Chapter 08

161 142 76
                                    

[Semua Organisasi, lokasi, agama, dan karakter dalam cerita ini hanya fiktif]

"Jika aku diizinkan untuk bertemu dengan seseorang, maka aku akan meminta Tuhan untuk bertemu dengan ayahku."
Jane

•••

Lucy sedang memasak. Sementara Jemima dan Seo Yoon tengah mengisi teka-teki silang, yang kabarnya jika terisi penuh dapat ditukar dengan banyaknya uang. Sedangkan untuk Hana dan Zenata, mereka berdua berdiskusi tugas matematika. Lalu, ke mana Jane berada.

Jane fokus membaca buku. Bukan buku pelajaran yang dia baca, melainkan novel fantasi bertajuk The lord of the rings: The fellowship of the ring. Penulis tersohor asal Britania Raya, John Ronald Reuel Tolkien.

Menurut Jane, masa penyembuhan tidak melulu mengeluarkan banyak dana. Dengan melakukan kegiatan positif itu sudah termasuk obat dari luka.

"Soal nomor lima menurun. Besi akan berkarat saat terkena?" tanya Seo Yoon bergeser ke Jemima.

"Apa kamu tau jawabannya, Mima?"

"Jumlah kotak ada berapa?"

Seo Yoon menghitung jumlah kotak menurun pada kuis. Dan, dia menjawab, "Delapan."

"Udah jelas jawabannya pasti air hujan," kata Jemima.

Seo Yoon mengamati kotak tersebut saking fokusnya. Benar saja, jawaban Jemima sangat tepat.

"Kamu hebat, Mima."

"Soal ini terlalu mudah. Bahkan anak sekolah tingkat bawah pun tau jawaban ini, Seo Yoon," ledek Jemima. Dirinya hanya tertawa mendengar sarkas dari Jemima.

"Soal nomor enam mendatar. Aku bisa terlihat ketika mereka bersalah dan aku tidak dapat terlihat ketika mereka tidak bangun?"

"Bagaimana dengan ini?" lanjutnya.

Jemima menggeleng. "Aku tidak tau jawabannya."

"Lucy, nasi goreng punyaku dipisah, ya. Tidak campur kecap, pedas sedang, dan tidak memakai buah cepokak," tambah Seo Yoon.

"Baiklah."

Seo Yoon bangkit dan mendekati Lucy yang sibuk memasak. Dirinya bertanya, "Lucy, coba liat soal ini, apa kau tau jawabannya?" Sesekali Lucy mencoba mencermati isi tulisan tersebut. "Oh, mudah ini jawabannya," cakap Lucy meremehkan.

"Jadi, apa jawabannya?" tanya Seo Yoon penasaran.

"Ya, jelas aku tidak mengetahuinya," kelakar Lucy sambil tertawa.

"Tadi kamu bilang mudah. Kenapa sekarang berkata tidak tau?!" tuntut Seo Yoon. Dia merasa kesal mendengar jawaban Lucy. Sialan pikirnya.

"Sungguh aku tidak tau," canda Lucy.

"Ah, sudahlah. Percuma aku bertanya padamu," sesal Seo Yoon.

"Coba tanyakan, Jane," usul Lucy.

"Serius dia bisa jawab?"

Lucy mengangkat bahu. "Mungkin. Udah sana, jangan ganggu aku!" usir Lucy.

Seo Yoon berjalan dengan langkah gontai. "Kalau Lucy adalah apel udah abis aku makan lahap-lahap dia," cecar Seo Yoon.

"Jane ...."

"Apa?"

"Bisa bantu aku?"

Kali ini fokus Jane teralih pada Seo Yoon saat temannya meminta bantuan. "Ada perlu apa?"

THE EVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang