Warning
❗Mature content
❗Explicit scene
❗Minor please don't read (Kalau masih batu it's your risk ya :D)If you want to hold me
Palm to palm to the point of my heart bursting
Eyes locked, Hands locked================================
Seulgi membiarkan Joohyun masuk ke dalam apartemennya sebelum orang-orang melihat gadis itu. Ia tidak ingin menimbulkan skandal apapun yang bisa merugikan sang Idol atau memperburuk imagenya.
Pintu yang sudah lapuk itu baru saja ditutup dan tubuh Seulgi sudah terdorong hingga punggungnya membentur permukaan kayu itu dengan keras. Mata monolidnya melebar saat merasakan sepasang bibir lembut mendarat di bibirnya. Joohyun tidak dapat menahannya lagi dan mencium sang kekasih dengan seluruh rasa rindu yang memuncak.
Tidak ada yang bisa menghentikan keduanya. Ini adalah kali pertama dari beberapa tahun yang menyedihkan bagi mereka untuk akhirnya bisa mengecap bibir masing-masing lagi.
Mereka melumat satu sama lain dengan penuh nafsu dan membiarkan kondisi di sekitar mereka menghilang saat keduanya menutup mata.
Tangan Seulgi menjelajahi pinggul Joohyun, sedikit naik hingga sampai ke pinggang. Ia mengusap kulit lembut itu dengan ibu jarinya. Desahan pelan pun lolos namun itu tidak membuat ciuman mereka melambat. Bibir Joohyun begitu lembut dan perlahan mulai mendominasi, namun Seulgi tidak membiarkan itu terjadi. Jelas keduanya tidak ingin pagutan tersebut berakhir dengan cepat.
Apa yang mereka lakukan sungguh membuat ketagihan. Keduanya mencurahkan rasa rindu dan nafsu yang mereka tahan selama bertahun-tahun pada ciuman itu.
Tapi Seulgi tidak ingin memaksakan dirinya ataupun Joohyun. Mereka masih butuh mengisi paru-paru dengan oksigen, sehingga dengan berat hati ia menghentikan pagutannya. Dirinya menjauh dari Joohyun saat seutas saliva yang tercipta akibat ciuman panasnya terputus. Ia menatap sang kekasih yang masih memejamkan matanya.
Ya Tuhan, jantungnya serasa berhenti saat menatap kesempurnaan di hadapannya tersebut. Bae Joohyun, kekasihnya itu, sangat cantik dan tidak ada yang bisa menandinginya. Bahkan Seulgi pun tidak bisa menggambarkan kecantikan Joohyun dengan kata-kata. Terlalu indah, itu yang ia pikirkan.
Ketika Joohyun membuka matanya, dia disambut oleh mata monolid Seulgi yang menatapnya tajam juga dalam. Tangannya terangkat untuk mengusap luka yang ia ketahui betul asalnya. Jemarinya pun turun untuk menyusuri wajah tegas tersebut.
"Aku merindukanmu Seulgi." ucapnya.
Seulgi tersenyum. Akhirnya ia bisa mendengar kata-kata itu dari mulut gadis di depannya setelah sekian lama menunggu tanpa kepastian. Ia ingin membalas namun kata-katanya tergantung tanpa sempat ia ucapkan karena permintaan mengejutkan dari gadis itu.
"Take me, Seulgi. Please make love with me."
Joohyun bisa melihat keterkejutan di raut kekasihnya itu. Dia tersenyum untuk meyakinkan gadisnya bahwa permintaannya itu ia ucapkan dengan penuh kesadaran. Mereka masih saling tatap hingga sedetik kemudian ia merasakan lengan yang lebih besar darinya itu melingkari pinggangnya dan membuat tubuh mungilnya terangkat.
Seulgi membawanya ke kasur kecil di tengah ruangan lalu menjatuhkan tubuhnya di sana. Tanpa sepatah kata pun si Monolid mulai menyerang leher Irene seperti orang kelaparan. Ia tidak berhenti menciumi dan menghisap kulit putih jenjang itu dengan penuh nafsu. Joohyun hanya merespon dengan menutup matanya dan melenguhkan nama si Monolid atas sentuhan dan juga ciumannya.
