Chapter 05

248 204 206
                                    

[Semua organisasi, agama, lokasi, dan karakter dalam cerita ini hanya fiktif]

•••

Terlihat keenam pelajar sedang berangkat sekolah. Mereka tertawa riang satu sama lain, kedekatan mereka sangatlah didambakan bagi yang namanya pertemanan.

"Hey, kembalikan punyaku!" geram gadis berambut pendek.

Bukannya mengembalikan barang milik temannya. perempuan berbadan tinggi itu malah berjinjit dengan senang hati. "Ayo, coba sini ambil kalau bisa. Hahaha," ledeknya.

"Argh, sini kembalikan punyaku! Aku tidak mau bercanda." Gadis itu mencoba berjinjit meraih barang miliknya.

"Ada satu syarat jika barang milikmu ingin kembali," timpalnya.

"Syarat apa itu?"

"Kau harus nangis terlebih dahulu baruku kasih," ucap Jemima sambil tertawa.

"Ayo sini kembalikan, Jemima!"

Tanpa perintah siapapun, Jane dengan sergap mengembalikan kacamata milik Seo Yoon dari tangan Jemima. Jemima yang melihat sikap Jane sebagai pahlawan terkesan jengkel.

"Terima kasih, Jane!" ucap Seo Yoon berlari memeluk Jane.

Jane risih dengan sikap Seo Yoon seperti itu. Akhirnya, ia mendahulukan langkah kakinya meninggalkan Hana, Jemima, Lucy, Seo Yoon, dan Zenata di belakang.

"Ayo cepatlah! Ini sudah hampir telat," ucap Jane menoleh ke samping.

"Siapa yang paling terakhir dia bakal-" potong Seo Yoon.

"Lari ...!" ucap Lucy mencoba mendahului.

Keempat teman lainnya mengejar ketertinggalan jarak lari mereka. "Tunggu aku kalian!"

"Ayo, cepatlah!" sahut Hana.

••••••

Sementara dalam kelas.

"Pertemuan ke berapa sekarang?"

"Pertemuan ke tujuh, Bu."

"Oke, apa sudah dibaca tugas yang ibu beri minggu lalu?" tanya bu Sri pada saat pembelajaran akan dimulai.

"Sudah, Bu ...."

"Tugasnya suruh apa, Lisa Zevanya?"

"Baca bab empat tentang sejarah peradaban kuno."

"Apa benar yang dikatakan teman kalian barusan?"

"Benar, Bu ...."

"Oke, bagus. Ibu mau bertanya sama kalian, apa yang kalian ketahui bedanya Romawi dan Yunani Kuno?" ucap Bu Diana sembari membuka buku.

"Ayo ada yang bisa jawab? Salah tidak apa-apa, kita belajar bersama."

"Jawab sepengetahuan kalian saja. Apa yang kalian ketahui perbedaan antara Romawi sama Yunani Kuno?"

"Ayo, ada yang bisa jawab?"

Tidak ada respon sama sekali dalam ruangan, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Mereka paling takut apabila ditunjuk secara acak oleh guru. Masih terdiam, tidak ada satupun murid yang berani mulai berbicara.

THE EVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang