"Kalian! Masa mau tidur di balkoni!"
Suara Isabella terdengar. Aku mengerjap mataku. Perih..
Langit masih gelap, tidak begitu dingin, mengingat sekarang ini aku terduduk di–
Hah? Aku sekarang sedang duduk dilantai balkoni dan menyender pada teralis. Samping kiriku ada Ray dan di kanan ada Emma dan Norman. Kami tidur berdempetan.
"Astaga.." Isabella menghela napas.
Dia berlutut didepanku, "Ayo pindah ke kamar dengan yang lainnya, [Name]. Kalian bisa kena flu."
Aku mengangguk. Dan membangunkan Emma, lalu Ray.
"Mama, sekarang jam berapa?" tanyaku.
"Jam dua pagi. Kalian main apa sih, di balkoni?" tanya Isabella setengah mengomel.
"Hehe, kita cuma liat-liat pemandangan kok."
Isabella menatapku sangsi dan menghela napas. "Jangan sampai ketiduran lagi di balkoni lho,"
"Tidak akan~"
💫🌻💫
Satu hari berlalu, dan biar kuberitahu sesuatu; hari ini hari Senin. Hari yang sangat indah untuk pergi ke sekolah dan memulai Ujian Pertengahan.
Duarr!
Aku terperanjat. "Petirnya sangat keras."
"Yah, sepertinya langit sedang PMS." timpal Ray.
"Boleh izin karena cuaca buruk gak sih?" keluhku.
"Kalau begitu setiap hujan sekolah akan diliburkan,"
"Lebih baik begitu," aku berjalan lesu keluar kompleks apartemen.
"Jangan mengeluh."
💫🌻💫
"Geli banget wkwk."
Hari kedua Ujian Pertengahan. Di saat istirahat ketika murid lain pergi ke kantin membeli ramen untuk melelehkan otak mereka yang membeku karena mengerjakan ujian ditengah hujan angin, aku dan Karma justru tertawa-tawa tidak jelas di bangku.
"[Name], Karma! Ketawa-ketawa aja, gak mau ke kantin?" tanya Sayori teman sekelasku.
"Gak dulu, kantongku tipis." jawabku.
"Apa tuh?" tanya Sayori lalu dengan santai merebut kertas dari atas mejaku.
"Gak usah di baca!–"
"Wow, [Name]! Kamu menulis puisi?"
Duh, bahaya..
"Itu-"
"Bagus banget lho! Kamu tertarik bergabung ke klub-ku?" tanya Sayori. "Aku baru buat klub loh, bukan aku saja sih, tapi aku jadi wakil ketua klubnya! Ketuanya Monika, tau 'kan? Salah satu siswi terpintar di angkatan kita!"
"Klub Literasi pasti cocok, kan kamu suka nulis kayak gini!"
"Haha, kayaknya aku gak akan gabung klub di tahun pertama.." desisku.
"Begitu? Ya sudah deh, tapi aku menantimu di tahun kedua! Aku ke kantin dulu, bye!"
Aku menghela napas. "Sayori.."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚃𝙽 𝙰𝚏𝚝𝚎𝚛𝚖𝚊𝚝𝚑 : What Happen After "Happily Ever After"?
Фанфіки( DISCONTINUED) Apa yang terjadi setelah "Happily Ever After"? Setelah melewati hidup panjang dalam dunia anime, [Name] akhirnya dapat menyelesaikan seisi alur cerita itu. Namun, alur tak dapat dibiarkan menjulur bebas tanpa ujung. Disinilah kisah m...