Happy reading
Setelah kurang lebih tuga hari menjalani kegiatan OSPEK kini Vanya telah resmi menjadi mahasiswa di Universitas Juanda.
"Bu, Kak aku berangkat dulu ya." Vanya berpamitan kepada Anna dan Aisyah.
"Iya kamu hati-hati ya semangat belajarnya." Ucap Aisyah tersenyum manis,. Sedangkan Anna hanya mengangguk dan tersenyum.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"
****
"Busett gue tadi takut bener liat mukanya Pak Arya. Gabteng sih tapi keliatan galak mana datar lagi mukanya." Ucap Senja memulai gosip siang ini dikantin.
"Iya bener banget mukannya kaya mau makan orang gitu." Lanjut Farra mulai ikut menggosip.
"Gosip mulu lo berdua, mending pesen makan." Lerai Vanya.
"Lo mah gak asik." Senja kesal dengan sahabatnya satu ini, susah sekali diajak gosip.
"Mau pesen apa biar gue yang pesenin." Tanya Farra yang sudah berdiri dari duduknya.
"Gue bakso sama es teh manis." Jawab Senja memesan makanan kesukaannya itu.
"Gue mie ayam sama es lemon tea." Jawab Vanya.
"Okeyy tunggu bentar." Setelahnya Farra pergi menuju penjual mie ayam bakso di kantin.
"Gue heran deh, padahal Farra cantik, baik juga. Kenapa gak ada yang mau temenan sama dia." Ucap Senja mengeluarkan unek-unek nya selama hampir satu minggu berteman dengan Farra.
"Tanya aja." Jawab Vanya acuh.
"Ck! Lo mah gitu Van." Senja berdecak kesal saat mendengar jawaban Vanya.
"Yuhuuu pesanan sudah siapp" Suara Farra terdengar dari arah belakang sambil membawa nampan berisi pesanan mereka.
Kini ketiganya menikmati makanan yang sudah mereka pesan dengan di selingi tawa ringan dan sedikit obrolan.
"Ra boleh gue tanya?." Tanya Senja, saat urusannya dengan makanan sudah selesai.
"Tanya aja kali Nja." Balas Farra sambil menyeruput es jeruknya.
"Kenapa gak ada yang mau temenan sama lo?" Tanya Senja hati-hati takut melukai hati teman barunya itu.
"Gue anak beasiswa, jadi kata mereka ga level. Dan lagi gue kan cupu." Jawab Farra enteng.
"What?!! Anak beasiswa?!!" Pekik Senja tertahan. Sedangkan Vanya hanya mendengarkan dan terus melanjutkan makannya.
"Iya kenapa? Ga mau temenan sama gue lagi ya?" Tanya Farra dengan nada sendu.
"Bu-bukan gitu Ra, gue heran aja mereka kan udah gede ya udah jadi mahasiswa kenapa juga otak secetek itu." Senja menjeda kalimatnya sebentar. "Lagian menurut gue ga ada yang salah sama anak beasiswa, gue aja mau jadi anak beasiswa." Lanjut Senja.
"Makanya belajar. Jangan lo ngebucin mulu." Timpal Vanya.
"Diem lo, makan aja sono." Ucap Senja ketus.
"Udah-udah jangan debat." Lerai Farra.
Kini meja mereka terjadi keheningan, karena sibuk dengan handphone masing-masing.
"Permisi" Sapa seorang laki-laki membuat ketiganya kompak menoleh.
"I-iya kak ada apa ya." Tanya Senja sedikit gugup, karena melihat ketampanan laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVAN || (HAITUS)
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! [REVISI SETELAH END] "Tunggu gue satu tahun lagi..." Setelah mengatakan itu, sosok laki-laki tadi menghilang bersama dengan bus yang ditumpangi. SILAHKAN MAMPIR KALO PENASARAN:) Cerita ini murni dari karangan sa...