepala menatap kedua anak kesayanganya bergantian.

"Tapi Dad, Olivia menjengkelkan, lagi pula ia wanita jadi jadian!" protes Nathan, ia yakin Olivia dapat melawannya layaknya laki laki yang tangguh, tak peduli Olivia sedang menatapnya tajam, tak terima di katai.

"Nathan, jangwn memulai pertengkaran!" balas Calvin menatap Nathan tajam.

"Ok!" ucap Nathan akhirnya mengalah, melipat kedua lengannya di depan dada dan kembali bersandar di kepala sofa yang nyaman, di belakang punggungnya.

"Kalian berdua sama seperti anak anak yang berusia 3 tahun saja," dengus Calvin menatap kedua anaknya bergantian, menjitak kepala keduan anaknya satu persatu, dan berusaha menahan tawanya agar tidak meledak melihat kedua wajah anaknya yang memerah karna kesal.

"Daddy!" geram keduanya kompak, karna tidak mendapat respon dari Calvin, keduanya langsung diam membisu karna takut Calvin marah, Daddy mereka berdua dalam mode serius, tak ingin bercanda lagi.

"Ehem!" dehem Calvin karna kedua anaknya diam membisu seakan sibuk dengan pikiran masing masing, dengan refleks kedua anaknya mengalihkan perhatiannya pada kepadanya, "sampai di mana pembicaran kita tadi Olivia?" tanya Calvin menatap Olivia lekat leket, mulai serius.

"Daddy ingin menyuntikan dana untuk panti sosial yang baru Olivia bangun beberapa bulan ini, tapi ada syaratnya, dan apa syaratnya Daddy?" Jawab Olivia datar masih ngambek dengan Calvin.

"Ok, syaratnya cukup gampang, kamu hanya harus menjadi Boddyguart selama 1 tahun, tapi sekolah kamu harus jalan terus dengan nilai nilai yang memuaskan," ucap Calvin menatap Olivia serius.

"Menjaga anak orang kaya yang manja, itu sih kecil buat Olivia, kalau masalah meningkatkan nilai nalai ku pada setiap mata pelajaran, itu cukup sulit, tapi Olivia akan berusaha melakukannya dengan baik, agar Daddy tak kecewa pada Olivia!" ucap Olivia.

"Alaaah, sombong, belum tau saja kamu, bagaimana sifat anak anak orang kaya, dan soal nilai, bukanya nilai kamu di sekolah selalu mendapatkan nilai terendah dalam sekian banyak siswa," cibir Nathan.

"Haah, kita lihat saja nanti, aku akan menaklukkan anak orang kaya itu, kalau soal nilai, itu karna aku malas belajar Kak," ucap Olivia sambil menyengir memamerkan deretan gigi gigi putihnya.

"Kayak kuda poni kamu," cibir Nathan geli melihat senyuman Olivia yang kelewat batas.

"Nathan!" intrupsi Calvin melihat kedua anaknya akan berdebat kembali dan ia sangat yakin, akan berakhir ke hal hal yang tidak di inginkan, Calvin menatap Nathan tajam, seakan akan ada ancaman pada tatapannya melihat Nathan akan kembali bersuara.

True Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang