9🌻 Kecewa

256 27 6
                                    

"Maaf, udah lama nunggu ya?"

Yang ditanya seketika terdiam melihat penampilan cantik gadis yang ditunggunya hari ini.

"Eh enggak kok, ayo kita pergi."

Hari minggu sekitar pukul sembilan, Senju membuat janji bertemu dengan Baji karena waktu itu ia menyetujui ajakannya.

Dan jangan lupakan jika Senju juga ada janji lain siang nanti.

Cat show, Senju sudah pernah pergi ke acara sejenis itu waktu dulu di kota asalnya sebelum ia pindah. Walau tak tampak dari luar, Senju sangat menyukai hewan menggemaskan bernama kucing itu. Tapi sayangnya ia tidak diperbolehkan memelihara kucing di rumah. Jadi mendengar Baji mengajaknya ke acara ini, ia sangat tertarik.

Sesampainya mereka ke acara tersebut, mereka disambut berbagai macam kucing yang ada di tempat itu. Tempatnya sudah ramai. Banyak kontes yang akan diadakan di acara ini nantinya.

Mata Senju tak henti berbinar-binar melihat tempat ini penuh dengan kucing yang lucu dan imut. Dia juga menyapa setiap kucing yang ia temui. Melihat tingkah Senju yang begitu lain ketika di sekolah, membuat Baji tak melepas pandangannya dari Senju. Padahal ia biasa pergi ke tempat ini untuk melihat kucing yang menggemaskan, tapi entah mengapa menurutnya Senju lebih menggemaskan dari kucing yang ia temui kali ini.

Diam-diam Baji mengukir senyuman saat melihat Senju.

"Kamu suka Nju?" tanya Baji.

Senju hanya mengangguk. Sekarang mereka berdua duduk di bangku taman untuk istirahat. Mereka menunggu kontes selanjutnya yaitu fashion show yang pastinya diikuti oleh para kucing.

"Kok lo bisa suka sama kucing?" Tanya Senju penasaran.

"Hmm entah, suka aja, soalnya gue suka kucing."

"Heh apaan tuh alasannya." Senju terkekeh mendengar alasan tidak jelas Baji.

Mereka saat itu juga banyak mengobrol sambil menunggu kontes selanjutnya diadakan.

"Udah mau mulai tuh kontesnya." Seru Senju.

"Oh ya? Ayo kita lihat."

Kemudian mereka berdua beranjak dari bangku tadi menuju ke stan acaranya.

Karena keasikan dengan acara tersebut, Senju sampai lupa bahwa ada seseorang di tempat lain yang menunggunya dengan penuh harap.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sorakan dari bangku penonton bergemuruh untuk menyemangati para pemain. Dua tim yang sedang bertanding harus berusaha menguasai bola. Bola basket yang terlempar kesana kemari. Diinginkan untuk bisa meraih poin yang pas untuk membawa kemenangan.

Disana terlihat pria yang sudah berpeluh keringat berfokus agar bisa menggapai bola. Tapi ada fokus lain yang menguasai pikirannya saat ini. Tak bisa dihitung berapa kali ia melihat bangku penonton, mencari sesosok gadis yang diharapkannya untuk datang melihatnya. Namun, ia belum menemui gadis itu dari awal pertandingan dimulai. Apakah dia benar-benar datang? Itulah yang mengganggu pikiran pria yang bernama Manjirou ini.

Berusaha mengabaikan itu, tapi tak bisa.

Terbesit rasa kecewa jika gadis itu benar-benar tidak datang.

Pertandingan berakhir, tim basket yang dipimpin oleh Mikey mengalami kekalahan. Tim lawan bersorak kemenangan karena dapat memenangkan pertandingan.

Mikey menghampiri Draken yang ternyata juga anggota dari tim basket, ia duduk disebelahnya untuk meregangkan tubuh sekaligus istirahat.

"Maaf gue nggak bisa bawa tim ini menang lagi." Mikey tiba-tiba berceletuk.

"Jangan bilang begitu." Sela Draken tanpa menoleh ke Mikey.

My Story || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang