🎶 WISH TREE 🎶

1.1K 212 14
                                    

My wish always same in every year. For you to be happy.

================================









Gumpalan uap putih terus menerus lolos dari mulut si Gadis Monolid. Kepalanya ia tengadahkan untuk menatap kerlap kerlip lampu yang mengelilingi pohon besar di depannya. Dia tidak tahu sudah berapa banyak salju yang mencair di kepalanya dan dia tidak peduli dengan serangan flu yang mungkin akan menghampirinya besok.

Seulgi tersenyum kecil sambil memandangi pohon natal di depannya. Pokok kayu besar itu sengaja dipajang tepat di taman kota sebagai penanda bahwa natal dan tahun baru akan segera tiba. Lampu kecil yang mengelilingnya juga memancarkan cahaya berbeda warna tiap detik dan membuatnya terlihat lebih meriah.

Si Monolid menoleh ke samping. Ia tersenyum geli saat mendapati gadis di sampingnya itu sedang memejamkan mata sambil menautkan jemarinya di depan dada. Bibirnya bergerak-gerak memanjatkan entah doa atau hanya puji-pujian, dia bukan orang yang religius, jadi dia tidak paham akan hal itu.

"Apa yang Unnie lakukan?" tanyanya begitu si cantik membuka matanya.

"Memanjatkan harapan-harapanku." Jawab si cantik dengan polos.

"Oh aku tidak tahu kalau Unnie penganut aliran Dinamisme." Seulgi tertawa kecil saat Joohyun memukul lengannya.

"Sama seperti asap lilin ulang tahun yang kita tiup, mungkin dengan semakin tinggi pohon ini tumbuh, itu akan membawa doaku lebih cepat sampai pada pemilik semesta." Jelas Joohyun.

"Tapi asap cepat hilang dan pohon bisa dengan mudah ditebang, kamu yakin sebelum hal itu terjadi doamu sudah sampai ke langit?"

Seulgi tergelak saat Joohyun kehilangan kata-kata untuk membalas ucapannya. Adalah hal yang langka menyaksikan gadis cerewet di sampingnya itu kalah berargumen. Tapi Seulgi sadar kalau Joohyun seperti itu mungkin karena dia sangat mengharapkan keinginannya untuk terkabul.

Jadi, dia langsung menghentikan tawanya dan menggantinya dengan senyuman tulus. Diraihnya tangan Joohyun lalu ia genggam dengan erat.

"Coba beritahu aku apa permintaanmu tadi, siapa tahu akulah perantara tercepat yang diutus Pemilik Semesta untukmu." Ujar si Monolid. Joohyun pun tersenyum dan sungguh, Seulgi bisa melihat sirat kejahilan di matanya.

"Aku tadi meminta 3 keinginan." Beritahunya.

Benar, kan

"Kenapa banyak sekali? Satu saja belum tentu bisa dikabulkan." Keluh Seulgi dan mendapat tatapan tajam dari Joohyun.

"Karena tadi kamu yang menawarkan jadi kamu harus menanggung semua permintaanku."

Seulgi memutar bola matanya dengan malas, "Baiklah. Apa saja permintaanmu itu?"

Joohyun tersenyum. Dia melepaskan tangannya yang digenggam Seulgi dan menggantinya dengan memeluk lengan si Monolid. Ia menatap ke depan, ke arah pohon besar itu dengan kepala yang ia sandarkan di bahu Seulgi.

"Permintaan pertamaku adalah untuk kamu dan aku agar selalu bahagia seperti saat ini." Ungkap Joohyun dan memunculkan senyum di wajah Seulgi.

"Lalu permintaan kedua, aku ingin kita selalu bersama bahkan sampai beberapa puluh musim dingin berikutnya." Nafas Seulgi menjadi sedikit lebih berat, dadanya terasa sesak karena terlalu bahagia mendengar kata-kata Joohyun.

"Dan permintaan ketigaku adalah untuk permintaan pertama serta keduaku dikabulkan."

Begitu Joohyun selesai mengungkapkan seluruh permintaannya, Seulgi langsung melepaskan pelukan si Cantik dari lengannya. Ia buru-buru melangkah maju lebih dekat ke pohon di depannya itu dan menjatuhkan kedua lututnya ke tanah. Ia menautkan jemarinya di depan dada seperti yang Joohyun lakukan sebelumnya.

ALBUM - ASEUL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang