🎶ONE OF THESE NIGHTS🎶

929 205 11
                                    

I keep waiting in the same place, hope to meet you even for one minute

================================




23.00

7 Juli 2015






Seulgi menggenggam kaleng kopi di kedua tangannya dengan erat. Dia menghembuskan nafas ke udara dan menghasilkan uap putih dari mulutnya. Mata monolidnya menelusuri sekitar berharap menemukan sosok gadis cantik yang wajahnya terus menghiasi televisi mengiklankan minuman yang ia pegang saat ini.

Sudah setahun sejak Joohyun berjanji untuk menghubunginya kembali namun sampai detik ini tidak ada catatan panggilan masuk di ponselnya dari gadis itu. Seulgi mencoba terus berprasangka baik dengan berpikir bahwa Joohyun terlalu sibuk dengan jadwalnya. Tugasnya sebagai Leader dari grup yang sedang menjadi perbincangan di seluruh negeri pasti melelahkan. Dirinya mana tahu perjuangan seorang Idol yang harus pergi ke acara musik dari pagi buta, lalu lanjut siaran radio, syuting variety show dan memenuhi jadwal tour luar negeri.

Ya, Seulgi memang tidak tahu bagaimana rasanya menjalani itu semua karena ia hanya hidup di tempat yang sama selama bertahun-tahun dan menaruh harapan tinggi pada janji masa lampau.







"Unnie" panggil Seulgi pada gadis yang menyandarkan kepala di bahunya sambil memejamkan mata. Udara malam yang dingin tidak terlalu mereka rasakan karena hot packs di saku masing-masing dan juga kopi panas yang mereka beli dari mesin penjual dengan harga yang murah.

"Hmm?" respon Joohyun dan semakin menempelkan tubuhnya di lengan si monolid.

"Aku iri padamu"

Joohyun mengangkat kepalanya dan menatap gadis yang lebih muda itu. "Kenapa?"

Seulgi menundukan kepalanya, menatap wajah cantik yang sangat dekat dengannya itu. Ia bahkan dapat merasakan hembusan nafas si cantik. Ia tersenyum sekilas sebelum kembali menatap langit gelap yang dipenuhi bintang.

"Kamu akan debut dan aku yakin grupmu akan sangat sukses. Kalian akan sering pergi ke luar negeri dan kamu akan mengunjungi banyak tempat indah. Sedangkan aku, mungkin hanya taman ini tempat terindah yang bisa aku jangkau." Jelas Seulgi dengan suara yang lebih pelan dari biasanya. Joohyun pun meraih telapak tangan yang lebih muda lalu menautkan jemari satu sama lain.

"Bagiku, taman ini akan menjadi tempat yang paling indah. Tidak peduli seberapa banyak tempat indah lain yang akan aku kunjungi nanti" Joohyun membalas.

"Kenapa begitu?" Seulgi memiringkan kepalanya, satu alisnya terangkat menunggu jawaban gadis itu.

"Karena hanya di taman ini aku bisa menikmati pemandangannya berdua denganmu."

Seulgi tertawa pelan. "Tapi suatu hari nanti kamu akan menemukan orang lain yang kehadirannya lebih menyenangkan dari diriku." Ujarnya dan langsung membuat Joohyun menggeleng dengan cepat.

"Tidak akan pernah menyenangkan jika bukan denganmu." Kata-katanya berhasil menghangatkan hati Seulgi di tengah hembusan angin malam yang dingin. Senyum lebar seketika muncul di wajahnya dan semua resahnya sirna saat itu juga. Dia pun mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Joohyun, membuat si cantik sedikit protes karena tidak bisa memeluk lengannya lagi.

"Ayo buat perjanjian" ajak Seulgi. Joohyun mengerutkan dahinya.

"Perjanjian apa?" tanyanya bingung.

"Kita akan selalu datang ke taman ini di hari pertama bunga di pohon itu mekar" Seulgi menunjuk ke sebuah pohon yang tidak memiliki banyak bunga di sekitarnya karena belum masuk ke musimnya.

"Itu artinya setiap tanggal 7 Juli seperti yang dikatakan penjaga taman?" Joohyun bertanya memastikan. Keduanya bisa dikatakan adalah pengunjung tetap taman tersebut dan selalu duduk di bangku yang sama, jadi penjaga taman berpikir bahwa mereka ingin melihat bunga bermekaran sehingga beliau memberitahu kapan hari pertama bunga itu akan mekar setiap tahunnya.

"Ya betul. 7 Juli di setiap tahunnya"







Seulgi kembali melihat jam tangannya.


00.01

8 Juli 2015


Ia menghela nafas pelan lalu mengangkat kepalanya, memandangi bunga berwarna warni di depannya dengan senyuman tipis.

"Bunganya sudah mekar namun kepercayaanku mulai gugur" bisiknya lalu meneguk habis kopi kalengnya sebelum pergi meninggalkan taman.

ALBUM - ASEUL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang