─ ✧ 11 : ❝Together, Forever❞ ⋆ 🌻

161 38 2
                                    

"Meski hampir tak ada tenaga untuk berlari, gadis itu terus memaksa kakinya untuk tetap melaju,"

"Hingga lama kelamaan ia tak dapat merasakan kedua kakinya, namun tetap berlari. Dia merasa lelahnya hilang, diganti dengan perasaan nyaman dan hangat."

"Itulah ketika secercah cahaya datang kepadanya." Ray menghela napas. "Udah nih, tidur yuk."

"Oke, aku lumayan ngantuk habis main ini itu dari tadi." Emma segera naik ke kasur dan menarik selimut. "Selamat malam [Name], Norman, dan Ray."

Sepersekian detik kemudian Emma terlelap meninggalkan suara dengkuran halus. "Cepat sekali tidurnya." gumamku.

"Oh, Ray. Norman ketiduran ya?" tanyaku seraya memperhatikan Ray yang duduk disamping Norman.

"Iya, dia sepertinya kelelahan sekali."

Aku melihat Norman yang tertidur dengan posisi terlentang seperti mayat terkapar di lantai. Dia tidur sangat nyenyak. Membuatku merasa desakan emosional menyeruak dalam benak.

"Bagaimana? Mau kamu bangunkan?" tanyaku.

"Tidak, lebih baik aku angkat ke kamar." Ray mengangkat tubuh Norman dengan gaya yang.. Tidak normal menurutku. Bridle style.

Blush! Semburat merah terang terlukis jelas diwajahku. Aku terkesiap dan spontan menutup mulut dan pipiku. Gila, aku lupa NorRay itu ada! batinku menggila.

"Kamu kenapa?" tanya Ray.

"Hahaha, gpp. Hati-hati ya, selamat malam." Aku berlari ke kasur dan menyembunyikan diriku dalam selimut.

Suara Ray tertawa pelan terdengar. "Haha, selamat tidur."

Aku menghela napas dan keluar dari gulungan selimut. "Huuft."

"Gara-gara NorRay nih, gak bisa tidur." desisku.

Aku meraih ponsel yang ada di meja nakas dan mengaktifkannya. Lockscreen dengan wallpaper bunga random yang aesthetic muncul. Jam menunjukkan pukul 11:43 PM.

"Ganti kali ya, wallpapernya.." aku menggumam, mungkin mengajak udara disekitarku untuk berbincang.

Kubuka galeri fotoku dan mulai melihat-lihat isinya.
(Visualisasi galeri [Name])

Kebanyakan foto digaleriku menangkap tiga temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebanyakan foto digaleriku menangkap tiga temanku. Entah mengapa jarang berempat.

Kadang aku jugs berpikir sih, apa aku terlalu fokus dengan persahabatan mereka? Bukan persahabatan kami. Kadang perasaan ketika aku merasa harus menjadikan 3 orang itu berkehidupan layak dan sempurna membuatku justru merasa jauh dari mereka.

Aku menganggap apa ya, mereka selama ini? Sahabat atau sekedar karakter yang kukagumi?

Perasaan sesak menguar didadaku. "Uh, kepala jadi panas. Nyebelin."

𝙻𝚃𝙽  𝙰𝚏𝚝𝚎𝚛𝚖𝚊𝚝𝚑 : What Happen After "Happily Ever After"?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang