Part 6

191 8 1
                                    

Jangan lupa niggalin jehak yah...

Selamat membaca....!!! ❤🥰🤗

****

"Ka...kau, kau baru saja mengutuk Kakak'," ucap Alekx tak percaya dengan pendengarannya.

"Kalau menurut Kakak, itu sebuh kutukan, yah, itu sebuh kutukan!" ucap Flo acuh taacuh menaikan kedua pundaknya tanda dia tak perduli, dengan senyum licik, "keluar dari kamar Flo, sekarang juga!" usir Flo turun dari ranjangnya dan segera mendorong Kakaknya keluar dari kamarnya.

"Aku tidak mau keluar, sebelum kau mencabut kutukan mu pada ku!" ucap Alekx menahan dirinya di daun pintu keluar kamar Adiknya.

"Flo akan mencabut kutukannya jika So Eun dan Natli ada di hadapan Flo sekarang juga!" ucap Flo sanget kesal, mendorong kuat Alekx dan segera menutup pintu kamarnya dengan keras.

"POV KIM SO EUN"

"Flesh Back"

Ku ikuti Pangeran Alekxander yang mengendong Putri Florensianna keluar dari Clup, di ikuti Natli di belakang ku, dengan jeli mata ku memperhatikan ke adaan sekitar ku, takut ada yang ingin berbuat jahat atau sekedar mengambil gambar.

"Kalian berdua di pecat!" ucap Pangeran Alekxander marah, setelah memasukan Flo kedalam mobilnya dan ia pun segera masuk, meninggalkan ku dan Natli yang masih diam, mematung mendengar kata kata keramat yang keluar dari mulut Pangeran Alekxander.

"Natli, kita pulang!" ucap ku menepuk pelan bahunya, menyadarkannya dari lamunannya, setelah kami berdua lama terdiam dengan pikiran masing masing.

"Aku tidak salah dengarkan?" tanya Natli kepada ku.

"Yah, kamu tidak salah dengar!" ucap ku mencengkram pelan bahunya, bermaksud menyadarkannya, "lebih baik kita pulang ke tempat masing masing, kamu punya keluargakan, atau teman, yang bisa kamu tempati untuk menginap?" tanya ku melihat Natli yang masih diam mematung.

"Tidak, aku tidak mempunyai siapa siapa lagi di dunia ini, kedua orang tua ku sudah meninggal!" tutur Natli membut ku tertegun mendengarnya bercerita dengan mata yang berkaca kaca.

"Kalau teman?" tanya ku lagi.

"Aku tidak mempunyai teman di luar Istana!" jawabnya lagi membuat ku tiba tiba terbelalak tak percaya.

Masa wanita secantik Natli tidak miliki teman, dia pasti bercanda, batin ku.

"Aku tidak pernah keluar istana, jadi teman teman ku cuma orang orang yang ada di sekitar ku saja!" jawab Natli cepat menjawab pertanyaan yang menjanggal di pikiran ku.

"Baiklah, kau ikut aku!" ucap ku berjalan ke jalan raya dan segera menyetop taksi yang lewat, "ayo naik!" ucap ku menyembulkan kepala ku di pintu, karna Natli tidak mengikuti ku masuk ke dalam taksi, karna tidak ada jawaban, aku segera menariknya masuk kedalam taksi, "jalan Pak!" ucap ku.

"Kita mau kemana?" tanya Natli menatap ku bingung.

"Sudah, tidak usah banyak bertanya, dari pada kau tidur di jalanan!" semprot ku membuatnya mengurungkan niatnya untuk protes lagi, setidaknya itu lebih baik dari pada kami berdua, saling adu argumen seperti biasanya, bertengkar maksudnya.

"Sudah sampai nona!" ucap supir taksi memasuki salah satu apartemen super mewah di pusat kota, menyadarkan ku dari lamunan.

"Trimamakasih Pak!" ucap ku memberi beberapa lembar dolar dan segera keluar dari taksi di ikuti Natli di belakang ku, membuat ku heran sendiri, kenapa Kakak ku menyukai perempuan sepertinya, tapi yah sudalah, itu bukan urusan ku, "Cinta memang buta dan membingungkan!" batin ku sambil geleng geleng kepala .

True Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang