2

1.6K 155 10
                                    

Keesokan harinya renjun terbangun jam 06:00 pagi dan diapun langsung bersiap-siap menuju rumah sakit dan diapun langsung bergegas dengan mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit, renjunpun langsung masuk dan menyapa beberapa pasien juga suster dan beberapa kolega kerjanya.

"Huang Renjun!" Teriak haechan. Dan renjun seketika berhenti untuk menunggu temannya itu.

"Tolong haechan. Ini rumah sakit bukan hutan. Jadi, jangan berteriak." Ucap renjun datar.

"Mianhe. Hehehe." Ucap haechan di tutupi dengan kekehannya.

"Terserah saja." Ucap renjun ketus.

"Kau banyak pekerjaan?" Ucap haechan.

"Hmm. Kau tau sendiri. Aku duluan." Ucap renjun lalu pergi mengejar lift yang akan tertutup. Haechan hanya menggelengkan kepalanya melihat renjun.

Renjun yang baru saja keluar dari lift dilantai 5 langsung di hampiri oleh beberapa suster.

"Ada apa?" Ucap renjun bingung.

"Dokter Huang, ayo cepat kita ada operasi mendadak." Ucap suster bernama Kim Seungmin itu.

"Baiklah. Ayo." Ucap renjun lalu berlari bersama dengan Seungmin keruang operasi yang berada di lantai lima itu.

~***~

Renjun baru saja keluar dari ruang operasi dan diapun langsung di hampiri oleh suster bernama Zhong chenle.

"Ada apa suster Zhong?" Ucap renjun bingung karena dia sangat lelah sekali setelah operasi ini.

"Maaf dokter Huang. Kau dipanggil keruangan dokter na." Ucap chenle.

"Aaa, baiklah. Makasih.' Ucap renjun lalu diapun langsung pergi menuju ruangan jaemin yang berada di lantai 10. Lantai paling atas rumah sakit itu.

~***~

"Na Jaemin!" Teriaknya setelah membuka pintu ruang itu.

"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu Huang?" Ucap jaemin datar.

"Baiklah sudahkan?" Ucap renjun sembari mengetuk pintu itu dan tersenyum.

"Telat." Ketusnya.

"Ada apa?" Ucap renjun lalu mendekat.

"Kau tau pasien ini kan?" Ucap jaemin lalu diapun melihat berkas pasien itu.

"Aaa, ini bukannya pasien nona heejin ya." Ucap renjun.

"Kau juga tau?"

"Hmm." Ucap renjun mengangguk.

"Kau tau dia sudah koma selama 10 tahun karena kecelakaan bukan?" Ucap jaemin.

"Hmm. Lalu kenapa?" Ucap renjun bingung.

"Aku akan menggantikan dokter qian untuk merawatnya." Ucap jaemin.

"Benarkah? Siapa yang akan menjadi partner mu?" Ucap renjun kaget.

"Dokter winter." Ucap jaemin.

"Wah, aku sangat iri sekali denganmu." Ucap renjun.

"Iri?"

"Iya, dokter Kim itu sangat cantik dan pintar. Aku iri kau bisa bekerja sama dengannya." Ucap renjun.

"Padahal kau jauh lebih cantik." gumam jaemin pelan.

"Kau berbicara sesuatu?' Ucap renjun bingung.

"Tidak. Kau bisa pergi.' Ucap jaemin datar.

"Dasar. Sikap dinginmu ini sangat menyebalkan." Ucap renjun kesal lalu diapun meletakkan berkas itu di meja jaemin dengan cara dibanting lalu menghentakkan kakinya pelan lalu keluar dari ruangan jaemin itu. Jaemin yang melihat hal itu, merasa sangat senang karena dia sangat suka membuat sahabatnya itu kesal, karena terlihat sangat menggemaskan.

Jodoh? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang