5🌻 Tugas Sekolah

312 31 8
                                    

"Nah itu saja untuk pembelajaran hari ini, untuk tugasnya saya akan berikan tugas kelompok yang beranggotakan dua orang. Kalian buat artikel tentang materi yang kita pelajari sekarang dan kumpulkan minggu depan. Untuk kelompok saya sudah menentukannya. Ketua kelas, ini ambil catatannya. Nanti umumkan pada mereka."

"Baik sensei"
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hm? Koko? Senju kamu sekolompok dengan siapa?" Tanya Akane sambil melihat pembagian anggota kelompok.

Terlihatlah muka Senju yang agak menahan rasa kesal.

"Oh Mikey ya?"

Ternyata Senju satu kelompok dengan Mikey. Sedangkan Akane dengan Koko.

"Yosshaa sama Senju." Tentu Mikey sangat senang.

Sebenarnya Senju tidak terima tapi mau bagaimana lagi kelompoknya sudah ditentukan.

"Mikey, gue gak mau ya kalo kamu main-main. Nanti pulang sekolah kerumah gue, kita kerja kelompok."

"Uaahhh gue diajak kerumahnya Ken-chin, gua diajak kerumahnya!!" Seru Mikey riang.

Draken yang mendengarnya hanya bisa pasrah dengan tingkah Mikey.

"Jangan maruk lo ya!" Senggah Senju.

***

Akhirnya mereka pulang sekolah bareng. Sungguh riang sekali hati Mikey sampai-sampai jalan pun loncat-loncat seperti bocah.

"Pergi ke rumah Senju...pergi ke rumah Senju..." Itu yang terus diucapkannya.

Senju hanya bisa geleng-geleng kepala.

Sesampainya di rumah Senju, Mikey terpesona melihat rumah Senju. Rumah Senju bisa dibilang besar dan sangat mewah.

"Wow...lo orang yang kaya ya Nju?"

"Gak usah banyak omong, cepat masuk!"

"Permisi...hmm sepi bener, rumah segede ini gak ada penghuninya ya? Orang tua lo mana? Keluarga lo?"

"Ortu gue udah ga ada. Kakak gue entah kemana dan gue gak peduli."

"Ehhhh...jadi lo tinggal sendiri?"

"Gak tuh, ada pembantu juga, mungkin mereka di dapur."

"Oke, kita mau kerja kelompok dimana nih, di kamar lo?" ucap Mikey sambil menyeringai.

"Kamar kamar, otak lo arahnya kemana sih? Ruang tengah tuh, gak usah macam-macam."

"Galak bener kan gue cuma nanya."

Kerja kelompok pun dimulai.

"Hoaaanmmm"

"Oi, jangan tidur, kerjain nih!"

"Tapi kan bagian gue udah selesai."

"Lo tadi cuma beri pendapat doang, itu pun gak jelas lagi. Bantuin nulis bego!"

"Ya ya kerjain bagian lo dulu sebagian, nanti gue lanjutin, ngantuk banget nih." Mikey pun tertidur di atas meja dengan tangannya sebagai bantal.

"Woi lu jangan tidur di rumah orang lah, ihh ngapa sih nyebelin banget!"

Karena tak tau lagi cara meladeni tingkah Mikey, akhirnya Senju membiarkan pria itu tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu pun berjalan, Senju akhirnya selesai menulis bagiannya.

"Oii bangun, bagian lo lagi nih." Senju menepuk pelan pipi Mikey.

Karena tak kunjung bangun, Senju akhirnya pasrah. Ada perasaan tak tega untuk membanguni bocah itu. Tidurnya kelihatan lelap sekali. Senju pun ikut menaruh kepalanya di atas meja, menoleh kearah samping, menatap wajah Mikey. Entah kenapa tatapan Senju terkunci saat melihat Mikey. Dia akui wajah Mikey bisa dibilang tampan. Senju terus menatapnya tanpa mengedipkan mata sekalipun. Sampai akhirnya mata Mikey terbuka secara perlahan, menatap mata Senju. Mereka saling bertatapan dalam waktu yang cukup lama. Tatapan mereka terpaku satu sama lain. Tak lama Mikey menyunggingkan senyum.

"Kenapa liat-liat? Lo naksir gue?"

Mendengar Mikey mengatakan itu sambil tersenyum kepadanya, Senju langsung sadar dan pipinya mulai memerah. Dengan cepat ia mengalihkan pandangannya.

"Hahaha ciee salting hahaha."

"Gak bodohh!" Senju melempar buku ke wajah Mikey karena menertawainya.

"Kerjakan bagian lo tuh, jangan tidur teruss!!"

"Hahaha" Senju menarik telinga Mikey karena masih menertawainya. Jujur saja, Senju masih malu karena ia kepergok menatap Mikey.

"Iya iya sabar, hahaha."

"Masih ketawa lo hah?!" Senju lebih kuat lagi menarik telinga Mikey.

"Enggak, enggak Nju, sakitttt!"
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari beranjak malam, Mikey pamit pulang ke Senju karena tugas mereka sudah selesai. Ia mengantar Mikey sampai gerbang depan.

"Nah Nju, gue pamit ya, jangan kangen loh."

"Gak ada yang ngangenin lo." sela Senju.

"Yakin??"

Senju malas mendengar Mikey dan beranjak dari situ kembali ke rumah.

Mikey cemberut. "Jutek amat!" Tapi kemudian Mikey malah tersenyum.

Tingkah Senju benar-benar sangat gemas baginya.

Mikey pun beranjak dari rumah Senju. Menyusuri jalan. Juga sambil melihat pukul berapa sekarang lewat ponselnya.

"Jadwalnya ya." Mikey tersenyum miris sambil tetap menyusuri jalan gang dengan cahaya temaram yang cukup sepi itu.

Tapi itu bukan ke arah rumahnya melainkan ke arah lain. Sengaja, ia ingin pergi ke suatu tempat yang setiap seminggu sekali selalu rutin ia kunjungi.

Ya, itu adalah rumah sakit.




________________________________________

Nah itu saja untuk chapter 5.

Jangan lupa vote+komen+share. Arigatou~

Mampir juga di book ke-2 ku ya! Masih tentang Maisenju nih😄

Mampir juga di book ke-2 ku ya! Masih tentang Maisenju nih😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Story || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang