Jaemin sampai di apartemen renjun dan diapun masuk karena tau password apartemen sahabatnya ini. Setelahnya dia langsung membawanya ke kamar dan membaringkan renjun dengan sangat hati-hati layaknya renjun adalah barang yang mudah pecah lalu diapun menanggalkan kaus kakinya dan menyelimuti tubuh mungil renjun. Lalu diapun meletakkan botol vitamin renjun diatas nakas.
"Tunggu sebentar ya renjun. Aku akan mengambil kompres buatmu." Ucap jaemin lalu pergi keluar kamar untuk mengambil semuanya termasuk segelas air untuk sahabatnya itu.
Tak lama kemudian, jaemin kembali dan diapun langsung duduk disebelah renjun dan mengompres renjun yang ntah kenapa tubuhnya jadi panas begini.
"Kenapa kau bisa sampai jatuh sakit begini renjun?" Ucap jaemin bingung tapi percuma saja karena renjun tidak akan menjawabnya sama sekali. Diapun melihat vitamin milik renjun dan mengeluarkan satu pil vitamin itu.
"Ini seperti bukan pil vitamin. Tapi, kenapa dimasukkan kedalam tempat vitamin? Obat apa sebenarnya ini?" Monolog jaemin lalu diapun melihat renjun lalu mengambil sebutir obat itu dan diapun langsung meletakkan pada saku jasnya agar lebih mudah mencaritahu obat apa sebenarnya itu. Mungkin dia akan mencari tau di lab. Dan itu butuh bantuan dari orang lab itu.
Jaemin langsung keluar dan diapun menyiapkan makanan untuk sahabatnya itu, karena dia yakin kalau renjun pasti belum makan sama sekali. Itulah kenapa dia sangat sakit tidak heran lagi karena dia sangat mengenal sahabatnya itu.
Saat tengah sibuk memasak diapun mendengar suara pintu kamar renjun terbuka dan benar saja jaemin sangat kaget karena renjun keluar dengan sempoyongan bahkan renjun juga sangat kaget karena jaemin lah yang mengantarnya pulang.
"Jaemin?" Kaget renjun.
"Kenapa kau keluar hmm? Duduklah. Sudah tau sedang sakit." Ucap jaemin lalu diapun memapah renjun ke sofa di ruang tengah apartemen itu.
"Ternyata kau yang mengantarkanku pulang." Ucap renjun.
"Hmm. Kenapa kau bisa sakit?" Ucap jaemin curiga.
"Aku ini manusia pantas saja kalau sakit bukan jaemin. Aku bukan robot." Ucap renjun datar.
"Itulah kenapa jangan sampai kelelahan dan telat makan. Tau kalau kau itu dokter, bagaimana mungkin dokter jadi sakit begini. Ingatkan kalau dokter tidak bisa mengobati dirinya sendiri." Ucap jaemin. Lalu diapun pergi ke dapur untuk menyiapkan masakannya. Sedangkan renjun hanya diam saja lalu diapun menatap kosong kearah jaemin.
"Andai saja kau tau kalau aku seperti ini karena sakit jantung sialan ini. Aku pastikan kau akan menyuruhku berhenti menjadi dokter." Batin renjun.
______________
Di rumah sakit, haechanpun mencari renjun di ruangannya tapi tidak ketemu hingga dia bertanya pada salah satu perawat, chenle.
"Chenle?"
"Iya dokter Lee?"
"Kau melihat dokter Huang?"
"Tidak. Aku baru saja kembali dari mengecek pasien karena tidak menemukan dokter Huang."
"Kemana dia? Tumben sekali dia tidak ada." Ucap haechan.
"Mungkin saja dia diruang rawat ningning dok." Ucap chenle.
"Kau benar juga. Aku kesana dulu." Ucap haechan lalu pergi.
Saat masuk keruang rawat ningning...
"Ada apa dok?"
"Apa dokter Huang ada kemari tadi?" Ucap haechan.
"Tidak dok. Tadi, aku sempat ke ruangan dokter Huang, tapi dia ketiduran dan tak lama setelah itu dokter na yang terakhir masuk kedalam ruangan dokter Huang. Aku tidak tau dimana dokter Huang." Ucap ningning.
"Yasudah kau istirahat saja. Sepertinya mereka memang pergi bersama. Aku akan keluar dulu." Ucap Haechan lalu kembali bertugas dan dia akan mengunjungi renjun saja di apartemennya nanti.
Kembali lagi ke apartemen renjun, jaemin telah siap membuat makanan untuk mereka berdua dan membantu renjun ke kursi meja makan.
"Makanlah yang banyak. Setelah itu kau harus minum vitamin." Ucap jaemin.
"Kau tau vitaminku itu?" Ucap renjun kaget.
"Tentu saja. Vitamin itu sangat bagus untuk kita yang banyak aktivitas. Jadi, kau harus meminum vitamin itu." Ucap jaemin.
"Hmm."
"Apa aku boleh meminta satu." Ucap jaemin.
"Tidak, kau kan kaya beli saja sendiri." Ucap renjun ketus karena dia juga tidak mungkin memberikan obat jantungnya pada jaemin yang jelas-jelas sangat sehat itu. Dia tidak mau itu akan berefek buruk pada sahabatnya itu.
"Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku injunie." Batin jaemin yang yakin kalau renjun tengah menyembunyikan sesuatu darinya.
€€€
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh? (jaemren)
FanfictionNa Jaemin dan Huang Renjun adalah sahabat sejak lama, dan Na Jaemin memendam perasaan pada sahabatnya itu hingga membuat kerja sama dengan orangtuanya untuk membuatnya menikah dengan renjun. Akankah renjun bisa mencintai jaemin setelah mereka menika...